Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit hepatitis C menular melalui kontak darah yang terinfeksi, seperti transfusi darah, atau penggunaan jarum suntik tidak steril. Gejalanya meliputi demam, kelelahan, dan nafsu makan menurun. Tidak ada vaksin untuk mengatasi hepatitis C tetapi dapat Anda obati dengan obat antivirus.

Hepatitis C menular melalui jarum suntik bekas.
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati. Umumnya, hepatitis disebabkan karena adanya infeksi virus. Namun, terdapat kondisi lain yang juga dapat menyebabkan hepatitis.
Misalnya saja karena mengonsumsi obat-obatan atau alkohol. Penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu tipe A, B, C, D, E.
Hepatitis C bisa sembuh apabila terdeteksi dan mendapatkan pengobatan sedari dini. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan tidak menggunakan narkoba atau obat-obatan terlarang, berhubungan intim dengan pengaman, dan menggunakan jarum steril.
Cara Penularan Hepatitis C
Virus hepatitis C bisa tetap tinggal di tubuh dalam jangka waktu lama. Penularan hepatitis C cenderung cepat sehingga perlu Anda waspadai.
Anda dapat tertular hepatitis C melalui hal-hal, sebagai berikut:
- Menggunakan jarum suntik narkoba: Orang yang menggunakan jarum suntik narkoba berisiko tinggi mengalami hepatitis C. Pipa, sedotan, dan jarum untuk menghisap atau menghirup narkoba dapat mengandung darah dari bibir pecah-pecah atau mimisan yang dapat menularkan virus.
- Tranfusi darah: Pastikan untuk melakukan transfusi darah sesuai aturan prosedur medis yang berlaku. Ini penting agar terhindar dari risiko penularan hepatitis dan penyakit lainnya.
- Memakai jarum untuk tato atau tindik: Jarum ini bisa menyebarkan darah yang terkontaminasi virus apabila tidak dibersihkan dengan baik. Jika ingin melakukan tato atau tindik, Anda bisa memilih tempat yang terpercaya dan aman.
- Peralatan medis tidak steril: Peralatan yang tidak dibersihkan dengan baik bisa menyebarkan virus dari satu orang ke orang lain. Tim medis perlu membersihkan alat-alat medis yang telah digunakan agar tetap steril dan aman.
- Berbagi alat kebersihan pribadi: Ini termasuk pisau cukur, sikat gigi, dan gunting kuku yang berisiko terkena darah penderita. Bila mengalami luka atau bisul, sebaiknya tutupi dengan perban untuk mencegah penyebaran virus.
- Cedera akibat tusukan jarum: Pada beberapa kasus, cedera akibat tusukan jarum bisa menyebabkan gejala hepatitis, terutama jarum yang tidak steril.
- Ibu hamil dan melahirkan: Ibu hamil dengan hepatitis C berisiko lebih tinggi menularkan penyakit kepada anaknya sebelum atau selama melahirkan. Tingkat risikonya akan semakin meningkat pada ibu yang mengidap HIV.
Penting untuk Anda ingat bahwa penyakit ini tidak menyebar melalui makanan, minuman, sentuhan, atau ASI. Anda juga tidak menular virus hepatitis C saat berpelukan, berciuman, batuk, atau bersin, serta terkena gigitan nyamuk atau serangga lainnya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?
Gejala Hepatitis C
Sebagian besar penderita hepatitis C tidak merasakan gejala apa pun sehingga mereka tidak menyadari telah terinfeksi virus. Seiring waktu, penyakit ini dapat menimbulkan gejala karena gangguan hati yang semakin parah.
Mengutip dari NHS, hanya ada 1 dari 3-4 orang yang mengalami gejala awal infeksi hepatitis C. Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan hepatitis akut.
Gejalanya dapat muncul beberapa minggu setelah Anda terinfeksi. Tanda dan gejala hepatitis C meliputi:
- Sakit perut
- Merasa dan sedang sakit, serta tubuh terasa tidak nyaman
- Mudah merasa lelah
- Demam tinggi, bisa di atas 38 derajat Celcius
- Nafsu makan menurun
- Penyakit kuning
Sekitar 1 dari 4 orang yang mengalami infeksi hepatitis C dapat melawan virus tersebut selama beberapa bulan. Bahkan, mereka tidak lagi mengalami gejala lebih lanjut, kecuali terinfeksi kembali.
Sementara pada kondisi kronis, virus hepatitis bisa menetap selama hitungan bulan hingga bertahun-tahun lamanya. Kondisi ini memiliki gejala yang bervariasi.
Gejalanya dapat sembuh dalam jangka waktu lama dan bisa kambuh kembali. Hepatitis C kronis menimbulkan gejala, seperti nyeri sendi dan otot, gangguan pencernaan atau perut kembung, sakit perut, serta merasa sakit.
Bagaimana Cara Mendeteksi Hepatitis?
Dokter dapat mendeteksi adanya virus hepatitis dalam tubuh dengan melakukan serangkaian pemeriksaan. Hepatitis C bisa terdeteksi melalui dua jenis teh darah.
hasil tes biasanya akan keluar dalam kurun waktu 2 minggu. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan untuk hepatitis:
1. Tes Antibodi
Tes darah antibodi penting untuk menentukan apakah Anda pernah terpapar virus hepatitis atau tidak. Pemeriksaan ini mampu menguji keberadaan antibodi terhadap virus tersebut.
Sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang berperan untuk melawan kuman. Jika hasil negatif tetapi memiliki gejala seperti hepatitis C, dokter dapat menyarankan tes lanjutan lainnya untuk mengetahui penyebabnya secara tepat.
Pada dasarnya, tes antibodi tidak menunjukkan hasil positif selama beberapa bulan setelah Anda terinfeksi virus. Hal ini bisa terjadi karena tubuh memerlukan waktu untuk menghasilkan antibodi tersebut.
Baca Juga: Mengenal Hepatitis Akut pada Anak dan Pengobatannya
2. Tes PCR
Pasien dapat menjalani tes PCR untuk mendeteksi virus yang berada di dalam tubuh. Hasil tes PCR positif menunjukkan bahwa Anda telah terinfeksi virus dan tubuh belum melawan virus tersebut.
Anda juga dapat melakukan pemeriksaan lainnya, seperti tes ultrasonografi (USG) untuk mengetahui kondisi hati. Tes ini melibatkan gelombang suara intensitas tinggi dan alat transducer.
Pertimbangkan untuk melakukan tes hepatitis C apabila Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena hepatitis. Ini termasuk mantan pengguna narkoba dan pengguna saar ini, bayi dan ibunya mengidap hepatitis C, petugas kesehatan yang tidak sengaja terpapar virus, serta pasangan seksual dan melakukan kontak dekat dengan penderita.
Jika tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin, infeksi hepatitis bisa meningkatkan risiko siroris hati. Tanda-tanda sirosis dapat berupa penyakit kuning, muntah darah, feses berwarna gelap, dan penumpukan cairan di kaki atau perut (edema).
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- NHS. Overview: Hepatitis C. Mei 2025.
- WebMD. Hepatitis C Transmission: How Hep C Is Spread & Contracted. Mei 2025.
- World Health Organization. Hepatitis C. Mei 2025.