Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara memilih susu formula untuk bayi bisa dengan memperhatikan bagian kemasannya. Hindari membeli produk susu yang sudah kedaluwarsa, wadah terbuka, mengalami kebocoran, atau kemasan yang sudah mengembung. Pada kondisi ini, produk susu formula telah terkontaminasi oleh bakteri sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi.

Hindari susu formula yang kedaluwarsa.
Susu formula merupakan produk olahan yang terbuat dari susu sapi untuk diberikan pada bayi di bawah usia 12 bulan. Produk ini tersedia dalam berbagai merek yang terjual bebas di apotek dan supermarket terdekat.
Sebagai orang tua, Anda bisa memilih susu formula dalam dua bentuk berbeda, seperti bubuk kering yang dilarutkan dengan air atau susu cair siap saji. Meskipun mengandung banyak nutrisi penting, susu formula tidak memiliki manfaat kesehatan yang serupa seperti ASI eksklusif. Misalnya, produk ini tidak mampu melindungi bayi dari infeksi penyakit.
Cara Memilih Susu Formula
Adapun beberapa hal yang diperhatikan saat memilih susu formula, di antaranya:
- Pastikan produk tidak kedaluwarsa
- Wadah produk harus dalam keadaan tertutup dan dalam kondisi baik
- Hindari menggunakan susu formula apabila wadahnya mengalami kebocoran, terdapat sisi yang mengembung, dan muncul bintik-bintik karatan
- Konsultasikan ke dokter terkait produk susu formula yang bisa dikonsumsi oleh bayi
Jenis Susu Formula untuk Bayi
Berikut ini adalah beberapa jenis susu formula yang baik untuk bayi dan tersedia di apotek atau supermarket:
1. Susu Formula Tahap 1
Pemberian susu formula tahap 1 biasanya sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan. Ini merupakan pilihan alternatif atau tambahan nutrisi yang aman selain ASI.
Manfaat minum susu bisa mengurangi malnutrisi pada bayi. Pastikan untuk tidak memberikan susu pada bayi secara berlebihan.
2. Susu Kambing Formula
Susu kambing formula memiliki standar gizi yang sama dengan susu sapi formula. Produk ini cocok untuk bayi dengan alergi susu sapi atau dikenal sebagai alergi protein susu sapi.
Reaksi alergi yang ditimbulkan dapat berupa gatal-gatal, diare, sakit perut, bengkak, dan batuk. Tingkat keparahan alergi bayi terhadap susu sapi cenderung bervariasi.
Pada beberapa kasus, reaksi alergi berikutnya bisa lebih parah dan bahkan mengancam nyawa. Dokter dapat merekomendasi susu formula yang terhidrolisis secara ekstensif atau mengandung asam amino.
Baca Juga: Catat, Ini Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi
3. Susu Formula Anti-Refluks
Pemberian produk susu ini harus di bawah pengawasan dokter. Susu formula anti-refluks memiliki tekstur yang lebih kental untuk mencegah refluks pada bayi, seperti memuntahkan susu selama atau setelah menyusui.
Petunjuk untuk membuat susu formula anti-refluks berbeda dengan susu formula biasanya. Produsen produk susu ini menganjurkan konsumen untuk membuat susu pada suhu yang lebih rendah dari yang biasa direkomendasikan.
Jika tidak, susu formula bisa menggumpal. Oleh karena itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk pada kemasan atau konsultasikan ke dokter agar mendapatkan anjuran yang tepat.
4. Susu Bebas Laktosa
Anda bisa memberikan susu formula bebas laktosa pada bayi baru lahir di bawah pengawasan medis. Produk ini cocok bagi bayi yang tidak toleran terhadap laktosa, yaitu gula alami dalam susu dan produk olahan susu.
Meskipun jarang terjadi, beberapa bayi bisa mengalami intoleransi laktosa dengan gejala diare, sakit perut, dan perut kembung.
5. Susu Hipoalergenik
Salah satu tips memilih susu formula adalah dengan mengetahui kondisi kesehatan bayi, seperti mengalami alergi, masalah intoleransi, atau gangguan pencernaan. Anda perlu berhati-hati dalam memilih produk susu ini karena sebagian besar susu formula terbuat dari susu sapi.
Jika bayi memiliki alergi terhadap susu sapi, dokter dapat merekomendasikan susu formula hipoalergenik. Produk ini terbuat dari protein susu yang terpecah menjadi bagian-bagian yang jauh lebih kecil sehingga sistem pencernaan bayi tidak perlu bekerja keras.
Bayi dengan intoleransi susu sapi dapat mengalami rasa tidak nyaman dan perut kembung saat mereka mengonsumsi susu formula standar (biasa).
6. Susu Kedelai
Umumnya, susu formula kedelai cocok untuk bayi usia 6 bulan. Sesuai dengan namanya, produk ini terbuat dari kacang kedelai bukan susu sapi.
Susu kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu formula sapi untuk bayi yang alergi. Namun, pemberian produk ini harus dengan resep dokter.
7. Susu Formula Lanjutan
Di apotek atau supermarket, Anda bisa menemukan susu formula lanjutan yang terjual bebas. Pemberian produk ini biasanya pada bayi usia 6 bulan.
Namun, terdapat studi yang melaporkan bahwa pemberian susu formula lanjutan tidak memberikan manfaat apa pun bagi kesehatan bayi. Sebab, kandungannya juga hampir serupa dengan susu formula tahap 1.
Oleh karenanya, Anda bisa tetap memberikan susu formula tahap 1 pada bayi hingga usianya mencapai 1 tahun tanpa perlu beralih ke susu formula lanjutan. Pastikan untuk membaca label kemasan produk karena susu formula tahap 1 dan lanjutan memiliki label yang terlihat mirip.
Baca Juga: Apa Itu Susu Evaporasi? Kenali Kegunaan dan Kandungannya
8. Susu untuk Bayi yang Konstipasi
Jika bayi mengalami sembelit secara terus-menerus, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terkait pemberian susu formula yang tidak mengandung minyak kelapa sawit. Kandungan minyak kelapa sawit bisa menyebabkan feses bayi lebih padat dan memperparah gejala sembelit.
Mengutip dari Healthline, susu formula merek Similac tidak menggunakan minyak kelapa sawit yang cocok untuk bayi dengan gejala sembelit. Similac juga memberikan manfaat bagi kesehatan bayi untuk mendapatkan protein sesuai kebutuhan.
Kapan Kita Tahu Jenis Formula Apa yang Paling Cocok?
Anda bisa mengetahui bayi tidak cocok dengan susu formula dengan beberapa kondisi, sebagai berikut:
- Pola buang air besar: Cari tahu apakah buang air besar cenderung normal, diare, atau sembelit
- Perubahan kulit: Cara mengetahui jenis formula yang tepat, misalnya muncul ruam, eksim, atau gatal. Bila kondisi ini muncul, berarti bayi tidak cocok dengan susu formula yang dikonsumsi.
- Kondisi perut: Pada beberapa kasus, susu formula bisa membuat bayi terlihat kembung dan bahkan mudah rewel setelah menyusu
- Berat badan bayi: Tanda bayi cocok dengan susu formula yaitu berat badan naik dengan baik
Namun, jika muncul reaksi negatif pada bayi setelah mengonsumsi susu formula, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly
Source:
- Health University of Utah. Skip the Toddler Formula: Why Cow’s Milk is The Better Option. Mei 2025.
- Healthline. Choosing the Right Baby Formula: A Guide. Mei 2025.
- Nemours Kids Health. Milk Allergy in Infants. Mei 2025.
- NHS. Types of Formula. Mei 2025.