Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penting untuk mengetahui bagaimana cara menghindari penyakit HIV dan AIDS agar kita dapat terhindar dari infeksi penyakit tersebut. Memiliki hubungan monogami dan tidak bergonta-ganti pasangan seks menjadi salah satu pencegahan. Selain itu, masih ada beberapa cara menghindari penyakit HIV dan AIDS. Simak lengkapnya berikut ini.

HIV dapat menghancurkan sistem imun.
Penyakit HIV dan AIDS
HIV dan AIDS adalah dua kondisi yang berbeda. Ini merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV menginfeksi dan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh sehingga sulit untuk melawan penyakit lain. Ketika HIV telah sangat melemahkan sistem kekebalan tubuh, hal tersebut dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
AIDS merupakan tahap terakhir dan paling serius dari infeksi virus HIV. Orang dengan AIDS memiliki sel darah putih dalam jumlah rendah dan sistem kekebalan tubuh yang mulai melemah. Tanpa pengobatan yang intens, infeksi HIV bisa berkembang menjadi AIDS dalam waktu sekitar 10 tahun.
Pengobatan yang dilakukan sejak dini akan membantu memperlambat efek virus, sehingga mencegahnya berkembang menjadi AIDS. Sebaliknya, HIV akan berkembang menjadi AIDS jika tidak dilakukan pengobatan.
Baca juga: Cara Penularan Penyakit HIV dan AIDS
Bagaimana Cara Menghindari Penyakit HIV dan AIDS
HIV dan AIDS adalah salah satu jenis penyakit menular seksual. Penyakit AIDS bisa menular melalui sperma, ASI, darah, hingga cairan vagina. Agar hubungan seksual tetap aman dan terhindar dari penyakit ini, berikut adalah cara mencegah penularan HIV/AIDS:
1. Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seks
Bersumber dari jurnal kesehatan internasional, menggunakan kondom saat berhubungan seks efektif mencegah penyakit HIV dan AIDS. Pemakaian kondom dapat mengurangi risiko penyakit HIV dan AIDS sebesar 90%-95% saat digunakan secara konsisten. Gunakan kondom yang terbuat dari lateks atau bahan sintetis seperti poliuretan, karena tidak mudah robek sehingga efektif mencegah kehamilan dan penyakit kelamin.
2. Tidak Bergonta-ganti Pasangan Seks
Dalam beberapa kasus, peluang untuk tertular atau menularkan HIV semakin tinggi ketika sering bergonta-ganti pasangan seks. Hindari bergonta-ganti pasangan seks menjadi pilihan yang paling aman jika Anda aktif secara seksual.
3. Hindari Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat mengganggu proses pengambilan keputusan Anda. Alkohol dan obat-obatan terlarang akan memengaruhi fungsi kognitif saat dikonsumsi. Kondisi ini memicu Anda terlibat perilaku menyimpang yang meningkatkan peluang tertular atau menularkan penyakit HIV dan AIDS. Sebagai contoh, melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom dengan sembarang orang.
4. Jangan Berbagi Jarum atau Alat Suntik
Berbagi jarum suntik dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi HIV dan AIDS. Virus HIV dapat bertahan hidup di jarum suntik bekas selama 42 hari, tergantung pada suhu dan faktor lainnya.
5. Minum Obat PrEP
Obat PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) merupakan kombinasi obat tenofovir dan emtricitabine. Dilansir dari sebuah jurnal internasional, efektifitas obat PrEP sebesar 99% dalam mengurangi risiko terkena HIV dan AIDS. PrEP adalah oral yang di minum setiap hari untuk menurunkan kemungkinan tertular HIV. Anda membutuhkan obat ini jika:
- Pasangan Anda mengidap penyakit HIV dan AIDS
- Aktif secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan seksual
- Menggunakan jarum suntik secara bersamaan
6. Minum Obat PEP
Obat PEP (Post Exposure Prophylaxis) juga termasuk dalam salah satu obat untuk menghindari penyakit HIV dan AIDS. Penggunaan obat PEP biasanya setelah terjadi beberapa tindakan yang berisiko menyebabkan penyakit HIV dan AIDS. Misalnya, setelah berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang mungkin mengidap HIV dan AIDS.
Selain itu, tertusuk jarum suntik bekas pasien HIV atau menggunakan jarum suntik secara bersamaan. Anda perlu mengonsumsi obat ini dalam waktu 72 jam setelah melakukan tindakan berisiko. Selanjutnya, Anda harus mengonsumsi obat ini selama 28 hari untuk pencegahan.
7. Hindari melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain
Cara menghindari penyakit HIV dan AIDS berikutnya dengan tidak melakukan kontak langsung terhadap cairan tubuh orang lain. Cairan yang terinfeksi HIV dapat masuk ke tubuh dan menginfeksi.
Terutama jika orang tersebut menderita penyakit HIV dan AIDS. Cairan yang perlu Anda hindari untuk kontak langsung antara lain:
- Darah
- Air mani
- Cairan pra-ejakulasi
- Cairan rektal
- Cairan vagina
- ASI
Meski demikian, Anda tidak selalu mengetahui siapa saja yang telah terinfeksi penyakit HIV dan AIDS. Jadi, berhati-hatilah sebelum menyentuh sesuatu dan rajinlah untuk mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Penyakit AIDS?
8. Konsultasikan Diri ke Dokter Jika Hamil
Penyakit HIV dan AIDS kerap kali tidak menunjukkan gejala apapun ketika awal terinfeksi. Jika Anda sedang hamil, maka ada kemungkinan untuk menularkan penyakit tersebut ke bayi selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui. Rutin memeriksakan diri selama hamil dan konsultasi dengan dokter menjadi upaya pencegahan penularan penyakit.
Dengan mengetahui bagaimana cara menghindari penyakit HIV dan AIDS serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka, kemungkinan kecil untuk tertular penyakit tersebut. Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan medis jika terdapat gejala yang mencurigakan pada diri Anda. Sekian ulasan tentang bagaimana cara menghindari penyakit HIV dan AIDS.
Telah direview oleh dr. Guntur Yohanes
Source:
- PubMed. Effectiveness of condoms in preventing HIV transmission. Februari 2025
- Healthline. Condoms Can Prevent HIV If Used Effectively and Consistently. Februari 2025
- WebMD. HIV: What to Know About Needle Sharing. Februari 2025