Ditulis oleh Tim Konten Medis
Salah satu penyebab BAB berdarah seringkali terkait dengan apa yang kita makan. Makanan yang kita konsumsi dapat memainkan peran penting dalam kesehatan usus dan pencernaan kita. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa saja makanan penyebab BAB berdarah.
Makanan dikonsumsi berperan penting dalam kesehatan usus dan pencernaan.
Makanan Penyebab BAB Berdarah
Ada beberapa makanan dapat memperburuk atau merangsang gejala dari kondisi yang bisa menyebabkan BAB berdarah. Berikut daftarnya:
1. Makanan Pedas
Makanan pedas seperti cabai, bisa menjadi pemicu masalah pencernaan serius bagi beberapa individu. Cabai mengandung senyawa aktif bernama kapsaisin, yang dapat merangsang perut dan usus.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang sangat pedas, seperti saus cabai atau hidangan pedas lainnya, ini bisa memicu reaksi berupa perut kembung, gas, dan di beberapa kasus, iritasi usus. Terlalu banyak konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan luka atau perdarahan pada dinding usus yang dapat menghasilkan BAB berdarah.
Salah satu contoh makanan pedas yang umum adalah makanan Asia seperti makanan Thai, Indian, atau Sichuan yang seringkali menggunakan cabai sebagai bahan utama. Saus cabai, bubur pedas, dan makanan jalanan pedas adalah beberapa contoh lainnya.
Baca Juga: Catat! Ini 7 Cara Mengatasi Diare yang Efektif
2. Makanan Tinggi Gluten
Makanan yang tinggi gluten, seperti roti, pasta, dan produk gandum lainnya, mengandung protein gluten. Bagi individu yang menderita penyakit celiac, yaitu penyakit autoimun yang merusak usus ketika gluten dikonsumsi, mengonsumsi makanan tinggi gluten dapat menyebabkan peradangan pada usus.
Peradangan ini bisa merusak dinding usus dan menghasilkan gejala seperti diare berdarah dan kram perut.
3. Produk Olahan Susu Sapi
Produk olahan susu sapi, seperti susu, keju, atau yogurt, mengandung laktosa, yang merupakan gula alami dalam susu. Beberapa orang memiliki intoleransi laktosa, yang berarti tubuh mereka tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Ketika mereka mengonsumsi produk susu sapi, ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, perut kembung, dan kadang-kadang BAB berdarah.
Sebagai contoh, seseorang yang intoleran laktosa mungkin mengalami BAB berdarah setelah mengonsumsi sejumlah besar es krim. Reaksi ini adalah respons tubuh terhadap ketidakmampuan mencerna laktosa dengan baik dan bisa mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan. Orang dengan intoleransi laktosa harus membatasi konsumsi produk susu sapi atau mencari alternatif yang rendah laktosa dalam diet mereka. Jika gejala ini terus berlanjut atau menjadi parah, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Makanan cepat saji cenderung kurang serat dan nutrisi sehingga dapat merusak saluran pencernaan.
4. Makanan Manis
Mengonsumsi makanan yang tinggi gula dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan menyebabkan masalah pencernaan, termasuk BAB berdarah. Gula dalam makanan adalah sumber energi yang penting bagi tubuh kita, tetapi konsumsi gula berlebihan dapat mengubah lingkungan usus. Hal ini tentu menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tidak seimbang. Ini bisa mengakibatkan peradangan dan masalah pencernaan.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Rotavirus, Penyebab Anak-Anak Mengalami Diare Akut
5. Makanan yang Mengandung Fruktosa
Terlalu banyak fruktosa dalam diet dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan diare atau BAB berdarah pada beberapa individu. Contohnya, konsumsi berlebihan jus buah yang kaya fruktosa dapat mengiritasi usus dan memicu diare pada beberapa orang.
Selain itu, makanan tinggi fruktosa, seperti sirup jagung tinggi fruktosa yang sering digunakan sebagai pemanis dalam makanan olahan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Itu sebabnya penting untuk menjaga keseimbangan konsumsi fruktosa dalam diet untuk mencegah potensi masalah pencernaan.
6. Daging Olahan
Daging olahan seperti sosis, bacon, ham, dan berbagai jenis daging yang telah mengalami proses pengawetan atau pemrosesan tambahan bisa menjadi penyebab BAB berdarah. Contohnya adalah saat Anda mengonsumsi sosis berlebihan dalam burger cepat saji atau sandwich. Daging olahan seringkali mengandung bahan tambahan seperti natrium nitrat atau nitrit, yang digunakan sebagai pengawet.
Penggunaan bahan-bahan ini dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pada dinding usus dan berpotensi merusaknya. Ini bisa menghasilkan gejala seperti perdarahan pada tinja atau BAB berdarah. Selain itu, proses pengolahan daging olahan seringkali melibatkan penggunaan garam berlebihan, yang dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, mengganggu keseimbangan elektrolit, dan berkontribusi pada masalah pencernaan.
7. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji adalah makanan yang seringkali tinggi dalam lemak trans, garam, gula tambahan, dan bahan kimia tambahan. Contoh makanan cepat saji meliputi burger, kentang goreng, makanan ringan, dan minuman soda. Makanan cepat saji ini cenderung rendah dalam serat dan nutrisi penting lainnya, dan mengonsumsinya secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan merusak saluran pencernaan.
Pada beberapa individu, konsumsi berlebihan makanan cepat saji dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti konstipasi atau diare yang parah, yang dalam beberapa kasus bisa berhubungan dengan BAB berdarah akibat iritasi usus yang berkepanjangan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Diare?
Penting untuk diingat bahwa reaksi terhadap daftar makanan penyebab BAB berdarah di atas dapat bervariasi dari individu ke individu. Jika Anda mengalami BAB berdarah atau masalah pencernaan lainnya yang berkelanjutan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Bisakah Makanan Menyebabkan BAB Berdarah?
- Apakah Makanan Tertentu Menyebabkan Darah di Kotoran? Mitos vs. Fakta
- Apa Penyebab Pendarahan Rektal (Darah dalam Kotoran)?
- Darah dalam Feses: Apa Artinya dan Cara Mengobatinya