Ditulis oleh Tim Konten Medis
Warna pup bayi bisa menjadi indikator penting kesehatan si kecil. Mengetahui arti warna feses bayi, mulai dari pup bayi warna hijau hingga warna pup bayi kuning pucat, membantu dalam menentukan apakah kondisi tersebut normal atau merupakan bab bayi yang harus Anda waspadai.

Memahami kondisi kesehatan bayi bisa Anda mulai dari hal sederhana, seperti memperhatikan pupnya. Warna, tekstur, hingga seberapa sering bayi buang air besar bisa memberi petunjuk penting tentang sistem pencernaannya.
Meski terkesan sepele, perubahan kecil pada feses bayi bisa menjadi sinyal awal adanya gangguan atau justru tanda bahwa semuanya baik-baik saja. Dengan mengenali perbedaan yang normal dan yang perlu Anda waspadai, orang tua bisa lebih percaya diri dalam merawat si kecil dan tahu kapan harus segera mencari bantuan medis.
Warna Pup Bayi dan Artinya
Memahami arti warna pup bayi secara menyeluruh akan membantu orang tua mengambil tindakan yang tepat, termasuk tahu kapan harus segera membawa si kecil ke dokter. Di bawah ini adalah berbagai warna pup bayi, artinya masing-masing, dan berapa lama kondisi tersebut berlangsung sebelum perlu mendapatkan perhatian medis.
1. Hitam
Pada minggu pertama, pup bayi berwarna hitam atau disebut mekonium masih tergolong normal. Mekonium ini merupakan campuran dari cairan ketuban, lendir, sel kulit, dan zat lainnya yang tertelan bayi selama di dalam kandungan.
Namun, setelah melewati usia satu minggu, warna pup ini seharusnya berubah. Jika arti warna feses bayi tetap hitam setelah masa ini, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya pendarahan dalam saluran pencernaan dan masuk dalam kategori bab bayi yang harus diwaspadai.
Baca Juga: 8 Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Berbiji, Jangan Dianggap Remeh
2. Kuning
Warna pup bayi yang normal untuk bayi yang diberi ASI adalah kuning cerah dengan tekstur lembut seperti biji-bijian. Warna ini mencerminkan proses pencernaan yang sehat.
Namun, jika bayi menunjukkan warna pup bayi kuning pucat dan terjadi dalam waktu lama, bisa jadi mengindikasikan masalah pada fungsi hati, terutama jika muncul urin berwarna gelap.
3. Kuning Mustard
Warna ini umum pada bayi yang disusui. Fesesnya cenderung lembek dengan sedikit tekstur biji-bijian. Penyebebab tekstur ini adalah proses pencernaan ASI yang berlangsung lebih cepat. Selama bayi tampak sehat dan aktif, warna ini tergolong normal dan tidak perlu khawatir.
4. Kuning Pucat
Warna pup bayi kuning pucat bisa mengindikasikan kurangnya produksi empedu. Ini termasuk kategori warna pup bayi yang berbahaya dan perlu evaluasi medis segera.
Kurangnya empedu dapat mengganggu proses pencernaan lemak dan nutrisi penting lainnya. Bila warna ini muncul terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan fungsi hati.
5. Cokelat atau Oranye
Bayi yang mengonsumsi susu formula cenderung memiliki pup berwarna cokelat muda atau oranye. Ini juga termasuk dalam kategori warna pup bayi yang normal, hanya saja umumnya lebih padat dibandingkan bayi yang minum ASI.
Warna ini terjadi karena perbedaan komposisi susu formula yang memengaruhi pencernaan.
6. Hijau
Pup bayi warna hijau bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti konsumsi makanan tertentu oleh ibu menyusui, bayi yang sedang mengalami flu ringan, atau efek dari antibiotik. Selain itu, warna pup bayi mpasi juga sering kali cenderung hijau, terutama jika bayi mulai mengonsumsi makanan seperti bayam atau kacang polong.
Meski sering membuat khawatir, bab anak warna hijau tidak selalu menjadi pertanda bahaya, kecuali muncul gejala seperti muntah atau demam tinggi.
7. Hijau Gelap
Pup yang terlalu lama berada di dalam usus bisa berubah menjadi hijau gelap. Jika tidak muncul gejala lain, hal ini masih aman.
Warna ini juga bisa muncul akibat konsumsi suplemen zat besi atau MPASI berwarna hijau. Selama tidak ada gejala seperti muntah atau diare, kondisi ini masih dalam batas wajar.
8. Jingga
Pup jingga sering kali muncul pada bayi yang baru lahir dan tidak menunjukkan masalah berarti. Warna ini masih tergolong normal jika tidak muncul gejala lain.
Pigmen dari saluran cerna atau makanan ibu menyusui bisa memengaruhi warna ini. Jika bayi tetap menyusu dengan baik dan tidak rewel, biasanya tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.
9. Merah
Pup berwarna merah menandakan adanya darah dalam feses, bisa berasal dari alergi susu, infeksi usus, atau luka di area anus. Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk segera memeriksakan bayi ke dokter karena termasuk bab bayi yang harus diwaspadai.
Meski terkadang merah muncul karena konsumsi makanan berwarna merah seperti bit, sebaiknya tetap Anda waspadai apalagi jika muncul berulang.
10. Putih atau Abu-Abu
Feses bayi yang berwarna putih atau abu-abu bisa menjadi indikasi bahwa hati tidak memproduksi cukup empedu, dan kondisi ini perlu tenaga medis tangani segera. Bila bayi menunjukkan warna pup bayi kuning pucat yang berubah menjadi putih, bisa saja ini berkaitan dengan masalah fungsi hati atau saluran empedu yang tersumbat.
Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Ini 8 Cara mengatasi Sembelit pada Bayi dengan Mudah
Konsistensi Pup Bayi
Selain warna, tekstur pup bayi juga bisa memberikan banyak petunjuk tentang kondisi kesehatannya. Beberapa tekstur tertentu, seperti terlalu keras atau sangat encer, bisa menandakan masalah seperti konstipasi atau gangguan penyerapan nutrisi.
Dengan memahami pola tekstur pup sesuai sumber nutrisi yang bayi konsumsi, Anda dapat lebih sigap menangani perubahan yang terjadi dan menjaga kesehatan si kecil dengan lebih baik.
1. Pup Bayi Baru Lahir
Pada hari-hari pertama setelah lahir, pup bayi biasanya memiliki tekstur yang lengket, kental, dan menyerupai ter. Ini disebut mekonium dan merupakan hal yang normal.
Namun, jika konsistensi ini tidak berubah menjadi lebih encer dan berwarna kekuningan dalam beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena bisa menandakan bayi belum mendapatkan cukup asupan ASI atau susu.
2. Bayi yang Minum ASI
Bayi yang mengonsumsi ASI biasanya memiliki tekstur pup yang lebih encer dan cenderung seperti bubur dengan butiran kecil mirip biji-bijian. Banyak orang tua khawatir ini adalah tanda diare, padahal sebenarnya ini normal.
Karena ASI lebih mudah dicerna, bayi yang menyusu ASI juga bisa buang air besar lebih sering tanpa berarti mengalami gangguan pencernaan.
3. Bayi yang Minum Susu Formula
Pup bayi yang diberi susu formula umumnya lebih padat dan memiliki warna yang bervariasi antara cokelat muda, kuning, hingga sedikit kehijauan. Bila teksturnya terlalu keras dan bayi tampak kesulitan atau mengejan saat buang air besar, bisa jadi itu tanda awal konstipasi.
Frekuensi buang air besar bayi dengan susu formula juga biasanya lebih jarang dibandingkan bayi ASI.
Kapan Harus ke Dokter?
Setiap bayi memiliki pola buang air besar yang berbeda. Namun, ada beberapa kondisi pup bayi yang perlu Anda waspadai dan sebaiknya segera Anda konsultasikan ke dokter:
- Pup masih berwarna hitam setelah beberapa hari kelahiran.
- Feses berwarna merah atau mengandung darah.
- Pup berwarna putih atau abu-abu pucat.
- Feses penuh lendir.
- Tekstur sangat cair, lebih sering dari biasanya, atau volumenya jauh lebih banyak.
- Bayi menyusu susu formula dan pup sangat jarang atau sulit keluar.
- Feses keras, kering, atau sulit untuk keluar.
Baca Juga: 6 Penyebab Bayi susah BAB dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu!
Jika anak Anda mengalami gejala pada fases, segera konsultasikan ke dokter. Kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Medical News Today. Baby poop color: causes and when to see a doctor. September 2025.
- healthline. What Does Your Baby’s Poop Color Say About Their Health?. September 2025.
- Mayo Clinic. Infant and toddler health. September 2025.