Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek samping digigit laba-laba bisa berupa nyeri, kemerahan, pembengkakan, hingga mual dan kram otot. Jika tidak tertangani, gigitan dari laba-laba berbisa bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, kerusakan jaringan, bahkan gangguan saraf.

Di antara sekitar 60 jenis laba-laba, ada beberapa yang berbahaya bagi manusia, seperti black widow, brown recluse, dan hobo spider. Laba-laba ini biasanya hidup di tempat-tempat tersembunyi seperti tumpukan kayu, ruang bawah tanah, atau sepatu yang jarang Anda pakai.
Jika tergigit, penanganan awal bisa Anda lakukan dengan membersihkan luka, mengompres dingin, dan minum obat pereda nyeri. Namun, jika muncul gejala berat seperti nyeri hebat, mual, atau luka yang memburuk, segera cari pertolongan medis.
Efek Samping Digigit Laba-Laba
Ciri-ciri orang yang digigit laba-laba bisa berbeda-beda, tergantung jenis laba-laba yang menggigit. Gigitan laba-laba black widow, misalnya dapat menimbulkan rasa nyeri seperti tertusuk jarum hingga mati rasa.
Tanda-tanda lain yang bisa muncul meliputi:
- Sulit bernapas
- Mata membengkak
- Sakit kepala
- Peningkatan produksi air liur
- Mual dan muntah
- Kram pada otot-otot perut, bahu, dada, dan punggung
- Produksi keringat berlebihan
- Ruam kulit
- Rasa gatal
Gigitan laba-laba brown recluse tidak langsung terasa sakit dan terkadang sulit terkenali. Rasa nyeri biasanya muncul sekitar satu jam setelah gigitan, muncul tanda-tanda lain seperti:
- Melepuhnya kulit dengan muncul memar atau kemerahan di sekelilingnya.
- Kulit yang melepuh dapat pecah dan meninggalkan bekas luka.
- Muncul rasa gatal sekitar gigitan atau bahkan seluruh tubuh.
- Gigitan hobo spider jarang menimbulkan rasa sakit. Tanda-tanda lain yang muncul dapat berupa:
- Sakit kepala beberapa menit setelah gigitan dan dapat berlangsung selama seminggu.
- Kulit akan mengeras di sekitar area gigitan.
- Kulit menjadi merah dan membengkak serta bernanah.
- Muncul rasa lelah dan mual.
- Terjadi gangguan kognitif (masalah memori).
Baca Juga: Apa Itu Leptospirosis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Bagaimana Cara Mendeteksi Gigitan Laba-Laba?
Untuk mendeteksi gigitan laba-laba, pemeriksaan oleh dokter sangat penting karena gejalanya bisa mirip dengan kondisi lain. Pemeriksaan medis akan membantu memastikan apakah luka benar-benar akibat gigitan laba-laba atau karena infeksi kulit lainnya.
Mengenali jenis laba-laba juga bisa membantu diagnosis, tapi ini sulit dilakukan. Misalnya, laba-laba widow punya tanda jam pasir merah atau oranye di bagian perut, sedangkan brown recluse punya tanda seperti biola di punggungnya.
Sayangnya, laba-laba jarang tertangkap dalam kondisi utuh dan tanda-tandanya sering sulit terlihat, jadi diagnosis biasanya hanya berdasarkan gejala. Banyak orang juga keliru mengira infeksi kulit serius seperti MRSA sebagai gigitan laba-laba.
Pertolongan Pertama Saat Digigit Laba-Laba
Sebagian besar gigitan laba-laba bisa sembuh sendiri dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, gigitan dari laba-laba brown recluse biasanya butuh waktu lebih lama untuk sembuh dan kadang meninggalkan bekas luka.
Pertolongan pertama saat digigit laba-laba yang bisa dilakukan di rumah meliputi:
- Bersihkan luka dengan sabun lembut dan air
- Oleskan salep antibiotik tiga kali sehari
- Kompres dingin selama 15 menit setiap jam
- Angkat area yang tergigit jika memungkinkan
- Minum obat pereda nyeri yang terjual bebas jika perlu
- Gunakan antihistamin jika terasa gatal
- Amati luka apakah memburuk atau terinfeksi
Jika luka memburuk atau menyebabkan nyeri dan kejang otot, dokter mungkin akan meresepkan obat penghilang rasa sakit, pelemas otot, atau suntikan tetanus.
Baca Juga: Rabies pada Manusia
Obat untuk Mengatasi Gigitan Laba-Laba
Pengobatan gigitan laba-laba tergantung pada tingkat keparahan gejala dan jenis laba-laba yang menggigit. Jika gejalanya ringan, bisa tertangani dengan obat yang dijual bebas, sedangkan gejala sedang hingga berat memerlukan resep dokter atau perawatan medis khusus.
Berikut beberapa jenis obat untuk mengatasi gigitan laba-laba:
- Salep antibiotik: Untuk mencegah infeksi pada luka. Oleskan sesuai petunjuk kemasan dan tutup luka dengan perban. Jika perlu, dokter bisa meresepkan salep antibiotik yang lebih kuat.
- Antihistamin: Untuk meredakan gatal dan bengkak. Bisa Anda beli bebas atau dengan resep dokter tergantung tingkat keparahannya.
- Obat pereda nyeri: Obat seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri akibat gigitan.
- Antibiotik minum: Dokter akan resepkan jika gigitan menyebabkan infeksi atau jika gigitan berasal dari laba-laba brown recluse.
- Benzodiazepin dan opioid: Untuk gigitan black widow yang menyebabkan kram otot dan nyeri hebat, dokter bisa memberikan obat penenang otot seperti benzodiazepin secara infus. Opioid untuk jangka pendek guna mengatasi nyeri berat.
- Antivenin (anti-bisa): Jika muncul gejala parah setelah tergigit laba-laba black widow, dokter bisa memberikan antivenin melalui infus. Namun, antivenin belum tersedia untuk gigitan brown recluse.
Gigitan laba-laba yang harus segera Anda bawa ke dokter adalah jika menimbulkan nyeri hebat, bengkak yang memburuk, mual, kram otot, atau luka terbuka yang tidak sembuh. Segera cari bantuan medis jika muncul demam, sulit bernapas, atau gejala menyebar ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Penyakit Flu Babi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Cleveland Clinic. Spider Bites. Juli 2025.
- MSD Manual. Spider Bites. Juli 2025.
- Healthline. When a Spider Bite is a Cause for Concern, and What to Do. Juli 2025.