Selasa, 17 Juni 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Rambut Rontok Saat Menyusui? Penyebab & Cara Mengatasi

Penyebab rambut rontok saat menyusui terjadi karena perubahan hormon. Ini merupakan hal yang normal pada masa kehamilan dan pasca persalinan, serta tidak memengaruhi bayi.

Rambut rontok setelah melahirkan umum terjadi.

Banyak ibu menyusui yang mengeluhkan rambut rontok setelah melahirkan. Kondisi ini seringkali mengejutkan karena rambut tampak menipis drastis, bahkan muncul gumpalan saat menyisir atau keramas. Namun, sebenarnya rambut rontok saat menyusui adalah hal yang umum dan bersifat sementara.

Rambut yang rontok biasanya akan tumbuh kembali seiring waktu. Namun, penting bagi ibu mengetahui penyebab, cara mengatasinya, dan kapan harus mendapatkan bantuan medis jika kerontokan terasa berlebihan atau berlangsung lama.

Daftar Isi

Penyebab Rambut Rontok pada Ibu Menyusui

Rambut rontok pasca melahirkan sangat umum terjadi. Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang memengaruhi siklus rambut.

Hormon ini membantu mencegah rambut rontok dan mendorong pertumbuhan rambut secara optimal. Namun, setelah melahirkan, hormon akan kembali ke kadar normalnya dan memicu penurunan estrogen.

Perubahan hormon ini mengembalikan siklus rambut pada ibu menyusui. Hal inilah yang menyebabkan rambut rontok setelah melahirkan akibat penurunan kadar estrogen.

Lama rambut rontok saat menyusui bisa berlangsung antara 6 hingga 12 bulan. Jika berlangsung lebih dari 12 bulan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Pertumbuhan rambut bermula dari pori-pori kecil di kulit kepala (folikel). Hal ini bisa membuat rambut terus tumbuh dan rontok.

Siklus pertumbuhan rambut terbagi atas 3 fase berulang yaitu fase anagen, katagen, dan telogen. Pada fase anagen, ini dapat berlangsung antara 2-6 tahun. Sebagian besar rambut berada dalam fase anagen pada waktu tertentu.

Sementara fase katagen merupakan masa transisi pendek yang ditandai dengan penyusutan folikel rambut. Terakhir, fase telogen termasuk fase istirahat yang hanya berlangsung sekitar 3 bulan dan setelahnya dapat memicu rambut rontok.

Dalam istilah medis, kerontokan rambut pasca melahirkan memiliki sebutan telogen effluvium. Selain karena perubahan hormon, penyebab lain rambut rontok saat menyusui meliputi stres fisik dan emosional, kekurangan nutrisi setelah melahirkan, faktor genetik, dan mengidap gangguan tiroid.

Cara Mengatasi Kerontokan Rambut Saat Menyusui

Ada beberapa cara mengatasi rambut rontok saat menyusui untuk mencegah kerusakan dan gejala parah, di antaranya:

Pilih sampo dan kondisioner: Pilih produk perawatan yang dapat menambah volume rambut, terutama yang mengandung bebas sulfat. Perhatikan juga kandungan yang terdapat di sampo dan kondisioner untuk mengatasi masalah rambut dengan tepat.
Keramas dengan hati-hati: Bila rambut rontok parah saat menyusui, Anda bisa keramas dan menyisir rambut secara hati-hati. Hindari menguncir rambut terlalu ketat karena bisa membuat rambut semakin rontok.
Coba gaya rambut yang berbeda: Potongan rambut yang pendek dapat membuat rambut tampak bervolume. Gaya rambut ini juga lebih mudah dirawat, terutama saat Anda mengasuh bayi.
Pola makan sehat: Pastikan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup agar mendukung pertumbuhan rambut secara optimal. Jika ingin minum suplemen atau vitamin, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Hindari penggunaan pengering rambut: Sebaiknya, Anda menghindari penggunaan pengering rambut terlalu panas. Anda juga bisa membiarkan rambut kering dengan sendirinya.
Kekurangan nutrisi: Rambut rontok saat menyusui biasanya karena kekurangan vitamin dan mineral. Sebagai contoh, anemia karena kekurangan zat besi yang memicu rambut rontok dan gejala lainnya.
Tidak menggunakan perawatan rambut berbahan kimia: Misalnya, pewarna, pengeriting, atau pelurus rambut. Produk ini bisa menyebabkan rambut rontok semakin parah.
Pijat kulit kepala: Cobalah untuk memijat kulit kepala dengan menggunakan minyak kepala atau minyak argan secara teratur. Hal ini dapat meningkatkan sirkulasi darah ke kulit dan menutrisi akar rambut.
Perawatan medis: Konsultasikan ke dokter terkait perawatan medis, seperti suplemen biotik atau terapi laser tingkat rendah. Perawatan ini memiliki manfaat untuk merangsang perkembangan rambut selama masa menyusui.

Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa mencegah rambut rontok. Meskipun tidak berbahaya atau tidak perlu Anda khawatirkan, rambut rontok bisa terasa tidak nyaman. Anda bisa melakukan perawatan rambut secara rutin untuk mengurangi risiko kerontokan yang lebih parah.

Rambut rontok tidak hanya terjadi pada ibu menyusui, tetapi dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita dewasa. Rambut rontok pascapersalinan dapat dimulai sekitar 3 bulan setelah melahirkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika rambut masih rontok selama lebih dari 1 tahun setelah melahirkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Hal ini bisa terjadi karena adanya faktor lain yang menghambat pertumbuhan rambut.

Selain itu, Anda juga perlu mewaspadai sindrom Tourniquet atau tourniquet benang rambut. Ini merupakan kondisi langka di mana sehelai rambut melilit bagian tubuh bayi.

Rambut yang terlilit dapat menyebabkan nyeri, bengkak, menghambat sirkulasi darah, dan bahkan kerusakan jaringan. Cobalah untuk menyingkirkan rambut rontok dengan mencari ujung rambut yang rontok.

Terkadang, rambut juga kusut sehingga Anda bisa memotong rambut dengan gunting kecil secara hati-hati. Ini dapat mencegah rambut tersangkut di kulit bayi.

Anda juga bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan terkait masalah rambut yang terjadi. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.

Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Sherly

Source: