Ditulis oleh Tim Konten Medis
Terapis okupasi adalah tenaga ahli profesional yang membantu pasien cedera atau mengalami trauma untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehingga mampu menjalani aktivitas sehari-hari. Selain cedera, profesi ini juga mampu menangani seseorang yang memiliki keterbatasan mental, seperti gangguan spektrum autisme dan sindrom Down.

Okupasi dapat mengatasi cedera.
Okupasi adalah perawatan terapi untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Terapi ini dapat diberikan pada semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang mengalami cedera atau kondisi kronis.
Bahkan, beberapa orang juga memerlukan terapi okupasi setelah operasi, seperti operasi tulang belakang, penggantian sendi, dan amputasi. Terapi ini ditangani langsung oleh terapis okupasi yang memiliki lisensi praktik.
Apa Itu Terapis Okupasi?
Terapis okupasi adalah ahli profesional yang mampu mengevaluasi dan merawat orang dengan cedera, penyakit, atau disabilitas. Profesi ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi mental, fungsi fisik, meningkatkan gerak sendi dan otot serta meningkatkan kualitas hidup pasien sehingga mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
Para ahli biasanya bekerja di berbagai tempat, seperti rumah sakit, sekolah, panti jompo, pusat rehabilitasi atau klinik rawat jalan. Mereka dapat melakukan perawatan okupasi yang membantu pasien untuk mempelajari cara bergerak atau menggunakan alat dalam beraktivitas dengan aman di lingkungan sekitar.
Profesi ini bekerja sama dengan layanan perawatan primer dan spesialis lainnya sebagai bagian dari tim perawatan secara menyeluruh. Terapis okupasi bukanlah seorang dokter medis atau dokter osteopati sehingga tidak dapat mendiagnosis kesehatan. Profesi ini juga tidak boleh meresepkan obat atau melakukan operasi pada pasien.
Pendidikan Terapis Okupasi
Gelar magister dalam terapi okupasi merupakan pendidikan minimum yang dibutuhkan untuk menjadi terapis okupasi berlisensi dan berpraktik. Bahkan, sebagian besar mereka telah mendapatkan gelar doktor setelah menjalani masa pendidikannya.
Gelar magister membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menyelesaikannya sedangkan gelar doktor sekitar 3,5 tahun. Program pendidikan ini mensyaratkan kerja lapangan minimal 14 minggu untuk mahasiswa magister dan 24 minggu untuk mahasiswa doktor.
Selain itu, mereka harus mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Dewan Nasional untuk memperoleh sertifikasi terapi okupasi. Jika lulus, mahasiswa akan mendapatkan lisensi dan bisa melanjutkan kursus pendidikan setiap tahun agar lisensi mereka tetap berlaku.
Ada beberapa bidang sertifikasi atau lisensi yang bisa mahasiswa peroleh, yaitu bidang pediatri, neurologi, geriatri, kesehatan mental, dan rehabilitasi fisik. Lisensi ini bermanfaat sebagai izin praktik untuk profesi terapis okupasi sehingga memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pasien.
Baca Juga: Mengenal Peran Dokter Radiologi dan Kondisi Medis yang Ditangani
Daftar Terapis Okupasi Ciputra Hospital dan Klinik
Rumah sakit Ciputra Hospital dan klinik menyediakan layanan terapi okupasi untuk mengajarkan keterampilan dan membantu pasien dalam beradaptasi dengan kemampuan atau perubahan fisik setelah cedera.
Layanan ini ditangani langsung oleh ahli profesional yang mampu mendukung perawatan terapi okupasi. Berikut ini adalah profil singkat dokter atau terapis okupasi di Ciputra Hospital dan klinik:
1. dr. Sri Lestari, Sp.OK
dr. Sri Lestari, Sp.OK adalah dokter spesialis okupasi di Ciputra Hospital Citra Raya, Tangerang. Beliau sangat aktif dalam pencegahan, diagnosis, dan perawatan cedera serta penyakit yang membutuhkan terapi okupasi.
Jadwal praktik dr. Sri Lestari, Sp.OK pada hari Senin jam 09.00-12.00 WIB dan Kamis 13.00-16.00 WIB. Pastikan untuk membuat janji temu dokter terlebih dahulu sebelum melakukan konsultasi.
2. dr. Juliana Luwiharto, Sp.OK
dr. Juliana Luwiharto, Sp.OK termasuk dokter spesialis okupasi di Ciputra Hospital Citra Garden, Jakarta Barat. Dengan beliau, Anda bisa melakukan konseling dan program kesehatan, seperti suntik vaksin, alat perlindungan diri untuk mengurangi risiko terjadinya cedera saat bekerja.
Jadwal praktik dr. Juliana Luwiharto, Sp.OK pada hari Selasa jam 15.00 – 18.00 WIB, Kamis 15.00 – 18.00 WIB, dan Sabtu 09.00 – y15.00 WIB. Terapi okupasi sangat penting untuk memulihkan cedera atau penyakit yang terjadi.
3. Dr. dr. Kasyunnil Kamal, MS., Sp.Ok
Dr. dr. Kasyunnil Kamal, MS., Sp.Ok merupakan dokter spesialis okupasi di Ciputra Medical Center, Jakarta Selatan. Beliau memperoleh gelar doktor di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia setelah menyelesaikan disertasinya terkait instrumen skoring kesehatan.
Jika ingin membuat janji temu dengan dokter, Anda bisa menghubungi langsung layanan Ciputra Healthcare. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan okupasi, seperti cedera otak.
4. dr. David Rudy Wibowo, Sp.OK
dr. David Rudy Wibowo, Sp.OK adalah dokter spesialis Okupasi di Ciputra Hospital CitraRaya, Tangerang. Beliau dapat menangani kondisi klinis yang berkaitan dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan merencanakan tata laksana okupasi sesuai dengan prosedur.
Dokter David Rudy Wibowo, Sp.OK telah menyelesaikan pendidikan Spesialis Kedokteran Okupasi di Universitas Indonesia tahun 2011-2014. Jadwal praktik beliau pada hari Selasa jam 14.00 – 16.00 WIB dan Jumat jam 10.00 – 12.00 WIB. Selain itu, Anda juga bisa buat janji temu dokter pada hari Senin, Rabu, dan Kamis sesuai dengan kesepakatan.
Baca Juga: Daftar Dokter Spesialis Jantung di Jakarta dan Perannya
Apa Saja yang Dilakukan Saat Terapi Okupasi?
Terapis okupasi bekerja dengan pendekatan holistik yang memperhatikan aspek fisik, empsional, kognitif dan sosial pasien. Terapis okupasi dapat membantu pasien untuk berpartisipasi dalam beberapa aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti:
- Mandi, cara berpakaian, dan makan
- Menggunakan peralatan adaptif, seperti kursi saat mandi
- Pelatihan untuk pengasuh dan keluarga pasien
- Merencanakan dan memanfaatkan rutinitas harian secara optimal
- Dapat kembali bekerja, sekolah, atau kegiatan lainnya seperti semula
- Membantu untuk meningkatkan memori, konsentrasi, perencanaan, dan menentukan prioritas
- Mencegah jatuh dan mendukung keselamatan pasien
- Menjadikan aksesibilitas rumah
Perlu diketahui bahwa efek samping terapi okupasi cenderung minim dan jarang terjadi. Perawatan ini sangat aman dan efektif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan kronis tertentu.
Pasien dapat menjalani terapi okupasi selama beberapa sesi atau seumur hidup, tergantung pada kondisi kesehatannya. Selain itu, ada beberapa hal untuk mendukung perawatan pasca terapi agar memperoleh manfaatnya secara maksimal. Misalnya, melatih aktivitas fisik secara mandiri, meluangkan waktu sejenak untuk membaca atau menonton film, dan latihan napas agar meningkatkan fungsi otot.
Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan perawatan terapi okupasi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan segera mungkin. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Soraya Maulidina
Source:
- American Occupational Therapy Association. What is Occupational Therapy?. Februari 2025.
- Cleveland Clinic. Occupational Therapy. Februari 2025.
- WebMD. What Is an Occupational Therapist?. Februari 2025.