Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek somogyi adalah kondisi yang terjadi saat kadar gula darah turun di malam hari dan tinggi saat pagi hari. Dalam istilah medis, kondisi ini juga memiliki sebutan “hiperglikemia rebound”.

Efek Somogyi adalah hiperglikemia rebound.
Kadar gula (glukosa) darah dapat diperoleh dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Ini merupakan sumber energi utama bagi tubuh sehingga penting untuk menjaga jumlahnya dalam batas normal.
Umumnya, kadar gula darah normal di pagi hari berkisar antara 70 dan 100 mg/dl. Sementara lonjakan gula darah setelah makan kurang dari 140 mg/dl. Anda bisa mendeteksi kadar gula darah dengan alat CGM (Continuous Glucose Monitoring).
Apa Itu Efek Somogyi?
Efek Somogyi adalah hiperglikemia rebound yang terjadi sebagai respons kompensasi tubuh terhadap hipoglikemia pada penderita diabetes, terutama mereka yang menggunakan insulin.
Michael Somogy, seorang peneliti asal Amerika keturunan Hungaria pertama kali memperkenalkan istilah efek Somogyi. Efek ini biasanya terjadi saat penderita diabetes menggunakan insulin lebih banyak dari biasanya sebelum tidur, atau penderita diabetes yang menggunakan insulin makan terlalu sedikit di malam hari.
Efek Somogyi hampir serupa dengan dawn phenomenon (fenomena fajar). Dawn phenomenon adalah peningkatan kadar gula darah di pagi hari akibat berbagai hormon yang terjadi secara alami.
Baca Juga: Waspadai 11 Gejala yang Jadi Tanda Gula Darah Tinggi
Gejala Somogyi Effect
Tanda-tanda hipoglikemia saat malam hari:
- Berkeringat saat tidur.
- Mimpi buruk atau gelisah saat tidur.
- Bangun dengan sakit kepala atau lelah.
Tanda-tanda hiperglikemia saat pagi:
- Gula darah tinggi saat bangun tidur.
- Mulut kering dan haus berlebihan.
- Lemas atau sulit berkonsentrasi.
Jika Efek Somogyi tidak diatasi, dapat menyebabkan gangguan kontrol gula darah, kelelahan, risiko komplikasi jangka panjang, dan bahkan kondisi darurat seperti ketoasidosis diabetik. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi dan menyesuaikan terapi insulin dengan benar agar kadar gula darah tetap stabil.
Menurut Cleveland Clinic, penelitian membuktikan bahwa penderita diabetes dapat mengurangi risiko terkena komplikasi gula darah tinggi dengan menjaga kadar A1C secara teratur di bawah 7 persen.
Mekanisme Terjadinya Efek Somogyi
Mekasnisme terjadinya efek somogyi adalah sebagai berikut :
- Hipoglikemia pada malam hari atau dini hari: Terjadi akibat dosis insulin yang terlalu tinggi atau tidak ada asupan karbohidrat sebelum tidur. Ini merupakan kadar gula darah turun terlalu rendah saat tidur.
- Respons tubuh terhadap hipoglikemia: Tubuh merespons dengan melepaskan hormon kontra-regulator seperti epinefrin, glukagon, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Hormon ini memicu hati untuk melepaskan glukosa ke dalam darah.
- Hiperglikemia di pagi hari: Akibat pelepasan glukosa yang berlebihan, kadar gula darah meningkat drastis saat bangun tidur. Bisa membuat pasien atau dokter keliru mengira dosis insulin kurang, padahal justru hipoglikemia sebelumnya yang menyebabkan rebound hiperglikemia.
Efek Somogyi tidak memengaruhi orang yang tidak mengidap gangguan diabetes. Sebab, tubuh mampu mengelola kadar gula darah dalam jumlah normal.
Tidak seperti efek Somogyi, kadar gula darah rendah tidak memengaruhi fenomena fajar. Kondisi ini biasanya terjadi antara pukul 3 dan 8 pagi.
Cara Mendiagnosis Efek Somogyi
Dokter dapat mendiagnosis efek Somogyi apabila penderita memiliki kadar glukosa tinggi tanpa penyebab yang jelas yang sulit diatasi dengan obat, meskipun sudah diberi tambahan insulin.
Sebelum melakukan diagnosis, penderita perlu mengukur kadar gula darah selama beberapa malam, seperti saat sebelum tidur, jam 3 pagi, dan saat bangun tidur. Kadar glukosa rendah pada pukul 3 pagi dan gula darah tinggi saat bangun tidur dapat mengindikasikan efek Somogyi.
Bila kadar glukosa pada pukul 3 pagi normal atau tinggi dan gula darah tinggi saat bangun tidur dapat mengindikasikan Fenomena Fajar. Terkadang, beberapa orang tidak menyadari mengalami gula darah rendah. Sebab, tidak ada gejala khas yang muncul saat mengalami kondisi ini.
Oleh sebab itu, penting untuk memantau kadar glukosa darah secara berkala. Efek Somogyi terjadi karena hipoglikemia malam hari, diikuti oleh hiperglikemia rebound.
Sedangkan Fenomena Fajar terjadi akibat pelepasan hormon pertumbuhan pada dini hari, yang menyebabkan hiperglikemia pagi tanpa hipoglikemia sebelumnya.
Baca Juga: 10 Pilihan Makanan Penurun Gula Darah yang Enak dan Sehat
Cara Mengatasi dan Mencegah Efek Somogyi
Jika mengidap diabetes dan mengalami efek Somogyi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Anda bisa mengonsumsi camilan bersama dosis insulin pada malam hari untuk mencegah gula darah turun terlalu rendah dan naik kembali.
Dokter dapat menyarankan perubahan dosis insulin, seperti mengurangi pemberian jumlah insulin malam hari atau mencoba jenis insulin yang berbeda. Selain itu, Anda perlu berdiskusi dengan dokter untuk menentukan target kadar gula darah yang sedikit lebih tinggi, tetapi tetap aman saat tidur.
Apabila efek Somogyi muncul setelah meningkatkan dosis insulin di malam hari, sebaiknya segera bangun saat tengah malam untuk memeriksa kadar gula darah. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan terkait efek Somogyi.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly Susilo
Source:
- Cleveland Clinic. Somogyi Effect. April 2025.
- Healthline. What Is the Somogyi Effect?. April 2025.
- Mayo Clinic. The Dawn Phenomenon: What Can You Do?. April 2025.
- Medical News Today. Somogyi Effect: Causes and Prevention. April 2025.