Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tes PCR adalah metode untuk mendeteksi materi genetik virus dengan akurasi tinggi. Fungsinya utama untuk mengidentifikasi infeksi virus, seperti COVID-19 dengan cara menganalisis bahan genetik dalam tubuh.

Tes PCR untuk mendeteksi bakteri, sel, atau virus di dalam tubuh manusia
Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah salah satu metode untuk mendeteksi keberadaan virus atau infeksi tertentu dalam tubuh, termasuk COVID-19 dengan tingkat akurasi yang tinggi sekitar 80-90%. Meskipun sangat akurat, tes PCR juga memiliki beberapa efek samping yang jarang terjadi, seperti rasa tidak nyaman saat pengambilan sampel melalui swab, iritasi pada area hidung atau tenggorokan, dan dalam beberapa kasus, pendarahan ringan.
Namun, efek samping tersebut biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Apa Itu Tes PCR?
Tes PCR (Polymerase chain reaction) adalah tes untuk mendeteksi dan menganalisis sebuah bakteri, sel, atau virus di dalam tubuh manusia. Tes PCR ini pada umumnya dengan cara mengambil sampel darah yang kemudian akan di lakukan tes laboratorium.
Sebelum metode tes PCR ini ada, para tim medis mengalami kesulitan untuk dapat mendeteksi sebuah spesimen, virus atau bakteri. Mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk dapat mendeteksi suatu partikel.
Namun, sejak tes ini ada tahun 1983, oleh seorang ahli kimia Kary B. Mullis, yang bekerja di bioteknologi kimia, tes ini banyak membantu para tim medis. Sejak saat itu, metode tes PCR ini sangat membantu tim medis untuk bisa mendiagnosis suatu penyakit genetik, menemukan masalah biologis dan menemukan bakteri atau virus dalam tubuh manusia dengan waktu yang cepat.
Jenis-jenis tes PCR berbeda-beda tergantung pada sampel yang Anda gunakan. Beberapa jenis yang umum meliputi:
- Swab hidung: Tes ini dengan cara mengambil sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan menggunakan alat seperti kapas.
- Swab hidung tengah (NMT): Jenis ini terkenal sebagao swab NMT, tes ini melibatkan pengambilan sampel dari bagian dalam hidung yang lebih dalam.
- Saliva: Untuk tes ini, sampel terambil dengan cara meludah ke dalam tabung.
- Darah: Beberapa tes PCR memerlukan sampel darah yang terambil dari pembuluh darah di lengan.
Baca Juga: Waspadai Subvarian Pemicu COVID-19 Singapura Naik Tinggi
Cara Kerja Tes PCR
Tes PCR bekerja dengan mencari bagian DNA yang sangat spesifik dan hanya dimiliki oleh virus, bakteri, atau gen tertentu. Misalnya, saat mendeteksi virus, PCR akan mencari kode genetik unik dari virus tersebut.
Proses ini disebut polymerase chain reaction karena teknik ini memperbanyak DNA target menggunakan enzim khusus bernama DNA polymerase. Sampel akan dipanaskan dan didinginkan berulang kali sehingga jika DNA target ada, jumlahnya akan terus bertambah bahkan bisa jadi jutaan salinan.
Hal ini penting karena DNA yang sedikit bisa saja tidak terdeteksi dengan metode biasa. Setelah DNA-nya diperbanyak, hasilnya bisa langsung dilihat, terutama jika larutan tes sudah mengandung penanda khusus yang menunjukkan apakah hasilnya positif atau negatif.
Ini membuat tes PCR cepat dan sangat akurat, terutama untuk mendeteksi penyakit menular.
Fungsi Tes PCR
Meski saat ini tes PCR sering mendeteksi COVID-19, sebenarnya tes ini juga dapat mendiagnosis berbagai penyakit lainnya. Tes PCR bekerja dengan mendeteksi keberadaan DNA dan RNA dalam tubuh yang membantu dalam diagnosis penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat terdiagnosis menggunakan tes PCR:
- HIV (Human Immunodeficiency Virus)
- Hepatitis B dan C
- CMV (Cytomegalovirus)
- Infeksi virus HPV (Human Papillomavirus)
- Gonore (Gangguan kencing nanah)
- Klamidia (Penyakit seksual)
- Infeksi bakteri atau penyakit Lyme
- Batuk rejan (Pertusis)
- COVID-19
Kenali Prosedur Tes PCR
Sebelum melakukan tes PCR, ada beberapa tahapan yang perlu Anda jalani untuk pengambilan sampel. Proses ini penting untuk memastikan hasil tes yang akurat. Biasanya, sampel terambil dari darah atau dari area hidung. Berikut penjelasan cara pengambilan sampelnya:
1. Pengambilan Sampel Darah
Saat pengambilan darah, petugas medis akan mengambil sedikit darah dari pembuluh di lengan menggunakan jarum kecil. Setelah jarum masuk, darah akan ditampung ke dalam tabung khusus. Mungkin Anda akan merasakan sedikit rasa perih saat jarum ditusukkan atau dicabut. Proses ini biasanya berlangsung kurang dari lima menit.
2. Pengambilan Sampel dari Hidung (Swab Nasal)
Untuk tes PCR, biasanya juga melalui swab dari hidung. Sampel bisa terambil dari beberapa area:
- Bagian depan lubang hidung (anterior nares)
- Bagian tengah hidung (nasal mid-turbinate/NMT)
- Bagian paling atas hidung hingga tenggorokan (nasofaring)
Di beberapa kasus, petugas mungkin meminta Anda untuk melakukan swab sendiri, terutama jika swab-nya hanya di bagian depan hidung atau NMT.
Baca Juga: Masa Inkubasi Covid-19, Berapa Lama?
3. Cara Pengambilan Sampel Anterior Nares (Bagian Depan Hidung)
Jika tes dilakukan di bagian depan hidung, langkah-langkahnya seperti ini:
- Posisikan kepala sedikit mendongak ke belakang.
- Masukkan alat swab secara perlahan ke dalam salah satu lubang hidung.
- Putar swab sebanyak empat atau lima kali selama 10–15 detik.
- Keluarkan swab dan lakukan hal yang sama di lubang hidung satunya.
- Setelah selesai, swab bisa terangkat.
4. Memakai Swab Nasal Tengah (Nasomiddle Turbinate/NMT)
Pada prosedur swab NMT, pasien menengadahkan kepala ke belakang. Selanjutnya, baik oleh tenaga medis maupun pasien sendiri akan melakukan langkah berikut:
- Swab dimasukkan secara perlahan ke bagian bawah lubang hidung hingga terasa adanya hambatan.
- Swab kemudian diputar selama 10 hingga 15 detik.
- Setelah itu, swab dikeluarkan dan proses yang sama dilakukan pada lubang hidung sebelahnya.
- Setelah kedua lubang hidung selesai diambil sampelnya, swab dikeluarkan.
Apabila hanya mengambil sampel dari satu lubang hidung, tidak memutar swab, atau hanya menempelkannya di satu titik saja, maka kemungkinan besar hasil sampel tidak optimal dan dapat memengaruhi keakuratan pemeriksaan.
Jika pasien melakukan pengambilan sampel secara mandiri, petugas medis akan memberikan panduan mengenai tata cara pengemasan dan pengiriman sampel. Umumnya, swab dimasukkan ke dalam tabung steril, ditutup rapat, lalu dimasukkan ke dalam kantong khusus. Sampel tersebut kemudian diserahkan kepada petugas atau dikirim sesuai petunjuk yang diberikan.
5. Pengambilan dengan Swab Nasofaring (Nasopharyngeal/NP)
Pada prosedur swab NP, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Pasien menengadahkan kepala ke belakang.
- Petugas medis akan memasukkan swab yang berukuran lebih panjang ke dalam lubang hidung hingga mencapai area nasofaring, yaitu bagian atas tenggorokan yang terletak di belakang rongga hidung.
- Swab diputar selama 10 hingga 15 detik untuk mengambil sampel, lalu tenaga medis keluarkan.
Apabila petugas telah mendapatkan sampel yang memadai dari salah satu lubang hidung, pengambilan sampel dari sisi yang lain tidak perlu. Namun, jika sampel dari lubang hidung pertama kurang memadai, pengambilan akan dari lubang hidung sebelahnya.
Efek Samping Setelah Tes PCR
Tes PCR sebenarnya tidak menimbulkan efek samping yang berkepanjangan. Biasanya, orang yang menjalani tes ini hanya merasakan sedikit ketidaknyamanan di area hidung, seperti nyeri atau sensasi memar sesaat setelah pengambilan sampel.
Jadi, secara umum, tes PCR aman untuk dilakukan. Walaupun tes PCR terkenal luas di bidang kesehatan untuk mendeteksi berbagai penyakit, ternyata tes ini juga bermanfaat dalam bidang lain seperti kriminologi dan arkeologi.
Contohnya dalam kasus pembunuhan, polisi sering mencari sampel DNA di lokasi kejadian untuk kemudian diuji di laboratorium. Hasil tes DNA inilah sebagai petunjuk untuk mengungkap pelaku kejahatan.
Sampai saat ini, tes PCR sebagai salah satu kemajuan besar dalam dunia medis. Tes ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi kondisi tertentu secara klinis.
Baca Juga: Cara Pencegahan Covid-19: Inilah Panduannya!
Bayangkan saja, tanpa adanya teknologi ini, tenaga medis akan jauh lebih kesulitan dalam menemukan penyakit yang ada dalam tubuh seseorang. Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut atau berencana melakukan tes PCR, Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- WebMD. COVID Testing. April 2025.
- Medline Plus. PCR Tests. April 2025.