Ditulis oleh Tim Konten Medis
Bagaimana cara tes HIV di rumah sakit? Berbagai tes dapat dilakukan untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV atau tidak. Infeksi virus HIV yang terdeteksi lebih awal dapat dengan segera diobat agar kondisinya tidak semakin parah. Simak apa saja tes HIV berikut.
Tes antibodi merupakan metode tes HIV/AIDS yang paling umum.
Penyebab HIV/AIDS
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Penyakit ini umumnya terjadi karena sering bergonta-ganti pasangan seksual. Risiko terkena penyakit ini akan semakin besar jika hubungan seksual dilakukan tanpa menggunakan kondom. Jika Anda berisiko tertular atau menularkan penyakit ini, melakukan tes HIV sedini mungkin menjadi hal penting.
Bagaimana Cara Tes HIV di Rumah Sakit?
Melakukan pemeriksaan medis akan membantu Anda segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Selain itu, pemeriksaan medis juga termasuk dalam langkah pencegahan agar penularan tidak semakin meluas. Bagaimana cara tes HIV di rumah sakit? Inilah jenis pemeriksaan HIV/AIDS yang biasa dilakukan.
1. Tes Antibodi
Tes antibodi merupakan metode tes HIV/AIDS yang paling umum. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke tubuh, misalnya virus. Tes ini bertujuan untuk mencari antibodi terhadap penyakit HIV/AIDS yang ada dalam darah atau air liur. Sebab, umumnya antibodi banyak ditemukan di dalam darah, air liur, serta urin. Tes antibodi yang menggunakan darah dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah.
Setelah itu, dokter akan melakukan uji laboratorium untuk mendeteksi antibodi yang melawan virus HIV/AIDS. Dalam prosesnya, antibodi virus HIV/AIDS membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 12 minggu untuk dapat terdeteksi dalam tes. Oleh karena itu, terkadang beberapa dokter menganjurkan untuk melakukan tes antibodi lewat air liur atau urin. Namun, biasanya cairan-cairan tersebut tidak bisa menunjukkan hasil yang akurat karena tidak begitu banyak mengandung antibodi. Jadi, bisa saja hasil yang muncul adalah hasil palsu.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Penyakit HIV dan AIDS?
2. Tes Antibodi-Antigen
Tes ini bertujuan untuk mencari antibodi dan antigen terhadap HIV/AIDS. Antibodi akan diproduksi oleh sistem kekebalan seseorang ketika mereka terpapar virus. Antigen adalah zat asing yang menyebabkan sistem imun seseorang aktif. Jika seseorang terinfeksi virus HIV/AIDS, antigen yang disebut p24 akan diproduksi sebelum antibodi berkembang. Tes antibodi-antigen bisa mendeteksi virus HIV/AIDS sekitar 18 hingga 45 hari setelah infeksi awal.
Waktu tersebut tergolong sangat cepat, sehingga infeksi bisa terdeteksi lebih awal dan penanganan dapat segera dilakukan. Tes ini dilakukan dengan menggunakan proses reaksi chemiluminescence, yaitu proses mendeteksi antibodi dan p24 antigen. Jika dari prosedur tersebut menunjukkan adanya antibodi dan antigen, maka alat detektor akan memancarkan cahaya sebagai tanda. Apabila hasil tes menunjukkan positif terinfeksi HIV/AIDS, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Tes ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) menggunakan darah untuk mendeteksi infeksi HIV.
3. Tes Asam Nukleat (NAT)
Tes asam nukleat (NAT) dilakukan dengan mencari virus yang sebenarnya dalam darah (viral load). Tes asam nukleat ini tergolong cepat untuk mendeteksi infeksi virus. Tes ini dapat mendeteksi infeksi virus HIV/AIDS 10 hari setelah terinfeksi. Namun, tes ini jarang dipilih karena harganya yang masih tergolong mahal.
4. Tes ELISA
Tes ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) merupakan tes HIV yang menggunakan darah untuk mendeteksi infeksi HIV. Sampel darah pasien yang diambil akan dilakukan uji laboratorium untuk melihat antibodi terhadap HIV. Hasil tes ELISA dapat dilihat dalam kurun waktu 1-3 hari. Biasanya, jika tes ELISA menunjukkan hasil positif, dokter akan merekomendasikan tes lanjutan untuk mendapat diagnosis yang lebih akurat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Penularan Penyakit AIDS?
5. Tes Western Blot
Tes Western Blot umumnya dilakukan sebagai tes lanjutan untuk mengonfirmasi diagnosis dari tes sebelumnya. Selama tes, dokter akan mengambil darah sebagai sampel dan dilakukan uji untuk mendeteksi antibodi HIV. Tes western dilakukan dengan memisahkan protein darah dan mendeteksi protein spesifik (antibodi HIV) yang mengindikasi infeksi HIV. Hasilnya, tes western blot membutuhkan waktu 1 hari untuk pengujian. Perlu diingat, tes western blot merupakan tes lanjutan, sehingga tes ini tidak akan membantu jika tidak dilakukan tanpa tes lainnya.
6. Tes Polymerase Chain Reaction (PCR)
Tes polymerase chain reaction (PCR) merupakan tes yang digunakan untuk mendeteksi materi genetik HIV yang disebut RNA. Tes ini mendeteksi infeksi virus HIV sangat dini yaitu sebelum antibodi dikembangkan. Tes PCR bisa dilakukan sejak beberapa hari atau minggu setelah terpapar HIV. Meskipun tes PCR tergolong tes yang paling akurat, tetapi tes ini tidak banyak menjadi pilihan karena harganya yang mahal dan juga banyak memakan waktu dan tenaga.
Berbagai cara tes HIV di rumah sakit dapat Anda pilih. Namun, sebelum menentukan pilihan, pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menentukan cara tes HIV yang sesuai dengan kondisi Anda. Sekian ulasan tentang bagaimana cara tes HIV di rumah sakit. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Mayo Clinics. HIV/AIDS. Januari 2023