Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek samping tidur pakai kipas angin cukup beragam, seperti memperparah gejala alergi, meningkatkan penyebaran kuman atau infeksi virus, memicu mata dan kulit kering. Bahkan, kipas angin yang menyala terus-menerus bisa menyebarkan debu dan zat pemicu alergi ke arah tubuh Anda.

Kipas angin bisa memicu kulit kering.
Tidur dengan kipas angin akan memberikan suasana yang sejuk dan nyaman, terutama pada malam hari. Namun, terlalu lama terkena paparan kipas angin saat tidur karena bisa memicu masalah kesehatan tertentu baik untuk orang dewasa, anak-anak ataupun bayi.
Lantas, apa saja bahaya tidur pakai kipas angin untuk kesehatan? Mari simak pembahasan di bawah ini.
Dampak Tidur Pakai Kipas Angin untuk Kesehatan
Berikut ini adalah efek samping sering memakai kipas angin yang perlu Anda ketahui:
1. Gejala Alergi Semakin Parah
Gejala alergi yang bertambah terjadi karena kipas angin menyebarkan debu dan alergen di sekitar ruangan. Alergen ini tidak hanya debu tetapi juga serbuk sari dan bulu binatang yang menimbulkan gejala tidak nyaman, seperti hidung meler, gatal, hidung tersumbat dan batuk.
Pada beberapa orang, hidung tersumbat dapat menyebabkan gejala sleep apnea obstruktif atau nafas yang tiba-tiba tersendat saat tidur sehingga kualitas tidur menurun.
Bahkan, setelah kipas angin mati, zat pemicu alergi akan tetap ada di ruangan. Zat-zat ini bertebaran di udara atau menempel pada permukaan, termasuk kasur, kursi, dan meja.
Anda bisa menggunakan air purifier untuk menjaga kamar tidur tetap bersih dan membantu menyaring alergen untuk mengurangi risiko gejala alergi semakin parah.
Baca Juga: Fakta dan Mitos Kipas Angin Menyebabkan Paru-Paru Basah
2. Menyebarkan Kuman Penyakit
Dampak kipas angin saat tidur bisa meningkatkan risiko penyebaran kuman atau infeksi virus. Umumnya, tubuh yang terinfeksi mikroorganisme menimbulkan gejala demam, bersin, batuk, dan sakit tenggorokan.
Mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, mata, atau bahkan kulit luka yang terbuka. Oleh karenanya, penting untuk mengatur waktu kipas angin agar tidak menyala terus-terusan sepanjang malam.
3. Mata dan Kulit Kering
Bagi seseorang dengan masalah eksim (eczema), psoriasis, atau mata kering lebih rentan mengalami efek samping ini sehingga perlu menghindari penggunaan kipas angin.
Tanda dan gejala mata kering meliputi sensasi perih, mata merah, dan sensitif terhadap cahaya. Sementara kulit kering dapat terasa kasar, gatal, dan bersisik. Selain sering terkena kipas angin, kondisi ini bisa disebabkan oleh cuaca dingin, penggunaan sabun dengan bahan iritatif, dan terlalu sering mandi.
Biasanya, kulit kering tidak berbahaya. Namun, jika tidak diobati, kondisi ini bisa meningkatkan risiko dermatitis atopik dan infeksi.
4. Nyeri Otot
Terkena paparan kipas angin terlalu sering bisa mengakibatkan nyeri dan kram otot. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan mengarahkan kipas tidak langsung ke arah tubuh.
Dalam istilah medis, nyeri otot disebut dengan mialgia. Kondisi ini biasanya berlangsung sementara dan jarang bersifat serius.
Tidak hanya pakai kipas angin, nyeri otot juga disebabkan oleh banyak hal, seperti olahraga berlebihan, cedera traumatis, dan infeksi virus. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan perawatan dirumah misalnya, istirahat yang cukup, terapi fisik, dan melakukan pijatan reflexiology.
5. Menyebabkan Kebisingan
Bagi sebagian orang, suara kipas angin dapat menimbulkan white noise yang dapat meningkatkan kualitas tidur dan bikin tidur lebih nyenyak. Namun, beberapa orang dapat merasa terganggu dengan suara ini sehingga mengalami gangguan tidur.
Tingkat kebisingan kipas angin cenderung bervariasi, tergantung pada jenis dan kecepatan kipas. Jika terlalu berisik, ini bisa membuat Anda sering terbangun di malam hari dan bangun pada pagi hari dalam kondisi kurang tidur.
Baca Juga: Bagaimanakah Cara Mencegah Terjadinya Penyakit Biang Keringat?
Tips Memakai Kipas Angin Saat Tidur
Berikut ini adalah cara menggunakan kipas angin yang benar untuk mengurangi risiko efek samping yang terjadi:
- Gunakan kipas angin portabel: Meskipun memasang kipas angin di langit-langit kamar efektif untuk mendinginkan ruangan, kipas angin tidak bisa Anda pindahkan sesuai kebutuhan. Pilihlah kipas angin portabel agar mudah dipindahkan sesuai kebutuhan dan tidak langsung mengenai tubuh.
- Hindari menaruh kipas angin terlalu dekat: Penting untuk menjaga jarak kipas angin dengan tempat tidur karena bisa meningkatkan risiko efek samping. Anda juga bisa mengarahkan kipas angin tidak langsung ke arah tubuh.
- Menjaga kebersihan kipas: Pastikan untuk membersihkan kipas angin secara rutin agar terhindar dari penyebaran debu dan alergen lain di sekitar ruangan. Selain itu, Anda juga dapat memasang air purifier untuk membantu mengurangi partikel debu di udara.
- Gunakan pengatur waktu: Pilihlah kipas angin yang memiliki tombol pengatur waktu. Ini bermanfaat untuk mencegah kipas angin menyala sepanjang malam.
- Pilih mode senyap: Selain pengatur waktu, Anda juga bisa memilih kipas angin dengan tombol mode senyap. Tombol ini berperan penting untuk mengurangi suara kebisingan sehingga meningkatkan kualitas tidur secara optimal.
Jika mengalami efek samping tidur pakai kipas angin, seperti muncul gejala alergi dan asma yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Soraya
Source:
- Cleveland Clinic. Myalgia (Muscle Pain). Mei 2025.
- Healthline. Is It Healthy to Sleep with a Fan On?. Mei 2025.
- Nectar Sleep. Is Sleeping With A Fan Bad For Health?. Mei 2025.
- Sleep Foundation. Is Sleeping With a Fan On a Good Idea?. Mei 2025.