Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Cardiac Arrest (Henti Jantung): Penyebab, Gejala, Pengobatan
Riva
Minggu, 10 Agustus 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Cardiac Arrest (Henti Jantung): Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Sudden cardiac arrest adalah henti jantung yang berhenti secara tiba-tiba karena gangguan listrik pada organ tersebut. Gejalanya meliputi pingsan, tidak ada denyut nadi, napas terengah-engah atau tidak bernapas, dan ketidakmampuan untuk bangun setelah terguncang atau berteriak.

cardiac arrest adalah
Pertolongan cardiac arrest dilakukan CPR untuk memulihkan aliran darah.

Henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Terkadang, serangan jantung bisa menyebabkan henti jantung tiba-tiba.

Perbedaan serangan jantung dan henti jantung terletak pada gejala yang muncul. Orang yang mengalami serangan jantung biasanya sadar dan masih bernapas. Sementara henti jantung bisa membuat seseorang tidak sadarkan diri dan tidak mampu bernapas secara normal.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Cardiac Arrest?
  • Penyebab Cardiac Arrest
  • Faktor Risiko Penyebab Cardiac Arrest
  • Gejala Cardiac Arrest
  • Diagnosis Penyakit Cardiac Arrest
  • Komplikasi Cardiac Arrest
  • Cara Mengatasi Cardiac Arrest
    • 1. Resusitasi Jantung Paru (CPR)
    • 2. Defibrilasi Eksternal Otomatis (AED)
    • 3. Konsumsi Obat
    • 4. Prosedur Jantung
  • Cara Mencegah Cardiac Arrest
  • Pengobatan Cardiac Arrest ke Dokter

Apa Itu Cardiac Arrest?

Cardiac arrest (henti atau anfal jantung) adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak atau berdetak terlalu cepat sehingga berhenti memompa darah. Kondisi ini dapat membuat penderita pingsan dan tidak responsif.

Bahkan, gejalanya sering kali muncul secara mendadak. Karena hal inilah, banyak orang menyebut cardiac arrest sebagai henti jantung mendadak.

Selama serangan jantung, organ jantung tidak bisa memompa darah dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ dan seluruh tubuh karena menerima oksigen secara terus-menerus.

Baca Juga: Gejala Gangguan Jantung yang Sering Diabaikan

Penyebab Cardiac Arrest

Penyebab cardiac arrest bisa terjadi karena gangguan pada sistem konduksi listrik jantung yang memicu detak jantung tidak teratur dan tidak efektif atau bahkan berhenti berdetak sama sekali. Kondisi ini paling sering muncul akibat penyakit jantung yang Anda alami.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menyebabkan cardiac arrest:

  • Penyakit jantung koroner: Penyakit ini dapat mempengaruhi aliran darah dari pembuluh darah ke jantung. Gejalanya bisa muncul perlahan-lahan dan berkembang seiring waktu.
  • Serangan jantung: Terjadi ketika tubuh kehilangan darah secara tiba-tiba ke bagian otot jantung. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan pada satu atau beberapa pembuluh darah jantung (arteri koroner).
  • Gagal jantung: Kondisi ketika jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh mengalami kelelahan, bengkak di kaki, dan jantung berdebar-debar.
  • Aritmia: Ini merupakan gangguan pada detak jantung, seperti terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
  • Penyakit jantung bawaan: Kelainan saat lahir di mana bayi memiliki jantung yang belum terbentuk dengan baik. Hal ini bisa mengubah aliran dan cara kerja jantung.
  • Kardiomiopati hipertrofik (hypertrophic): Penyebab henti jantung mendadak  ini adalah pembesaran atau penebalan otot bilik jantung (ventrikel). Kardiomiopati hipertrofik menyebabkan usia muda mengalami henti jantung mendadak.

Faktor Risiko Penyebab Cardiac Arrest

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko henti jantung, di antaranya:

  • Pernah mengalami serangan jantung mendadak
  • Memiliki riwayat penyakit keluarga, seperti irama jantung abnormal (sindrom QT panjang dan takikardia ventrikel)
  • Mengidap gangguan irama jantung tertentu setelah serangan jantung
  • Memiliki masalah pada jantung atau pembuluh darah sejak lahir
  • Menderita penyakit gula/diabetes dan obesitas (berat badan berlebih)
  • Memiliki riwayat pingsan
  • Mengidap penyakit katup jantung, kardiomiopati dilatasi, dan kardiomiopati hipertrofik
  • Konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memicu gangguan irama jantung dan mengancam nyawa
  • Kadar kalium dan magnesium dalam darah yang terlalu tinggi

Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung dan Gejalanya

Gejala Cardiac Arrest

Penting untuk mengetahui gejala awal yang muncul sebelum mengalami henti jantung. Gejalanya meliputi rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, kelemahan, dan detak jantung berdebar-debar.

Ketika mengalami kondisi tersebut, segera kunjungi layanan kesehatan untuk mendapatkan medis sedini mungkin. Jika mengabaikan gejala awal, hal ini dapat memicu henti jantung yang berlangsung mendadak dan parah.

Gejala henti jantung biasanya berupa pingsan, tidak ada denyut nadi, tidak bernapas, tidak mampu bangun setelah terguncang atau berteriak, dan penurunan kesadaran. Namun, pada beberapa kasus, henting jantung bisa tidak menimbulkan gejala awal sebelum terjadi.

Diagnosis Penyakit Cardiac Arrest

Dokter dapat mendeteksi penyebab henti jantung dengan serangkaian pemeriksaan medis. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG): Bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda irama jantung tidak teratur dan mengalami serangan jantung.
  • Ekokardiogram (USG jantung): Mendeteksi adanya cairan di sekitar jantung dan penyakit jantung struktural.
  • Pemeriksaan laboratorium: Ini meliputi tes kimia darah, pH darah, dan kadar oksigen.
  • Pencitraan: Misalnya, penggunaan sinar-X dan angiografi tomografi terkomputasi (CTA) untuk mengidentifikasi gangguan paru-paru seperti emboli paru atau pneumotoraks.
  • Pemeriksaan jantung lainnya: Contohnya kateterisasi jantung untuk mendiagnosis penyumbatan di arteri koroner dan masalah irama jantung.

Komplikasi Cardiac Arrest

Henti jantung dapat berpotensi fatal apabila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin. Mengutip dari Health, hanya 10 persen orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit dapat bertahan hidup.

Sementara 60 persen penderita henti jantung di rumah sakit cenderung mampu bertahan hidup karena mendapatkan perawatan medis. Bila Anda melihat orang terdekat mengalami henti jantung, lakukan RJP (resusitasi jantung paru)  secepatnya.

Komplikasi henti jantung mendadak bisa muncul karena kurangnya aliran darah selama gejala yang terjadi. Ini termasuk kerusakan otak dan gangguan neurologis, kerusakan ginjal, gagal jantung, kecemasan, serta depresi.

Cara Mengatasi Cardiac Arrest

Penderita henti jantung bisa diselamatkan apabila mendapatkan penanganan yang cepat, terutama pada menit-menit pertama. Henti jantung yang berlangsung lebih dari beberapa menit dapat menyebabkan kerusakan otak parah.

Semakin cepat henti jantung diatasi, semakin tinggi peluang untuk pulih sepenuhnya. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi cardiac arrest yang penting Anda ketahui:

1. Resusitasi Jantung Paru (CPR)

Ini merupakan perawatan darurat saat pernapasan atau detak jantung seseorang terhenti. CPR dapat membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Perawatan ini mampu menjaga aliran darah kaya oksigen ke otak dan organ lain sehingga jantung bisa berdetak kembali. CPR dilakukan dengan meletakkan tangan di dada pasien, lalu kompres dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit.

2. Defibrilasi Eksternal Otomatis (AED)

Merupakan perangkat medis yang ringan dan berbentuk alat yang mudah dibawa. Alat AED berperan penting untuk memberikan kejutan listrik melalui dada ke jantung.

Tujuannya adalah mengembalikan ritme detak jantung ke normal. Alat AED biasanya digunakan pada orang yang mengalami henti jantung mendadak.

3. Konsumsi Obat

Dokter dapat meresepkan obat-obatan medis untuk mengatasi irama jantung abnormal. Jenis obat ini memiliki sebutan obat antiaritmia.

Selain itu, ada juga obat-obatan lainnya untuk mengobati penyebab henti jantung mendadak atau menurunkan risikonya. Misalnya, penghambat beta, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), dan obat penghambat saluran kalsium.

4. Prosedur Jantung

Penderita henti jantung bisa menjalani prosedur medis tertentu untuk mengatasi detak jantung tidak teratur. Prosedur ini meliputi:

  • Defibrillator kardioverter implan (ICD): Hampir mirip seperti alat pacu jantung yang dipasang di bawah kulit dekat tulang selangka. ICD akan terus memantau irama jantung secara efisien.
  • Angioplasty koroner: Perawatan ini dapat mengatasi penyumbatan arteri jantung. Angioplasti koroner bisa dilakukan bersamaan dengan kateterisasi koroner.
  • Operasi bypass arteri koroner: Dokter dapat melakukan operasi ini untuk membuat jalur baru agar darah dapat mengalir di sekitar arteri yang tersumbat menuju jantung.
  • Ablasi kateter frekuensi radio: Perawatan ini bertujuan untuk menghambat jalur sinyal jantung yang rusak. Hasilnya, detak jantung bisa kembali normal.
  • Operasi jantung korektif: Untuk memperbaiki gangguan jantung bawaan atau sejak lahir, penyakit katup jantung, atau kerusakan pada otot jantung.

Cara Mencegah Cardiac Arrest

Beberapa penyebab henti jantung tidak bisa Anda cegah. Namun, Anda bisa mengurangi risiko dengan menjaga kesehatan jantung sejak dini, seperti:

  • Rutin melakukan aktivitas fisik, setidaknya 30 menit dalam seharu
  • Menjaga pola makan sehat, terutama konsumsi sayur, buah-buahan, berbagai vitamin dan mineral
  • Memantau kadar tekanan darah, gula darah, dan kolesterol agar tetap stabil
  • Hindari kebiasaan merokok dan terkena paparan asap rokok
  • Mengelola stres dengan baik
  • Mempertahankan berat badan ideal

Baca Juga: Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Pengobatan Cardiac Arrest ke Dokter

Apabila muncul tanda-tanda gangguan jantung, seperti nyeri dada, sesak napas, badan lemas, dan terjadi pembengkakan di kaki, sebaiknya Anda tidak mengabaikan kondisi tersebut. Ini bisa menandakan masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan medis.

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).

Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Indri

Source:

  • Cleveland Clinic. Cardiac Arrest. Agustus 2025.
  • Health. What Is Cardiac Arrest?. Agustus 2025.
  • Healthdirect. Cardiac Arrest. Agustus 2025.

Artikel Terkait

  • penyakit jantung koroner
    Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
  • penyebab jantung berdebar
    9 Penyebab Jantung Berdebar, Bisa Tanda Penyakit!
  • gejala gagal jantung
    Waspadai Tanda dan Gejala Gagal Jantung pada Tubuh
  • Gejala jantung bengkak
    Gejala Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
  • Kaki Bengkak karena Jantung: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
    Kaki Bengkak karena Jantung: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
  • Faktor Penyebab Serangan Jantung, Penting Diwaspadai!
    Faktor Penyebab Serangan Jantung, Penting Diwaspadai!
  • penyebab gagal jantung
    Apa Penyebab Gagal Jantung? Waspadai 14 Faktornya Ini
Tagged under: Kesehatan Jantung

Artikel Terkait

  • penyakit jantung koroner
    Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
  • penyebab jantung berdebar
    9 Penyebab Jantung Berdebar, Bisa Tanda Penyakit!
  • gejala gagal jantung
    Waspadai Tanda dan Gejala Gagal Jantung pada Tubuh
  • Gejala jantung bengkak
    Gejala Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
  • Kaki Bengkak karena Jantung: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
    Kaki Bengkak karena Jantung: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
  • Faktor Penyebab Serangan Jantung, Penting Diwaspadai!
    Faktor Penyebab Serangan Jantung, Penting Diwaspadai!
  • penyebab gagal jantung
    Apa Penyebab Gagal Jantung? Waspadai 14 Faktornya Ini

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP