Ditulis oleh Tim Konten Medis
Mendeteksi kanker paru-paru dapat dilakukan sejak dini. Tes ini mencakup riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik hingga teknologi pencitraan canggih seperti CT scan dan PET scan, serta prosedur-prosedur invasif seperti biopsi jarum.
Rontgen dada dapat mendeteksi bercak putih yang bisa menunjukkan adanya tumor di paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit mematikan yang paling umum di seluruh dunia, seringkali tanpa gejala pada tahap awalnya. Namun, dengan perkembangan teknologi di bidang medis, tes untuk mendeteksi kanker paru-paru telah menjadi semakin penting dalam menemukan penyakit ini lebih awal, ketika peluang penyembuhan masih tinggi. Yuk, kita ketahui apa saja tes untuk mendeteksi kanker paru-paru dalam artikel ini!
Tes untuk Mendeteksi Kanker Paru-Paru
Berikut beberapa tes yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi apakah seseorang mengalami kanker paru-paru atau tidak:
1. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan Fisik
Ketika mengunjungi dokter untuk diperiksa, pertama-tama dokter akan bertanya tentang sejarah kesehatan Anda. Dokter ingin tahu apakah Anda memiliki gejala yang berkaitan dengan kanker paru-paru, seperti batuk kronis, sesak napas, atau penurunan berat badan yang tidak wajar.
Selain itu, dokter akan menanyakan riwayat merokok, paparan terhadap zat-zat berbahaya, riwayat keluarga dengan kanker paru-paru, serta riwayat kesehatan umum Anda lainnya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup mendengarkan paru-paru dengan stetoskop dan mengevaluasi apakah ada tanda-tanda fisik yang mencurigakan, seperti perubahan pada suara napas atau pembesaran kelenjar getah bening.
Baca Juga: Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Melulu Karena Rokok!
2. Tes Pencitraan
Setelah memeriksa riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan merekomendasikan tes pencitraan untuk melihat lebih dalam ke dalam paru-paru Anda. Berikut tes pencitraan yang umum dilakukan:
- Rontgen Dada: Tes ini bisa memberikan dokter gambaran awal tentang kondisi paru-paru Anda. Dokter akan melihat apakah ada area yang terlihat tidak normal, seperti bercak putih yang bisa menunjukkan adanya tumor.
- Pemindaian Tomografi Terkomputasi (CT): Ini adalah tes yang sangat berguna karena dapat membantu dokter melihat dengan lebih jelas apakah ada tumor, dan jika ada, seberapa besar dan di mana letaknya. CT scan juga membantu untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
- Pemindaian Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI): Meskipun tidak selalu digunakan, dalam kasus tertentu, dokter mungkin merujuk Anda menjalani MRI untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang tumor atau apakah kanker telah menyebar.
- Pemindaian Tomografi Emisi Positron (PET): PET scan adalah tes lain yang membantu dalam mendeteksi kanker paru-paru dan menilai sejauh mana kanker telah menyebar. Anda akan disuntikkan dengan zat radioaktif yang kemudian akan dideteksi oleh scanner PET.
- Pemindai Tulang: Kanker paru-paru yang telah menyebar ke tulang dapat dideteksi dengan menggunakan pemindaian tulang. Tes ini membantu dokter untuk melihat apakah ada kerusakan tulang yang disebabkan oleh kanker paru-paru.
Semakin banyak bercak putih yang terlihat, semakin besar kemungkinannya bahwa infeksi virus telah menyebar.
3. Biopsi Jarum
Biopsi adalah prosedur penting dalam mendiagnosis kanker paru-paru. Bayangkan hal tersebut seperti mengambil “sampel” kecil dari area di paru-paru yang mencurigakan. Namun, alat yang digunakan untuk mengambil sampel ini adalah jarum khusus. Ada dua jenis biopsi jarum yang biasa dilakukan:
- Biopsi Aspirasi Jarum Halus (FNA): Di sini, dokter akan menggunakan jarum sangat tipis untuk menembus kulit dan mencapai area yang mencurigakan di paru-paru. Doter kemudian akan mengambil sejumlah kecil sel atau jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
- Biopsi Inti: Berbeda dengan FNA, biopsi ini melibatkan penggunaan jarum yang sedikit lebih besar. Dokter akan mencoba mendapatkan sampel jaringan dari area yang dicurigai di paru-paru. Dengan biopsi ini, dokter bisa mengambil sampel lebih besar yang lebih membantu dalam menganalisis lebih detail apa yang sebenarnya terjadi.
4. Thorasentesis
Thorasentesis adalah cara dokter mengambil sampel cairan dari rongga dada. Pemeriksaan ini berguna jika ada kecurigaan bahwa kanker paru-paru mungkin telah menyebar ke area ini atau jika ada cairan berlebih di sekitar paru-paru yang perlu diperiksa.
Prosesnya melibatkan menyisipkan jarum ke dalam rongga dada di antara dua tulang rusuk dan mengeluarkan sejumlah kecil cairan untuk diperiksa lebih lanjut. Ini bisa memberikan informasi kepada dokter untuk membuat diagnosis yang lebih akurat.
5. Tes Sputum
Ketika seseorang mengalami gejala yang mencurigakan terkait dengan paru-paru, dokter mungkin akan meminta pasien untuk menghasilkan dahak. Tes sputum adalah proses di mana dahak ini diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari tanda-tanda sel-sel yang abnormal atau kanker.
Biasanya, seseorang akan diminta untuk batuk keras dan mengeluarkan dahak dari paru-paru, kemudian sampel dahak ini dikumpulkan dan diuji di laboratorium. Ini adalah prosedur yang sederhana dan tidak menyakitkan. Hasil dari sitologi dahak dapat memberikan petunjuk awal apakah ada sel kanker yang terlihat dalam sampel dahak tersebut, yang dapat membantu dalam diagnosis dan perencanaan pengobatan lebih lanjut.
Baca Juga: Sadari 9 Gejala Paru-Paru Basah dan Bedanya dengan Flu
Pengobatan Kanker Paru-Paru
Pengobatan kanker paru-paru bertujuan meringankan gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Umumnya, metode pengobatan yang dilakukan terdiri dari:
- Operasi: Dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat tumor paru-paru jika masih dalam tahap awal dan belum menyebar jauh. Namun, operasi bisa sulit dilakukan jika ada masalah kesehatan lain atau jika kanker telah menyebar ke bagian lain.
- Radiasi: Setelah operasi, terapi radiasi mungkin diperlukan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tertinggal. Namun, biasanya, radiasi akan ditunda hingga luka operasi sembuh sepenuhnya.
- Perawatan Rumah: Setelah operasi atau radiasi, penting untuk merawat diri di rumah. Ini termasuk melakukan latihan pernapasan untuk memperkuat paru-paru dan mengatasi efek samping seperti kulit teriritasi dengan memakai pakaian longgar dan menjauhi sinar matahari.
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan dini penyakit kanker paru-paru, kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat atau lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap di Ciputra Medical Center.
Di sini, Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan jantung, skrinning penyakit kanker, hingga vaksin HPV. Cek jadwal dokter dan buat janji dengan mudah lewat aplikasi WhatsApp.
Baca Juga: Radang Paru-Paru (Pneumonia): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Telah direview oleh Dr. Michael Christian
Source:
- WebMD. Lung Cancer Diagnosis and Treatment. Diakses 2024.
- CDC. How Is Lung Cancer Diagnosed and Treated?. Diakses 2024.