Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada berbagai cara menambah tinggi badan yang bisa Anda lakukan di rumah, seperti memperkuat otot inti, menjaga postur tubuh yang baik, dan yoga. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan gizi seimbang, terutama yang mengandung vitamin D dan kalsium.

Jaga postur tubuh untuk menambah tinggi badan.
Tinggi badan sering kali memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Tidak hanya soal penampilan, hal ini juga berdampak pada dunia pekerjaan, olahraga, hingga kehidupan sosial.
Ada banyak faktor yang menentukan tinggi badan seseorang, salah satunya adalah faktor genetik. Selain itu, Anda bisa membantu pertumbuhan tinggi badan dengan pola dan gaya hidup sehat yang dijalani secara konsisten.
Apakah yang Memengaruhi Tinggi Badan Seseorang?
Mengutip dari Healthline, tinggi badan seseorang tidak cuma ditentukan oleh gen atau keturunan, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, seperti makanan yang dikonsumsi dan aktivitas fisik yang dilakukan.
Berdasarkan hasil penelitian pada anak kembar, sekitar 60–80 persen tinggi badan dipengaruhi oleh faktor genetik. Sisanya, yaitu 20–40 persen terjadi karena asupan nutrisi penting dan aktivitas fisik yang berdampak pada tinggi badan saat masa anak-anak dan remaja.
Cara Menambahkan Tinggi Badan
Ada beberapa cara meninggikan tinggi badan selama masa pertumbuhan, di antaranya:
1. Konsumsi Makanan Gizi Seimbang
Selama masa pertumbuhan, cara agar cepat tinggi bisa dengan mengonsumsi makanan bergizi setiap harinya. Jenis makanan ini dapat berupa:
- Buah-buahan
- Sayuran segar
- Biji-bijian utuh
- Sumber protein hewani
- Susu
Sementara itu, Anda perlu menghindari atau membatasi asupan makanan yang mengandung tinggi gula, lemak trans, dan lemak jenuh. Sebab, jenis makanan ini dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan risiko diabetes sehingga mengganggu perkembangan tulang.
Pada lansia, kondisi medis, seperti osteoporosis, tumor tulang, dan penyakit Paget bisa memengaruhi kepadatan tulang. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan mencukupi asupan kalsium dari makanan atau suplemen yang terjual bebas di apotek.
Para ahli merekomendasikan 1.200 miligram kalsium dalam sehari pada wanita di atas usia 50 tahun dan pria di atas 70 tahun. Selain itu, konsumsi juga vitamin D yang mampu menjaga kesehatan tulang secara menyeluruh.
Vitamin D tersedia dalam berbagai jenis makanan, seperti tuna, ikan salmon, susu, dan kuning telur. Jika tidak mendapatkan cukup vitamin D, dokter dapat merekomendasikan mutivitamin atau suplemen yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan setiap orang.
Baca Juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal Rumus Broca dan IMT
2. Menjaga Postur Tubuh
Cara menambah tinggi badan pada orang dewasa bisa dengan berlatih postur tubuh. Ini termasuk latihan berdiri dan duduk dengan posisi yang baik.
Tidak hanya membuat Anda terlihat lebih tinggi, menjaga postur tubuh juga membantu mencegah nyeri leher dan punggung akibat terlalu sering membungkuk. Posisi berdiri yang baik bisa dengan cara-cara, sebagai berikut:
- Menjaga bahu tetap di belakang
- Hindari mengunci lutut
- Membiarkan lengan menggantung secara alami di samping
- Menjaga beban, terutama pada bagian telapak kaki
- Buka kaki selebar bahu
- Menjaga kepala tetap sejajar dengan tubuh
- Tarik bagian perut ke arah tulang belakang dengan melibatkan otot-otot tertentu
Sementara itu, posisi duduk yang benar dapat dilakukan dengan:
- Menyangga punggung dengan menggunakan bantal
- Hindari menyilangkan kaki
- Sesuaikan tinggi kursi sehingga paha tetap sejajar dengan lantai
- Kaki tetap menapak di lantai saat duduk
3. Istirahat yang Cukup
Kurang tidur sesekali tidak akan memengaruhi tinggi badan. Namun, jika melakukannya dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan komplikasi dan masalah kesehatan tulang.
Para ahli merekomendasikan durasi tidur sesuai dengan kelompok usia, sebagai berikut:
- Bayi baru lahir hingga usia 3 bulan sekitar 14-17 jam
- Bayi usia 4-12 bulan sekitar 12-16 jam
- Balita usia 102 tahun sekitar 11-14 jam
- Anak usia 3-5 tahun sekitar 10-13 jam
- Anak usia 6-13 tahun sekitar 9-12 jam
- Remaja usia 14-17 tahun sekitar 8-10 jam
- Orang dewasa usia 18-64 tahun sekitar 7-9 jam
- Lansia berusia di atas 65 tahun sekitar 7-8 jam
4. Yoga
Yoga menjadi salah satu olahraga untuk meninggikan badan. Aktivitas ini mampu mengendurkan otot dan meningkatkan kelenturan tubuh serta memperbaiki postur tubuh sehingga tampak lebih tinggi.
Dalam sebuah penelitian, yoga terbukti efektif meningkatkan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause yang mengalami osteroporosis. Para ahli berpendapat bahwa aktivitas ini juga membuat tulang menahan kalsium yang dapat memperkuat tulang secara optimal.
5. Memperkuat Otot Inti
Otot inti terletak di perut dan sepanjang tulang belakang. Dengan memperkuat otot ini, hal ini dapat membantu mempertahankan postur tubuh yang baik sehingga tampak lebih tinggi.
Namun, bila otot inti terlalu lemah, tulang belakang tidak bisa menyangga dengan baik dan cenderung tertekan. Hal ini juga menyebabkan tubuh membungkuk.
Anda bisa memperkuat otot inti dengan latihan, sebagai berikut:
- Plank: Pada posisi ini, tulang belakang tetap dalam kondisi netral dan kepala, badan, serta kaki sejajar.
- Superman: Tubuh telungkup di atas matras, lalu kedua tangan lurus menyentuh lantai yang bertujuan untuk memperkuat otot inti dan menopang tulang belakang Anda.
- Abdominal crunch: Tubuh dalam posisi berbaring, lalu tekut lutut dan tangan berada di belakang kepala.
Baca Juga: Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh Pria dan Wanita
6. Konsumsi Suplemen
Beberapa vitamin dan mineral dapat melengkapi pola makan sehat. Suplemen tertentu bisa membantu memperkuat tulang, sistem kekebalan tubuh yang membuat postur tubuh lebih baik.
Cobalah untuk mencukupi asupan kalsium dan vitamin D yang dapat meningkatkan kepadatan dan mencegah pengeroposan tulang, seperti gangguan osteoporosis, radang sendi, patah tulang, dan postur tubuh. Namun, sebelum minum suplemen, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jenis dan dosis yang tepat.
7. Mengenakan Sepatu yang Lebih Tinggi
Cara agar tinggi dengan cepat pada orang dewasa yaitu mengenakan sepatu hak tinggi. Namun, cara ini sebaiknya hanya Anda lakukan sesekali karena bisa menyebabkan kelelahan otot, bengkak, dan berkurangnya rentang gerak.
Terdapat studi yang melaporkan bahwa mengenakan sepatu dengan hak lebih tinggi dan berjalan cepat dapat mengganggu keseimbangan dan meningkatkan risiko cedera. Mengenakan hak tinggi juga hanya membuat Anda tinggi sementara.
Batas Usia Bertambahnya Tinggi Badan Seseorang
Pada kebanyakan kasus, tinggi badan seseorang tidak akan bertambah setelah usia 18-20 tahun walaupun dengan pola makan sehat. Hal ini bisa terjadi karena tulang rawan khusus di dekat ujung tulang panjang mulai mengeras atau menutup sehingga menghentikan perkembangannya.
Pada wanita, tulang tersebut akan menutup saat usia 16 tahun dan pada pria antara usia 14 dan 19 tahun. Selain itu, aktivitas sehari-hari juga memengaruhi tulang rawan dan cairan di tulang belakang sehingga tinggi badan menurun seiring waktu.
Jika Anda merasa tinggi badan menurun yang disertai dengan sakit punggung dalam waktu lama, postur tubuh membungkuk, dan sering mengalami cedera atau retak tulang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Healthline. Is It Possible to Increase Your Height After 18?. Juni 2025.
- Healthline. How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do?. Juni 2025.
- Medical News Today. Can Adults Grow Taller?. Juni 2025.