Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit depresi menyerang seseorang tanpa memandang usia, bahkan orang tua juga rentan terserang oleh depresi. Diketahui sekitar 6 juta penduduk di Amerika dengan rentan usia lebih dari 65 tahun menderita depresi. Tetapi, hanya sekitar 10% diantaranya yang mendapatkan pengobatan. Hal ini disebabkan karena gejala penderita depresi lansia berbeda-beda pada setiap individu, sehingga tidak dapat diketahui secara pasti ciri umum yang terjadi. Apakah ada pengobatan depresi pada lansia? Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan. Yuk! Simak selengkapnya pada artikel ini.
Depresi dapat menyerang seseorang tanpa mengenal usia termasuk pada lansia.
Baca Juga: Gangguan Depresi Persisten Begini Bahayanya!
Pengobatan Depresi Pada Lansia
Pengobatan depresi pada lansia dapat dilakukan dengan empat jenis, cara yaitu CBT, IPT, terapi ulasan, dan obat antidepresan. Metode pengobatan tersebut diberikan sesuai dengan gejala dan tingkat keparahan yang dimiliki oleh penderita. Inilah penjelasan lengkap terkait empat jenis pengobatan depresi pada lansia meliputi:
- CBT
CBT merupakan kepanjangan dari cognitive-behavior therapy yang digunakan untuk membantu mengobati depresi pada lansia. CBT mengajarkan seseorang untuk membedakan antara pikiran dan perasaan mereka dengan melibatkan asumsi serta keyakinan yang dimilikinya. Pengobatan ini dilakukan dalam bentuk kelompok atau grup. Kelompok yang dibentuk, diharapkan mampu untuk saling mendukung satu sama lain agar mampu menghadapi masalah yang ada secara bersama-sama. Penderita sering didorong untuk menyelesaikan tugas pekerjaan rumah guna mengembangkan keterampilan baru dan membangun kepercayaan diri dalam situasi stres. Terapis memperkenalkan gagasan melalui terapi ini, bahwa ada cara untuk memodifikasi pola pikir dan perilaku yang dapat memberikan manfaat positif dari sisi emosi dan perilaku penderita. - IPT
IPT atau yang dikenal dengan interpersonal therapy merupakan pengobatan kedua yang dapat dilakukan pada penderita depresi lansia. Terapi IPT ini berfokus untuk memperbaiki penderita depresi dari sisi fungsi sosial. Penderita cenderung mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan merespon situasi sosial disekelilingnya. Diharapkan dengan mengikuti sesi terapi ini, penderita mampu mengembangkan dan meningkatkan keterampilan interpersonal guna mencegah perkembangan episode depresi. Perawatan dimulai dengan evaluasi komprehensif dari fungsi sosial dan emosional yang berguna untuk mengetahui masalah fungsi sosial penderita. Selanjutnya, terapis akan membantu menentukan strategi pengobatan yang cocok guna mengatasi masalah serta menawarkan terapi tambahan untuk mencegah munculnya episode depresi di masa depan. - Terapi ulasan
Terapi ulasan atau dikenal juga sebagai reminiscence merupakan salah satu pengobatan depresi lansia lainnya. Terapi ini dimaksudkan untuk membantu penderita depresi lansia mengatasi perubahan yang mereka alami dan merasakan damai dengan kehidupan yang telah dijalaninya. Terapi ulasan dibentuk dalam kelompok yang berguna untuk memberi kesempatan bagi penderita lansia berbagi kesamaan dalam transisi kehidupan mereka. Idealnya, proses ini mampu meninjau kehidupan seseorang dan diharapkan dapat menghasilkan pengurangan gejala depresi - Obat antidepresan
Obat antidepresan direkomendasikan untuk penderita depresi lansia karena mampu membantu mengurangi risiko efek samping yang berat. Pengobatan menggunakan obat antidepresan ini juga direkomendasikan untuk digabungkan dengan terapi interpersonal. Obat antidepresan berguna untuk mengatur neurotransmitter serotonin, norepinefrin dan dopamin, yang terlibat dalam menjalankan fungsi otak, dimana salah satu fungsi otak adalah mengatur suasana hati serta pemikiran seseorang.
Contoh obat antidepresan yang umum digunakan adalah Bupropion (Wellbutrin) sebanyak 150-450 mg, Dailyduloxetine (Cymbalta) sebanyak 20-120 mg, Dailyescitalopram (Lexapro) sebanyak 10-20 mg, Dailyparoxetine (Paxil) sebanyak 20-40 mg, Dailysertraline (Zoloft) sebanyak 100-200 mg, Dailyvenlafaxine (Effexor) sebanyak 150-300 mg setiap hari. Penggunaan obat-obat tersebut tetap harus menggunakan resep dari dokter untuk pemberian pertama dan pengurangan dosis lainnya.
Pengobatan depresi pada lansia dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu CBT, IPT, terapi ulasan, dan obat antidepresan.
Baca Juga: 10 Cara Menghibur Orang Depresi
Efek Samping Pengobatan Depresi Pada Lansia
Efek samping pengobatan depresi pada lansia berbeda-beda tergantung dari jenis pengobatan yang diambilnya. Tetapi, efek samping banyak ditemukan pada pengobatan dengan cara pemberian obat antidepresan. Efek samping pemberian obat antidepresan umumnya ringan hingga sedang dan masih dapat ditoleransi (misalnya, sakit kepala, mual, kantuk). Setelah penderita memiliki dosis obat yang stabil dan mengalami penurunan gejala depresi, maka perlu dilakukan kunjungan berikutnya ke dokter untuk penurunan intensitas pemberian obat antidepresan.
Obat antidepresan memunculkan beberapa efek samping yang wajar seperti mual, konstipasi atau diare, pusing, sakit kepala, insomnia atau mengantuk, dan disfungsi seksual. Maka dari itu, penderita tidak perlu merasa khawatir akan munculnya efek samping yang berat dan jika hal itu terjadi maka segeralah untuk menghubungi dokter.
Baca Juga: Motivasi untuk Orang Depresi, Inilah 5 Cara Jitu!
Depresi merupakan penyakit psikologis yang dapat menyerang, baik orang muda maupun orang tua. Lansia pun juga memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami depresi, terutama ketika mereka merasa sendiri, terisolasi dari lingkungan sosial, bahkan memiliki pemikiran takut akan kematian.
Diketahui pula, hanya 10% dari para lansia pengidap yang mengalami depresi mendapatkan pengobatan. Pengobatan depresi pada lansia yang dapat dilakukan berupa CBT, IPT, terapi ulasan dan pemberian obat antidepresan. Pengobatan tersebut diketahui mampu mengurangi gejala depresi yang muncul dengan efek samping rendah.
Telah direview oleh dr. Andre Satria Gunawan
Source:
- Depresi Pada Orang Tua
- Pengobatan Depresi untuk Orang Dewasa yang Lebih Tua
- Pengobatan Farmakologis Depresi Pada Orang Tua