Rabu, 02 Juli 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Perkembangan Otak Anak Usia 6-12 Tahun, Apa Saja?

Perkembangan otak anak usia 6-12 tahun cukup bervariasi. Anak pada usia ini dapat memahami berbagai sudut pandang dan satu perspektif dari berbagai situasi. Mereka juga menggunakan bahasa yang lebih kompleks disertai dengan beragam perubahan fisik.

Usia 6-12 tahun menjadi masa paling penting dalam tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otaknya. Di usia ini, anak sudah mulai berpikir logis, memahami hal-hal baru, dan belajar berinteraksi dengan orang lain.

Mereka juga bisa memecahkan masalah sederhana dan bersikap empati dengan teman sebayanya. Hal-hal yang memengaruhi kemampuan otak untuk berkembang (plastisitas) ini bisa karena beberapa faktor, seperti pengalaman, pola makan, tidur, dan olahraga.

Daftar Isi

Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun)

Selama masa anak-anak, otak mengalami perkembangan untuk membentuk koneksi sel-sel saraf. Koneksi ini berperan dalam mengatur dan mengontrol fungsi tubuh.

Pada usia 3 tahun, otak anak sudah memiliki koneksi sel-sel saraf dua kali lebih banyak dari orang dewasa. Contoh perkembangan kognitif anak ini ditandai dengan kemampuannya dalam membedakan bunyi vokal dan kosakata.

Sementara ciri khas perkembangan anak sekolah usia 6 sampai 12 tahun memiliki kemajuan signifikan dalam berpikir abstrak, kritis, dan mampu membuat keputusan. Ini berarti mereka seharusnya sudah mampu mengurutkan, dan memiliki pemahaman terkait waktu.

Anak usia sekolah diharapkan juga mampu memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru. Hal ini dipengaruhi oleh kesehatan mental anak untuk meraih keberhasilan di sekolah.

Milestones Perkembangan Otak Anak Usia 6-12 Tahun

Anak dapat masuk sekolah dasar (SD) pada usia 6 atau 7 tahun. Ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka yang tentunya berbeda dengan taman kanak-kanak.

Saat memasuki usia sekolah, keterampilan bahasa anak akan terus berkembang karena menghabiskan waktu bersama teman sebayanya. Anak juga memperoleh keterampilan berpikir dan bernalar, serta pengambilan keputusan dan mampu mengikuti aturan yang lebih baik.

Berikut ini adalah tahapan perkembangan otak anak yang perlu Anda ketahui:

1. Usia 6 Tahun

Pada usia ini, kemampuan kognitif anak semakin matang. Mereka dapat memahami ide yang lebih kompleks, hubungan sebab-akibat, membedakan antara masa lalu dan masa kini.

Bahkan, anak usia 6 tahun mulai mengetahui konsep waktu dan mengikuti serangkaian aturan. Mereka juga mengalami perubahan fisik, di mana gigi susu mulai tanggal dan sedang menumbuhkan gigi geraham.

Pada usia ini, kemampuan berpikir anak sudah berkembang. Mereka mulai mengerti ide yang lebih kompleks, hubungan sebab-akibat, mampu membedakan hal yang sudah terjadi di masa lalu dan yang sedang terjadi di masa sekarang.

Anak usia 6 tahun juga paham tentang waktu dan bisa mengikuti aturan-aturan yang ada.

2. Usia 7 Tahun

Umumnya, anak usia 7 tahun mampu menyebutkan nama hari, bulan, dan musim. Bahkan, mereka juga dapat menemukan kesamaan antara dua objek.

Usia 7 tahun bisa memecahkan masalah yang lebih kompleks. Mereka mampu memahami perbedaan antara benar dan salah, serta kemampuan berhitung sederhana menggunakan objek.

3. Usia 8 Tahun

Moral anak terbentuk pada usia ini. Anak usia 8 tahun juga memahami nilai uang, senang berhitung, dan menyimpan suatu hal yang mereka miliki.

Mereka mulai berpikir tentang masa depan, mencoba memahami suatu hal yang terjadi, berpikir terorganisir dan logis. Secara emosional, anak usia 8 tahun mengalami perubahan emosi yang begitu cepat dan cenderung tidak sabaran.

4. Usia 9 Tahun

Pada usia 9 tahun, anak mulai menunjukkan pola pertumbuhan berdasarkan jenis kelaminnya. Anak perempuan cenderung tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki.

Dalam kemampuan kognitif, anak usia 9 tahun mampu mengetahui fungsi benda dan mengelompokkan ke dalam kategori yang berbeda. Mereka juga dapat menambah dan mengurangi angka hingga 2 digit, serta memahami pecahan matematika.

Meskipun setiap anak memiliki masa pertumbuhan yang berbeda-beda, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter apabila mereka menunjukkan tanda-tanda tertentu. Misalnya, mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan berperilaku agresif di sekolah.

5. Usia 10 Tahun

Keterampilan kognitif anak semakin berkembang di usia 10 tahun. Bahkan, mereka cenderung menghabiskan waktu bersama teman sebanyanya untuk bermain.

Usia ini menjadi pilihan tepat untuk melatih rasa empati anak. Anda bisa mengajarkan sikap empati pada anak, seperti menghargai pendapat orang lain, meminta maaf saat melakukan kesalahan, dan memahami perasaan orang lain.

Dalam kemampuan kognitif, anak usia 10 tahun sudah mampu menyebutkan nama bulan dalam setahun secara berurutan. Mereka juga terampil dalam penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika di sekolah.

6. Usia 11 Tahun

Usia 11 tahun berarti anak telah memasuki masa remaja. Ini menjadi tantangan bagi orang tua dalam mendidik mereka sehari-hari.

Anak usia 11 tahun akan menjadi lebih mandiri dan mengalami perubahan fisik akibat pubertas. Kemampuan kognitifnya juga semakin meningkat.

Tanda-tandanya, seperti memiliki rentang perhatian yang lebih lama, mampu memecahkan masalah, dan menghadapi banyak tantangan secara akademis.

7. Usia 12 Tahun

Ini merupakan akhir dari masa pra-remaja anak. Anak usia 12 tahun umumnya sudah mengalami pubertas dan mulai menunjukkan sikap ingin berdebat dan memberontak.

Pada usia ini, mereka bisa berpikir secara logis di berbagai situasi dan mulai memahami setiap perbuatan yang dilakukan. Cara pandangnya juga semakin meningkat dibandingkan usia-usia sebelumnya.

Perkembangan motorik yang terjadi pada anak usia 6 sampai 12 tahun sudah bisa dikatakan sempurna dan menyeluruh. Contohnya meliputi menulis dengan lebih baik, menggambarkan objek lebih detail, dan bermain permainan olahraga.

Cara Menstimulasi Kemampuan Sosial Anak Usia 6-12 Tahun

Sebagai orang tua, ada beberapa cara menstimulasi anak usia 6-12 tahun, di antaranya:

Memberi pujian ketika anak berperilaku atau berusaha melakukan suatu hal yang baik
Bersikap terbuka pada anak untuk memahami kebutuhan dan perasaan mereka
Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik, seperti bersepeda atau bermain permainan olahraga
Menghabiskan waktu bersama di luar rumah
Batasi waktu menonton televisi, bermain video game, dan menggunakan gadget
Beri perhatian dengan penuh kehangatan dan kasih sayang
Ajari mereka untuk berperilaku baik dan mudah berempati terhadap orang lain
Saling menghormati orang lain
Menunjukkan sikap disiplin dengan mematuhi setiap aturan di rumah dan lingkungan sekitar
Mengajak mereka untuk terlibat dengan hobi dan aktivitas positif lainnya
Membaca buku bersama anak
Bantu mereka untuk memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya
Menjadi teladan bagi anak

Jika anak mengalami gangguan perkembangan motorik, bahasa, kognitif, dan emosional, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr Sherly Susilo

Source: