Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya biasanya terasa lunak, bisa digerakkan, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Sedangkan benjolan berbahaya terasa keras dan tidak bisa digerakkan, serta muncul gejala nyeri, demam, atau penurunan berat badan.

Benjolan di leher sering membuat banyak orang merasa cemas, meski tidak semuanya berbahaya. Beberapa benjolan justru bersifat jinak dan tidak menimbulkan risiko besar bagi kesehatan.
Mengetahui perbedaan antara benjolan jinak dan berbahaya dapat membantu Anda lebih tenang dalam mengambil langkah. Dengan mengenali cirinya sejak awal, Anda bisa lebih cepat menentukan cara menghilangkan benjolan di leher.
Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
Benjolan di leher sering membuat seseorang khawatir, karena bisa jadi tanda kondisi serius. Namun, tidak semua benjolan termasuk berbahaya, ada pula yang sifatnya jinak dan tidak menimbulkan risiko besar bagi kesehatan.
Mengenali ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya dapat membantu Anda lebih tenang dan mengetahui kapan harus memeriksakannya ke dokter. Berikut ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya:
1. Tekstur Lunak atau Kenyal
Benjolan jinak sering terasa lunak atau kenyal ketika Anda raba. Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh adanya cairan atau jaringan lemak di dalamnya. Sedangkan ciri benjolan di leher yang berbahaya umumnya terasa lebih keras karena disebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal.
Baca Juga: Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Penyebab hingga Pengobatan
2. Tidak Menimbulkan Nyeri
Benjolan yang tidak berbahaya umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, baik saat Anda sentuh maupun membiarkannya begitu saja. Kondisi ini terjadi karena benjolan jinak tidak menekan saraf atau jaringan di sekitarnya.
Sebaliknya, benjolan yang berbahaya sering menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman, terutama ketika pertumbuhan sel di area tersebut menekan jaringan sekitar. Karena itu, penting mengenali perbedaan nyeri pada benjolan agar bisa mendeteksi lebih dini jika ada masalah serius.
3. Permukaan Halus dan Tekstur Kenyal
Ciri lainnya adalah permukaan benjolan terasa halus saat disentuh dengan tangan. Tekstur kenyal atau lunak menandakan adanya jaringan lemak atau cairan di dalamnya, seperti lipoma atau kista.
Berbeda dengan ciri benjolan di leher yang berbahaya, benjolan kanker biasanya memiliki bentuk tidak rata dengan permukaan keras. Kondisi ini membuatnya lebih mencurigakan dan perlu Anda periksa lebih lanjut.
4. Ukuran Tidak Membesar Secara Cepat
Benjolan jinak biasanya tidak bertambah besar dalam waktu singkat. Ukurannya cenderung stabil meski sudah ada selama beberapa minggu atau bulan.
Sementara itu, benjolan yang berbahaya sering mengalami pembesaran signifikan dalam waktu cepat. Jika Anda menemukan benjolan yang makin membesar, sebaiknya segera konsultasi dengan tenaga medis.
5. Mudah Digoyangkan
Benjolan tidak berbahaya biasanya bisa digerakkan atau digoyangkan ketika ditekan. Misalnya, benjolan karena lipoma atau kista bisa sedikit berpindah tempat saat ditekan. Sebaliknya, benjolan yang berbahaya biasanya melekat kuat pada jaringan di sekitarnya dan sulit digerakkan meski Anda tekan dengan keras.
Tanda Benjolan di Leher Berbahaya
Benjolan di leher tidak selalu menandakan kondisi serius, namun ada kalanya menjadi tanda penyakit berbahaya. Untuk itu, penting mengetahui cara membedakan benjolan di leher yang tidak berbahaya dan berbahaya agar bisa segera melakukan pemeriksaan medis bila Anda menemukan gejala yang mencurigakan. Berikut tanda benjolan leher yang berbahaya:
- Tidak Ada Penyebab Jelas. Benjolan berbahaya biasanya muncul tanpa adanya infeksi atau sakit tertentu yang bisa menjelaskannya. Kondisi ini membuat benjolan semakin perlu Anda waspadai sejak awal.
- Tidak Hilang dan Terus Membesar. Benjolan yang sifatnya ganas cenderung tidak mengecil atau menghilang, bahkan ukurannya semakin besar dari waktu ke waktu. Perubahan ini menjadi salah satu tanda penting untuk segera Anda periksa.
- Keras dan Sulit Digoyangkan. Ciri khas benjolan berbahaya adalah terasa keras saat Anda sentuh dan tidak bisa Anda gerakkan. Hal ini menandakan adanya perlekatan pada jaringan di sekitarnya.
- Perubahan pada Kulit. Kulit di atas benjolan bisa tampak berbeda, misalnya menjadi lebih gelap, kemerahan, atau bahkan mengeluarkan cairan. Perubahan ini sering kali menandakan adanya gangguan serius.
- Riwayat Penyakit Tertentu. Seseorang dengan riwayat kanker atau sedang menjalani pengobatan kanker memiliki risiko lebih tinggi terhadap benjolan berbahaya. Oleh karena itu, pemantauan kondisi ini sangat penting.
Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Pengobatan
Cara Mendiagnosis Benjolan di Leher
Benjolan di leher bisa muncul karena berbagai penyebab, baik ringan maupun serius. Jika mengalami benjolan di leher tapi tidak sakit atau tidak hilang dalam waktu lama, penting melakukan pemeriksaan medis agar dokter dapat menentukan penyebab dan memberikan saran tepat terkait cara menghilangkan benjolan di leher. Berikut beberapa cara mendiagnosis benjolan di leher yang dapat Anda lakukan:
- Pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan
- Rujukan ke dokter THT
- Tes darah lengkap (CBC)
- Rontgen sinus
- Rontgen dada
- USG leher
- MRI kepala dan leher
- CT scan leher dan dada
Baca Juga: Mengenal Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
Jika Anda atau keluarga Anda memiliki benjolan di leher, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- verywell health. When to Worry About a Lump Under the Skin. November 2025
- Thyroid Head & Neck Surgery Centre. How Can You Tell if a Neck Lump Is Benign or Malignant?. November 2025
- healthline. What Causes a Neck Lump?. November 2025





