Ditulis oleh Tim Konten Medis
Lambung adalah salah satu organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang bertugas mencerna makanan yang kita konsumsi. Namun, lambung juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya luka lambung. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa aja, untuk itu yuk ketahui ciri-ciri lambung luka di bawah ini!
Lambung luka ditandai dengan heartburn, yakni sensasi terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan yang tidak dilindungi.
Penyebab Lambung Luka
Luka lambung atau ulkus peptikum memiliki beberapa penyebab yang umum terkait dengan ketidakseimbangan antara faktor yang melindungi dinding lambung dengan faktor yang merusaknya. Salah satu penyebab utama adalah infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori (H.pylori). Bakteri ini dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan peradangan yang akhirnya mengarah pada pembentukan luka.
Selain itu, penggunaan obat anti nyeri, seperti ibuprofen atau aspirin dapat meningkatkan risiko terkena luka lambung. Konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, dan stres juga dapat menjadi faktor-faktor yang memicu atau memperburuk kondisi ini.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengobati Sakit Maag?
Ciri-Ciri Lambung Luka
Lambung luka menyebabkan Anda mengalami beberapa gejala seperti mual, nyeri ulu hati, hingga feses menghitam. Berikut penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini:
1. Heartburn (Sensasi Terbakar di Dada)
Salah satu ciri-ciri lambung luka adalah heartburn. Kondisi ini merupakan perasaan terbakar atau panas yang muncul di bagian atas perut atau dada. Gejala ini terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan yang tidak dilengkapi dengan lapisan pelindung, seperti dinding lambung. Ketika asam ini mencapai kerongkongan, itu bisa mengiritasi jaringan di sana dan menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman. Heartburn bisa menjadi gejala yang sering terjadi setelah makan atau saat berbaring setelah makan.
2. Sakit Perut
Nyeri atau ketidaknyamanan dapat terjadi di daerah perut, khususnya di bagian ulu hati. Sensasi nyeri ini dapat bervariasi dari tumpuk hingga tajam dan intensitasnya dapat berubah-ubah. Nyeri perut sering kali muncul setelah makan atau saat perut kosong dan dapat mereda atau memburuk seiring waktu. Sensasi nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mungkin memicu perasaan tidak nyaman yang berkepanjangan.
3. Perut Kembung
Ciri-ciri lambung luka berikutnya adalah perut kembung. Kondisi ini dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan sering kali disertai dengan sensasi penuh atau berat di daerah perut atas. Makanan tertentu, terutama yang tinggi lemak atau sulit dicerna dapat memicu perut kembung dan memperburuk gejala luka lambung.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Maag?
4. Kehilangan Nafsu Makan
Luka atau peradangan di dinding lambung atau duodenum dapat menyebabkan rasa tak nyaman saat makan. Kemudian dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan. Anda mungkin terasa kurang tertarik atau bahkan enggan makan karena perasaan penuh, kembung, atau rasa sakit setelah makan. Kehilangan nafsu makan yang berkepanjangan bisa menyebabkan penurunan berat badan signifikan jika tidak ditangani dengan baik.
Nyeri perut akibat luka lambung bisa muncul setelah makan atau saat perut kosong dan bisa membaik seiring waktu.
5. Mual
Mual adalah ciri-ciri luka lambung yang umum terjadi. Ini merupakan sensasi tidak nyaman yang membuat Anda merasa ingin muntah. Mual bisa terjadi sebelum makan, setelah makan, atau bahkan tanpa hubungan langsung dengan makanan. Hal ini disebabkan oleh peradangan atau iritasi pada dinding lambung yang dapat memengaruhi perasaan kenyamanan dalam pencernaan. Mual dapat menjadi mengganggu dan dapat memengaruhi pola makan bahkan jika merasa lapar. Dalam beberapa kasus, mual dapat disertai dengan muntah, terutama jika lambung luka menyebabkan gangguan pencernaan yang signifikan.
6. Berat Badan Menurun
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan adalah salah satu ciri yang sering terkait dengan lambung luka. Kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan atau munculnya ketidaknyamanan setelah makan dapat mengakibatkan Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang seharusnya.
Ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan baik akibat gangguan pencernaan juga dapat berkontribusi pada penurunan berat badan. Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau signifikan, penting untuk mencari perhatian medis untuk mengevaluasi penyebabnya, termasuk kemungkinan lambung luka.
7. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna atau mengolah jenis makanan tertentu dengan baik. Salah satu contoh intoleransi makanan yang dapat menyebabkan luka di lambung adalah intoleransi laktosa. Laktosa adalah gula yang terdapat dalam produk susu.
Ketika seseorang intoleran terhadap laktosa, mereka tidak memiliki cukup enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Akibatnya, laktosa tidak dapat dicerna dengan baik dan mencapai usus halus dalam bentuk yang belum tercerna. Bakteri di usus kemudian mencoba mencerna laktosa ini, menghasilkan gas dan senyawa yang dapat merusak dinding lambung dan usus halus, yang pada gilirannya dapat menyebabkan luka di lambung dan gejala gastrointestinal lainnya seperti perut kembung, diare, atau mual.
Baca Juga: Apakah Penyakit Maag Bisa Mematikan?
8. Muntah Darah
Muntah darah adalah gejala serius yang harus segera diatasi oleh tenaga medis. Hal ini dapat menunjukkan adanya perdarahan dalam saluran pencernaan atas, yang dapat terkait dengan lambung luka atau kondisi lainnya. Muntah darah biasanya memiliki warna merah atau cokelat gelap, mirip dengan kopi giling. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera, karena perdarahan dalam saluran pencernaan bisa menjadi masalah yang mengancam jiwa.
9. Perubahan Warna Feses
Lambung luka atau masalah pencernaan lainnya dapat memengaruhi cara tubuh mencerna makanan, yang dapat menghasilkan perubahan warna pada tinja. Tinja yang biasanya berwarna cokelat dapat menjadi lebih terang atau terangkat. Selain itu, perubahan warna tinja menjadi hitam, terutama jika tinja tampak seperti “kopi giling,” juga dapat terjadi akibat perdarahan dalam saluran pencernaan atas. Warna hitam pada tinja mengindikasikan adanya darah yang telah dicerna dan mencampur dengan tinja. Perubahan warna tinja ini dapat menjadi tanda alarm bahwa ada masalah dalam sistem pencernaan yang memerlukan perhatian medis.
10. Bersendawa Terus Menerus
Bersendawa yang berlebihan dan terus menerus dapat menjadi ciri-ciri luka lambung. Kebanyakan orang bersendawa sesekali, tetapi jika bersendawa terjadi secara berlebihan dan terus-menerus, itu bisa menjadi tanda ketidakseimbangan dalam produksi gas dalam perut atau masalah pencernaan lainnya. Bersendawa yang sangat sering dapat mengganggu kualitas hidup dan menjadi tanda perlu mendapatkan perawatan medis atau konsultasi dengan dokter.
Bila Anda mengalami ciri-ciri lambung luka di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Kenneth Dermawan
Source: