Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sebagian besar penyebab sakit perut melilit bersifat sementara dan tidak berbahaya. Kondisi ini berkaitan dengan alergi makanan, intoleransi makanan, dan penyakit GERD. Namun, Anda perlu mewaspadai apabila sakit perut melilit disertai dengan demam dan nanah dalam urin yang bisa menjadi tanda dari infeksi ginjal.

Alergi bisa memicu perut melilit.
Sakit perut sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian perut mana pun, termasuk di antara tulang rusuk dan panggul. Rasa sakitnya juga bervariasi, salah satunya seperti diremas-remas atau melilit.
Hampir semua orang pernah mengalami kondisi ini. Pada kondisi ringan, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Sakit perut ringan bisa diatasi dengan perawatan mandiri di rumah hingga pemberian obat medis yang terjual bebas di apotek.
Apakah Perut Melilit Berbahaya?
Sebagian besar perut melilit tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit serius atau bahkan membutuhkan perawatan darurat.
Mengutip dari Cleveland Clinic, sekitar 5 persen penderita sakit perut dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat gejala yang parah. Sakit perut bisa menyerang bagian atas, terutama di atas pusar dan juga bagian bawah.
Sementara sakit perut di sisi kanan atau kiri dapat membentang dari tulang dada hingga pusar. Dokter mampu mendeteksi penyebab sakit perut dengan mengetahui lokasi nyeri yang terjadi.
Sebagai contoh, nyeri di bagian kuadran kanan atas bisa menunjukkan gangguan pada hati atau kantong empedu.
Penyebab Perut Melilit
Berikut ini adalah penyebab sakit perut melilit, mulai dari ringan hingga berat:
1. Alergi Makanan
Penyebab sakit perut melilit dan diare bisa terjadi karena alergi makanan. Ini disebabkan saat sistem imun tubuh melindungi dari makanan yang dianggap berbahaya.
Makanan yang paling umum menyebabkan alergi dapat berupa kerang, ikan, telur, susu, dan kacang tanah. Jika mengalami alergi terhadap makanan tersebut, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya.
Reaksi alergi berbahaya yang disebut anafilaksis bisa menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, sulit menelan, dan sesak napas. Jika tidak mendapatkan penanganan segera mungkin, kondisi ini bisa memicu komplikasi serius.
Baca Juga: 11 Penyebab Sakit Perut Bagian Kanan Bawah, Bahayakah?
2. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan adalah kondisi ketika tubuh sulit mencerna makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Ini bisa menyebabkan gejala sakit perut yang tidak berbahaya.
Selain sakit perut, intoleransi makanan juga menimbulkan perut kembung, diare, mual, sakit kepala, dan maag. Kondisi ini bisa berlangsung seumur hidup dan tidak dapat pulih sepenuhnya.
Hal yang harus dilakukan jika perut melilit akibat intoleransi makanan adalah dengan mengurangi atau menghindari makanan yang memicu gangguan pencernaan. Misalnya, susu, keju, atau yoghurt.
3. Sembelit
Sembelit merupakan penyebab perut melilit tetapi tidak bisa BAB. Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda tidak makan cukup serat dan jarang minum air putih.
Cara mencegah sembelit bisa dengan memperbanyak asupan makanan berserat tinggi, seperti buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Selain itu, hindari makanan olahan dan daging secara berlebihan yang bisa memicu sembelit.
4. Infeksi Ginjal
Sakit perut dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah infeksi ginjal. Infeksi ini bermula di saluran kandung kemih hingga menjalar ke satu atau kedua ginjal.
Sakit perut akibat infeksi ginjal terjadi bersamaan dengan gejala lainnya, seperti demam, nyeri saat buang air kecil, dan nanah atau darah dalam urin. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala infeksi ginjal.
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Gejala ISK ditandai dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, mengeluarkan urin dalam jumlah sedikit, dan urin berbau menyengat. Kondisi ini juga membuat perut terasa tidak nyaman di bagian bawah.
Jika gejalanya ringan, minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan urin dan membuang bakteri dari tubuh. Dokter juga akan meresepkan antibiotik sebagai pengobatan lini pertama untuk ISK.
Baca Juga: Sakit Perut Bagian Bawah Pusar? Waspadai 6 Penyebabnya
6. Apendisitis
Apendisitis atau radang usus buntu menyebabkan rasa nyeri di sisi kanan perut bawah. Rasa nyeri ini bisa bertambah parah saat batuk, berjalan, atau melakukan gerakan lainnya.
Radang usus buntu dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada usia antara 10 dan 30 tahun. Pengobatan radang usus buntu biasanya melibatkan operasi bedah untuk mengatasi rasa nyeri yang terjadi.
7. Pankreatitis
Peradangan pada pankreas ini memiliki gejala yang bervariasi, seperti denyut nadi cepat, sakit perut, dan demam. Pankreatitis bisa terjadi karena kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Kondisi ini membutuhkan perawatan yang tepat agar terhindar dari komplikasi serius. Dokter dapat mengatasi radang pankreas dengan memberikan obat pereda nyeri dan cairan infus.
8. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi yang dapat menimbulkan rasa sakit akibat pertumbuhan jaringan di luar rahim. Rasa sakit ini berkaitan dengan periode haid yang jauh lebih parah dari biasanya.
Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab pasti endometriosis. Namun, kondisi ini terjadi karena komplikasi bekas luka operasi, mengalami menstruasi retrograde, dan perubahan sel embrionik.
9. Angina
Sakit perut kronis sering kali sulit dideteksi. Sebab, gejalanya bisa ringan hingga berat, bahkan hilang timbul tetapi tidak selalu bertambah parah seiring berjalannya waktu.
Salah satu kondisi yang menyebabkan sakit perut kronis adalah angina. Meskipun menimbulkan sakit perut, gejala utama angina ditandai dengan nyeri dada atau rasa tidak nyaman.
10. Penyakit GERD
GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke dalam saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Gejala umum GERD meliputi sakit perut di bagian atas atau dada, sulit menelan, dan sensasi terbakar.
Ada beberapa faktor yang dapat memperburuk kondisi ini, seperti kebiasaan merokok, makan dalam porsi besar, dan mengonsumsi makanan berlemak atau gorengan. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa menyebabkan peradangan jaringan di esofagus.
Baca Juga: Sakit Perut Bagian Atas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Perut Melilit
Cara mengatasi sakit perut melilit hilang timbul bisa dilakukan dengan perawatan, sebagai berikut:
1. Perawatan di Rumah
Jika gejalanya ringan, perut sering kram bisa sembuh dengan sendirinya waktu beberapa jam hingga hitungan hari. Cara mengatasi sakit perut ini bisa dilakukan dengan perawatan mandiri di rumah, seperti:
- Hindari makanan berlemak dan pedas
- Istirahat yang cukup
- Menggunakan kompres hangat atau botol air panas untuk meredakan perut bagian tengah sakit
- Menjaga hidrasi tubuh dengan minum lebih banyak air putih
- Batasi minuman tertentu, termasuk teh, alkohol, dan kopi
2. Konsumsi Obat
Selain perawatan mandiri di rumah, gejala sakit perut ringan bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan tanpa resep yang terjual bebas di apotek.
Beberapa jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi sakit perut melilit apabila penyebabnya diketahui dapat berupa:
- Obat pereda nyeri
- Obat antispasmodik untuk mengatasi kejang pada dinding usus
- Obat anti perut kembung
- Antasida untuk sakit maag atau gangguan pencernaan
Anda tidak boleh menggunakan aspirin atau obat antiradang, seperti ibuprofen untuk mengatasi sakit perut selain karena nyeri haid. Obat ini bisa mengiritasi lambung atau usus sehingga menyebabkan gangguan medis lainnya.
Jika gejala perut sakit melilit seperti diremas tidak kunjung membaik dalam waktu lama, bahkan terjadi pendarahan vagina, perubahan kebiasaan buang air besar, dan bengkak pada perut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Anton
Source:
- Cleveland Clinic. Abdominal Pain. April 2025.
- Healthdirect. Abdominal Pain. April 2025.
- WebMD. Stomach Cramps: Causes and Treatments. April 2025.
- WebMD. What Is Constipation?. April 2025.