Ditulis oleh Tim Konten Medis
Perbedaan swab test (PCR) dengan rapid test adalah PCR mencari keberadaan virus corona melalui RNA dan DNA, sedangkan swab test melalui antigen atau protein yang dikeluarkan virus Corona.
Rapid Test kurang akurat dibandingkan PCR.
Virus corona adalah virus yang berbahaya dan banyak memakan korban jiwa, tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga internasional. Virus ini telah menyebar secara global semenjak tahun 2020 dan hingga saat ini meskipun sudah mulai mereda.
Dikarenakan pandemi COVID-19 sudah banyak memakan korban jiwa, pemerintah melakukan beberapa upaya sebagai pencegahan dan deteksi dini, salah satunya melakukan swab test dan rapid test. Meskipun sama-sama dapat mendeteksi COVID-19, terdapat perbedaan swab test dan rapid test. Apa saja? Simak lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Swab Test (PCR) dan Rapid Test?
Swab test atau PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah metode diagnostik untuk mendeteksi materi genetik virus dalam tubuh. Untuk COVID-19, sampel lendir diambil dari hidung atau tenggorokan dan dianalisis di laboratorium. PCR sangat akurat dan dapat mendeteksi virus meski dalam jumlah kecil, membuatnya menjadi standar emas dalam diagnosis COVID-19.
Sedangkan Rapid Test adalah metode cepat untuk mendeteksi antigen atau antibodi terhadap penyakit, seperti COVID-19. Sampel darah, air liur, atau lendir hidung diambil dan hasilnya bisa diketahui dalam 15-30 menit.
Ada dua jenis Rapid Test, yaitu antigen untuk mendeteksi protein virus dan antibodi untuk mendeteksi respons imun tubuh. Meskipun cepat dan mudah, rapid test kurang akurat dibandingkan PCR, terutama dalam mendeteksi infeksi awal atau pada individu tanpa gejala.
Baca Juga: Gejala Covid 19 dan Pencegahannya
Alat untuk Swab Test (PCR) dan Rapid Test
Alat yang biasa digunakan untuk melakukan Swab Test adalah sejenis cotton bud yang akan dimasukkan ke dalam lubang hidung. Kemudian, dokter akan memutar atau menggerakkan alat swab tes tersebut selama kurang lebih 15 detik supaya lendir dalam hidung dapat menempel.
Setelah itu. alat akan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam tabung plastik. Tabung plastik akan ditutup rapat dan dibawa ke sebuah labotarium untuk pengecekan. Hasilnya Swab Test akan dinyatakan positif jika DNA atau RNA dari lendir hidung tersebut sesuai atau cocok dengan replika DNA dari virus SARS-COV2 begitu sebaliknya.
Alat yang digunakan dalam Rapid Test meliputi kaset atau strip tes plastik yang mengandung bahan reagen, lancet untuk mengambil sampel darah, dan dropper atau pipet untuk meneteskan sampel ke kaset. Sampel dicampur dengan buffer atau reagen untuk mengaktifkan reaksi kimia.
Hasil ditampilkan dalam bentuk garis atau perubahan warna dalam waktu singkat, biasanya 15-30 menit, yang memungkinkan skrining cepat dan diagnosis penyakit seperti COVID-19.
Prosedur Swab Test (PCR) dan Rapid Test
Prosedur Swab Test (PCR) dan Rapid Test adalah dua metode yang berbeda dalam mendeteksi infeksi penyakit, khususnya dalam konteks COVID-19. Swab Test (PCR) dimulai dengan pengambilan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan menggunakan swab khusus.
Sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis dengan menggunakan teknik PCR. Di laboratorium, materi genetik dari virus diisolasi dan diperbanyak (amplifikasi) untuk mendeteksi keberadaan virus dengan tingkat keakuratan yang tinggi, bahkan pada tahap awal infeksi.
Sementara itu, Rapid Test melibatkan pengambilan sampel darah, air liur, atau lendir hidung yang diaplikasikan pada kaset atau strip tes. Sampel ini kemudian bereaksi dengan bahan reagen yang ada di dalam kaset atau strip. Hasil dari tes ini biasanya muncul dalam waktu singkat, sekitar 15-30 menit dengan cara menunjukkan perubahan warna atau garis sesuai dengan keberadaan antigen atau antibodi tertentu dalam sampel.
Kedua metode ini memiliki kegunaan yang berbeda tergantung pada situasi klinis dan kebutuhan diagnostik. PCR dikenal lebih akurat dan sering digunakan untuk diagnosis definitif COVID-19, sementara Rapid Test lebih cepat dan dapat digunakan untuk skrining awal atau pengujian di lapangan.
Kelebihan dan Kekurangan Swab Test (PCR)
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan Swab Test (PCR) yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
Kelebihan Swab Test (PCR)
- Akurasi Tinggi: Metode PCR memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam mendeteksi materi genetik virus, bahkan pada tingkat yang sangat rendah.
- Sensitivitas: Dapat mendeteksi keberadaan virus pada tahap awal infeksi, bahkan sebelum gejala muncul.
- Spesifik: Secara spesifik dapat mengidentifikasi jenis virus yang spesifik, seperti virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
- Standar Emas: Dianggap sebagai standar emas dalam diagnosis COVID-19 dan digunakan sebagai referensi utama untuk validasi hasil tes lainnya.
Kekurangan Swab Test (PCR)
- Waktu yang Diperlukan: Memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasil dibandingkan dengan rapid test, karena sampel harus dikirim ke laboratorium dan proses analisis yang kompleks.
- Biaya dan Infrastruktur: Biaya tinggi dan memerlukan fasilitas laboratorium yang memadai untuk melakukan analisis PCR.
- Keterbatasan Akses: Tidak selalu tersedia di semua lokasi atau membutuhkan akses yang terbatas terutama di daerah terpencil atau dalam situasi darurat.
Baca Juga: Waspadai Subvarian Pemicu COVID-19 Singapura Naik Tinggi
Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test
Sama seperti PCR, Rapid Test juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan Rapid Test
- Kecepatan: Memberikan hasil dalam waktu singkat, sekitar 15-30 menit setelah pengambilan sampel.
- Sederhana: Mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan laboratorium yang rumit.
- Biaya Rendah: Lebih terjangkau dibandingkan dengan PCR, sehingga cocok untuk digunakan dalam skrining massal atau di lapangan.
- Cocok untuk Skrining Awal: Cocok digunakan untuk skrining awal atau untuk kasus-kasus yang memerlukan respons cepat.
Kekurangan Rapid Test
- Kurang Akurat: Tidak seakurat PCR dalam mendeteksi infeksi pada tahap awal atau pada individu tanpa gejala.
- Keterbatasan Sensitivitas: Tidak selalu dapat mendeteksi virus atau antibodi dalam jumlah yang rendah atau pada tahap awal infeksi.
- Spesifik Tertentu: Hasilnya tergantung pada jenis dan mutu reagen yang digunakan, sehingga kualitas hasil dapat bervariasi.
- Hasil Palsu: Ada risiko hasil palsu positif atau negatif tergantung pada kondisi pengambilan sampel dan penyimpanan reagen.
Perbedaan Swab Test (PCR) dan Rapid Test
Perbedaan antara Swab Test dan Rapid Test terletak pada jenis sampel yang digunakan. Swab Test mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan, sementara rapid test menggunakan sampel darah. Swab Test digunakan untuk mendiagnosis pasti infeksi virus Corona, sehingga hasilnya lebih akurat. Sedangkan Rapid Test digunakan untuk skrining awal, memberikan hasil dalam waktu 10-15 menit.
Swab test dapat menghasilkan hasil dalam beberapa jam atau beberapa hari, sementara Rapid Test memberikan hasil secara cepat. Swab Test dapat langsung menentukan apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak (diagnosis pasti), sementara Rapid Test hanya memberikan informasi bahwa seseorang telah terinfeksi virus (skrining), tetapi belum dapat memastikan jenis virusnya apakah COVID-19 atau bukan.
Baca Juga: Pentingnya Pemberian Vaksin Covid untuk Anak
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Verywell Health. PCR vs. Rapid Test for COVID-19: Which Should You Take?. Diakses 2024.
- Medical News Today. PCR vs. Rapid Test: What to Know. Diakses 2024.