Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Fungsi Tes STD
Devi
Selasa, 29 Juni 2021 / Published in Artikel Kesehatan

Fungsi Tes STD

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Penyakit menular seksual atau Sexually Transmitted Disease (STD) adalah infeksi penyakit yang menyebar melalui hubungan seksual. Kontak atau hubungan seksual yang dilakukan baik melalui vagina, mulut atau oral, dan anal menjadi penyebab penularan penyakit seksual. Penyakit menular seksual ini sangat berbahaya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit menular seksual adalah tes STD. Fungsi tes STD adalah untuk mengenali adanya penyakit menular seksual sehingga dapat ditangani lebih lanjut. Selengkapnya, simak penjelasan berikut!

Fungsi Tes STD
Fungsi tes STD adalah untuk mendeteksi infeksi atau masalah terkait penyakit menular seksual.

Daftar Isi

Toggle
  • Macam-Macam Penyakit Menular Seksual
  • Dampak Penyakit Menular Seksual
  • Cara Tes Penyakit Menular Seksual Pria
  • Fungsi Tes STD
  • Tes STD Dilakukan Berapa Kali?

Macam-Macam Penyakit Menular Seksual

Macam-macam penyakit menular seksual ada lebih dari 20 macam, beberapa diantaranya adalah:

  1. Klamidia
    Klamidia adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Gejala umum penyakit klamidia yang sering muncul adalah rasa sakit dan tidak nyaman saat kencing atau melakukan hubungan seks, kencing berwarna kuning atau hijau, dan rasa sakit di perut bagian bawah.
  1. Herpes
    Herpes adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus. Herpes dapat menular melalui oral seks. Herpes merupakan penyakit seksual yang umum diderita oleh sebagian besar orang. Gejala herpes yang umum terjadi adalah munculnya luka melepuh. Pada beberapa kasus herpes, luka melepuh ini akan menyebar di area kelamin atau area mulut.
  2. Gonore
    Gonore muncul akibat adanya infeksi bakteri. Gonore sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena akan berdampak pada janin atau bayi yang dikandung. Maka dari itu, sangat disarankan bagi para wanita untuk memeriksakan kesehatan seksual pada awal kehamilan. Gejala yang ditimbulkan oleh gonore adalah kencing berlebihan dengan warna urine yang tidak normal, seringkali disebut dengan kencing nanah, sakit pada saat kencing atau berhubungan seks, gatal pada area genital, dan tenggorokan terasa kering.
  3. HIV/AIDS
    HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang menyerang sistem imun tubuh. Gejala awal yang ditimbulkan adalah demam, sakit dan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual dan ruam. Gejala awal terlihat mirip dengan penyakit flu sehingga kita harus lebih peka akan gejala lainnya.
  4. Sifilis
    Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala awal yang muncul adalah luka bulat kecil, yang disebut chancre. Luka tersebut dapat berkembang dan menyebar di area kelamin, anus, atau mulut. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi sangat menular. Gejala yang mengikutinya adalah ruam, kelelahan, demam, sakit kepala, nyeri sendi, penurunan berat badan, dan rambut rontok.

Baca Juga: Penyebab Herpes

Dampak Penyakit Menular Seksual

Dampak penyakit menular seksual sangat banyak dan merugikan. Dampak jangka panjang dari penyakit menular seksual adalah timbulnya penyakit kanker, terjadinya fertilisasi, menyebabkan kebutaan, dan kerusakan organ kelamin. Penyakit menular seksual terkadang tidak diikuti oleh adanya gejala atau ciri-ciri, sehingga susah untuk dideteksi. Maka dari itu, melakukan tes STD secara rutin dengan bantuan dokter akan sangat membantu. Mengubah dan membiasakan pola hidup serta kegiatan seksual bersama pasangan juga akan mengurangi resiko terserangnya penyakit menular seksual.

Cara Tes Penyakit Menular Seksual Pria

Cara tes penyakit menular seksual pria terbagi menjadi dua, yaitu tes penyakit menular seksual pada pria dengan gejala dan tanpa gejala. Tes penyakit menular seksual pria tanpa gejala dapat dilakukan dengan cara berikut:

  1. Pria perlu memberikan sampel urin kepada dokter.
  2. Sampel urin akan dicek melalui laboratorium rumah sakit.
  3. Hasil cek laboratorium akan menunjukkan adanya penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
  4. Selanjutnya, tes darah juga akan dilakukan untuk mengenali adanya penyakit HIV dan sifilis.

Cara tes penyakit menular seksual pria dengan gejala dilakukan dengan cara berikut:

  1. Pria akan melakukan pemeriksaan genital lengkap pada kulit genital, testis, dan penis.
  2. Dokter akan mengambil swab dari ujung penis dan rektum (jika diperlukan).
  3. Hasil swab tersebut akan menunjukkan penyakit menular seksual apa yang diderita.
  4. Dokter akan menyarankan pengobatan yang tepat untuk dapat diberikan.
Fungsi Tes STD
Sampel urin akan dicek melalui laboratorium rumah sakit.

Fungsi Tes STD

Fungsi tes STD adalah untuk mendeteksi infeksi atau masalah terkait penyakit menular seksual. Tes STD dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti dengan pengambilan sampel urine dan darah hingga dilakukannya swab genital. Metode yang digunakan akan disesuaikan dengan masalah penyakit menular seksual. Tes STD dapat mengenali penyakit menular seksual yang disertai maupun tidak disertai dengan gejala, sehingga baik untuk Anda melakukan tes STD secara rutin. Konsultasi bersama dokter akan sangat membantu Anda untuk menangani masalah penyakit menular seksual tersebut.

Baca Juga: Infeksi Jamur Kulit Kelamin

Tes STD Dilakukan Berapa Kali?

Tes STD dilakukan berapa kali dalam sebulan? Tes STD dilakukan dengan intensitas yang berbeda-beda. Ini adalah waktu-waktu yang tepat untuk melakukan tes STD, yaitu:

  1. Semua orang dewasa dan remaja dengan rentan usia 13 hingga 64 tahun perlu melakukan tes STD untuk HIV/AIDS setidaknya sekali seumur hidup.
  2. Semua wanita yang aktif secara seksual perlu menjalani pemeriksaan tes STD untuk gonore dan klamidia setiap tahunnya.
  3. Semua wanita hamil perlu melakukan tes STD untuk sifilis, HIV/AIDS, dan hepatitis B pada awal kehamilannya. Wanita hamil yang berisiko, perlu melakukan tes STD untuk klamidia dan gonore pada awal kehamilannya. Tes STD dapat dilakukan berulang kali sesuai kebutuhan, guna melindungi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
  4. Semua pria gay dan biseksual yang aktif secara seksual perlu melakukan tes STD untuk sifilis, klamidia, dan gonore setidaknya sekali dalam setahun. Mereka yang memiliki banyak pasangan perlu melakukan tes STD lebih sering dengan interval waktu 3 hingga 6 bulan sekali.
  5. Semua orang yang melakukan hubungan seks tidak aman atau berbagi peralatan narkoba, seperti suntikan, perlu melakukan tes STD untuk HIV/AIDS minimal sekali dalam setahun.

Tes STD sangat penting untuk dilakukan secara rutin sesuai fungsi dari tes STD untuk mendeteksi lebih awal penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual sangat berbahaya bagi kesehatan jika tidak segera ditangani. Konsultasi dan melakukan tes STD secara rutin dan sesuai anjuran akan sangat membantu mengurangi resiko terserangnya penyakit menular seksual.

Telah direview oleh dr. Valda Garcia

Source:

  • Pengujian STD: Siapa yang Harus Diuji dan Apa yang Terlibat
  • Tes STD Mana yang Harus Saya Dapatkan?
  • Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS)

Diperbarui pada 17 Januari 2024

Artikel Terkait

  • gejala sifilis
    Waspadai Gejala Sifilis pada Setiap Stadiumnya
  • Gejala Penyakit Sifilis
    Mengenal Gejala Penyakit Sifilis
  • leukemia adalah
    Apa Itu Leukemia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Tagged under: penyakit menular seksual, penyakit seksual, tes std

Artikel Terkait

  • gejala sifilis
    Waspadai Gejala Sifilis pada Setiap Stadiumnya
  • Gejala Penyakit Sifilis
    Mengenal Gejala Penyakit Sifilis
  • leukemia adalah
    Apa Itu Leukemia? Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP