Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Apa Itu Myasthenia Gravis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Asifah
Senin, 17 November 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Apa Itu Myasthenia Gravis? Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Myasthenia gravis adalah penyakit saraf kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami kelemahan otot parah saat beraktivitas. Gejalanya beragam, mulai dari kelopak mata yang turun pada satu atau kedua mata, penglihatan kabur, hingga kesulitan mengunyah atau menelan.

myasthenia gravis adalah
Myasthenia gravis tidak dapat disembuhkan secara keseluruhan tetapi dapat Anda kendalikan.

Myasthenia gravis adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kelemahan otot karena terganggunya komunikasi antara saraf dan otot. Kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, mulai dari berjalan, berbicara, hingga bernapas.

Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, meskipun lebih sering terjadi pada wanita usia muda dan pria lanjut usia. Dengan penanganan yang tepat, gejalanya dapat Anda kendalikan sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Myasthenia Gravis
  • Jenis Myasthenia Gravis?
  • Penyebab Myasthenia Gravis
    • 1. Antibodi yang Mengganggu Sinyal Otot
    • 2. Gangguan pada Kelenjar Timus
    • 3. Penyebab Lain
  • Faktor Risiko Penyebab Myasthenia Gravis
  • Gejala Myasthenia Gravis
  • Diagnosa Penyakit Myasthenia Gravis
  • Cara Mengatasi Myasthenia Gravis
  • Cara Mencegah Myasthenia Gravis
  • Pengobatan Myasthenia Gravis ke Dokter

Apa Itu Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis adalah penyakit yang memengaruhi hubungan antara saraf dan otot sehingga menyebabkan otot menjadi lemah dan cepat lelah. Kondisi ini terutama menyerang otot yang dapat kita kendalikan secara sadar, seperti otot wajah, tenggorokan, lengan, dan kaki.

Akibatnya, penderita bisa mengalami kelopak mata terkulai, penglihatan ganda, hingga kesulitan berbicara atau makan. Selain itu, myasthenia gravis adalah penyakit yang juga dapat melemahkan otot leher sehingga kepala terasa sulit untuk ditopang.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering ditemukan pada wanita di bawah usia 40 tahun dan pria di atas usia 60 tahun. Meskipun belum ada cara untuk menyembuhkan sepenuhnya, pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga.

Baca Juga: Perbedaan Penyakit Autoimun dan Lupus

Jenis Myasthenia Gravis?

Setiap jenis Myasthenia Gravis memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari yang disebabkan oleh autoimun, diturunkan dari ibu ke bayi, hingga karena faktor genetik. Memahami jenis-jenisnya penting agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat.

Berikut jenis Myasthenia Gravis:

  • Myasthenia Gravis Autoimun. Jenis ini merupakan bentuk yang paling umum dan terjadi karena adanya antibodi yang mengganggu komunikasi antara saraf dan otot. Kondisi ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu okular yang hanya menyerang otot mata, serta generalisata yang memengaruhi otot wajah, leher, tangan, kaki, dan tenggorokan.
  • Myasthenia Gravis Neonatal. Terjadi ketika bayi menerima antibodi dari ibu yang menderita myasthenia gravis saat masih dalam kandungan. Gejalanya biasanya berupa tangisan lemah atau kesulitan mengisap, tetapi umumnya hilang dalam waktu tiga bulan setelah lahir.
  • Myasthenia Gravis Kongenital. Berbeda dengan tipe autoimun, jenis ini disebabkan oleh perubahan genetik yang memengaruhi fungsi saraf dan otot. Kondisi ini bisa muncul sejak bayi dan bersifat bawaan.

Penyebab Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sambungan antara saraf dan otot. Akibatnya, sinyal saraf tidak bisa diteruskan dengan baik sehingga otot menjadi lemah dan cepat lelah.

Penyebab myasthenia gravis bisa berhubungan dengan antibodi, kelenjar timus, maupun kondisi lain yang memengaruhi kerja otot dan saraf.

1. Antibodi yang Mengganggu Sinyal Otot

Salah satu penyebab myasthenia gravis adalah terbentuknya antibodi yang menyerang reseptor otot, sehingga zat kimia bernama asetilkolin tidak dapat bekerja dengan baik. Asetilkolin berfungsi mengirim sinyal dari saraf ke otot, namun jika reseptornya rusak atau terhalang, otot tidak bisa berkontraksi secara normal.

Kondisi ini menimbulkan kelemahan otot yang semakin parah seiring aktivitas. Selain itu, antibodi juga bisa menyerang protein lain seperti MuSK atau LRP4 yang berperan dalam memperkuat hubungan saraf dan otot.

Bila protein ini terganggu, sinyal yang seharusnya diterima otot menjadi sangat terbatas. Pada beberapa kasus, ada juga jenis seronegatif myasthenia gravis, yaitu kondisi di mana antibodi tidak terdeteksi, namun sistem imun tetap menjadi penyebab utama kelemahan otot.

2. Gangguan pada Kelenjar Timus

Penyebab myasthenia gravis juga dikaitkan dengan kelenjar timus, organ kecil di dada yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pada orang sehat, ukuran timus akan mengecil seiring bertambahnya usia.

Namun pada sebagian penderita, kelenjar ini justru membesar atau mengalami gangguan. Beberapa orang dengan myasthenia gravis juga memiliki tumor jinak pada kelenjar timus yang disebut timoma.

Meski biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lain, tumor ini dapat memicu terbentuknya antibodi abnormal. Operasi pengangkatan timus sering menjadi pilihan untuk membantu mengurangi gejala pada penderita.

3. Penyebab Lain

Selain faktor utama di atas, ada juga penyebab lain yang dapat memicu atau memperburuk kondisi ini, antara lain:

  • Myasthenia gravis neonatal, terjadi pada bayi baru lahir dari ibu dengan kondisi ini, namun biasanya membaik dalam beberapa bulan.
  • Sindrom miastenik kongenital, bentuk bawaan sejak lahir akibat kelainan genetik tertentu.
  • Faktor pemicu seperti kelelahan, infeksi, stres, operasi, kehamilan, menstruasi, serta penggunaan obat-obatan tertentu (beta blocker, obat malaria, antibiotik, hingga obat epilepsi).

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Neuropati Penyebab, dan Gejalanya

Faktor Risiko Penyebab Myasthenia Gravis

Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya diketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya. Faktor-faktor ini tidak selalu membuat seseorang pasti terkena, tetapi dapat memperbesar risikonya, terutama bila karena kondisi kesehatan atau gaya hidup tertentu. Berikut beberapa faktor risiko penyebabnya:

  • Genetik dan riwayat keluarga. memiliki riwayat pribadi atau keluarga dengan penyakit autoimun.
  • Gangguan kelenjar timus. pembesaran kelenjar timus atau adanya tumor jinak (timoma).
  • Usia dan jenis kelamin. lebih sering terjadi pada perempuan di bawah 40 tahun dan laki-laki di atas 60 tahun.
  • Kesehatan dan gaya hidup. stres, infeksi, serta penggunaan obat tertentu bisa memicu gejala.
  • Penyakit penyerta. memiliki penyakit tiroid, lupus, atau artritis reumatoid.
  • Pemicu tambahan. operasi, infeksi, serta obat untuk malaria atau gangguan irama jantung dapat memperparah kondisi.

Gejala Myasthenia Gravis

Gejala myasthenia gravis biasanya muncul akibat kelemahan pada otot-otot tertentu, dan tingkat keparahannya dapat berbeda pada setiap orang. Ciri-ciri seseorang yang menderita gangguan myasthenia gravis di antaranya adalah:

  • Kelopak mata turun pada salah satu atau kedua mata.
  • Penglihatan ganda atau kabur.
  • Perubahan ekspresi wajah.
  • Kesulitan mengunyah atau menelan makanan.
  • Bicara tidak jelas atau pelo.
  • Sesak napas.
  • Lemah pada lengan, tangan, jari, kaki, atau leher.
  • Kelelahan otot yang terus-menerus.

Diagnosa Penyakit Myasthenia Gravis

Untuk memastikan seseorang mengalami myasthenia gravis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang Anda alami. Setelah itu, beberapa tes penunjang untuk menegakkan diagnosis sekaligus melihat tingkat keparahannya.

Berikut metode yang digunakan dalam diagnosis myasthenia gravis:

  • Tes darah antibodi. memeriksa kadar antibodi tertentu seperti acetylcholine receptor atau MuSK.
  • Pemeriksaan pencitraan (MRI atau CT scan). mendeteksi adanya gangguan pada kelenjar timus, termasuk kemungkinan tumor.
  • Elektromiografi (EMG). mengukur aktivitas listrik otot dan saraf untuk melihat gangguan komunikasi antar keduanya.

Cara Mengatasi Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis memang tidak bisa Anda sembuhkan sepenuhnya, tetapi gejala yang muncul dapat Anda kendalikan dengan berbagai perawatan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kekuatan otot, mencegah gangguan pernapasan maupun menelan, serta membantu penderita tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.

Berikut beberapa cara yang biasanya dilakukan:

  • Obat Antikolinesterase. Obat ini membantu memperbaiki komunikasi antara saraf dan otot, sehingga otot bisa bekerja lebih kuat. Dengan penggunaan teratur sesuai anjuran dokter, gejala kelemahan otot dapat berkurang.
  • Obat Imunosupresif. Jenis obat ini berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak terlalu agresif menyerang saraf dan otot. Penggunaan obat imunosupresif dapat membantu mengurangi produksi antibodi abnormal yang memperburuk kondisi.
  • Antibodi Monoklonal. Terapi ini bekerja dengan cara menargetkan sistem kekebalan tubuh agar respons yang merusak otot bisa ditekan. Hasilnya, gejala bisa lebih terkontrol meskipun perawatan ini biasanya diberikan dalam kasus tertentu.
  • Plasmaferesis (Pertukaran Plasma). Prosedur ini dilakukan dengan cara membuang antibodi yang tidak normal dari dalam darah, lalu menggantinya dengan plasma sehat dari donor. Hasilnya dapat terasa cukup cepat, namun efeknya biasanya hanya bertahan beberapa minggu hingga bulan.
  • Terapi Imunoglobulin Intravena (IVIG). Pemberian imunoglobulin melalui infus dapat membantu melemahkan serangan sistem kekebalan terhadap saraf. Terapi ini sering dipakai pada kondisi yang cukup berat untuk meredakan gejala dengan cepat.
  • Tindakan Bedah Timus (Thymectomy). Operasi pengangkatan kelenjar timus bisa membantu mengurangi gejala pada banyak penderita. Meski tidak selalu memberikan hasil instan, dalam jangka panjang prosedur ini dapat membantu menyeimbangkan kembali fungsi sistem kekebalan tubuh.

Cara Mencegah Myasthenia Gravis

Penderita myasthenia gravis dapat mengalami kelemahan otot dan rasa mudah lelah yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski tidak bisa Anda cegah sepenuhnya, ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan, seperti:

  • Rutin Berolahraga
  • Hindari Paparan Panas Berlebihan
  • Konsumsi Makanan Bergizi
  • Atur Aktivitas Harian
  • Istirahat yang Cukup

Pengobatan Myasthenia Gravis ke Dokter

Jika mengalami gejala yang mengarah pada myasthenia gravis, segera konsultasi dengan dokter. Pemeriksaan sejak dini dapat membantu menentukan penyebab pasti gejala dan memberikan penanganan yang tepat.

Dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta tes lanjutan bila diperlukan. Segera temui tenaga medis jika merasakan hal-hal berikut:

  • Gejala lemah otot yang berlangsung lama atau terasa mengkhawatirkan
  • Pandangan buram atau ganda
  • Kesulitan berjalan, berbicara, atau menelan
  • Rasa lelah otot yang sangat berat
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas (darurat, segera hubungi layanan medis darurat)

Baca Juga: Penyakit Neuropati Perifer: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala Myasthenia Gravis, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. Steffe Lie

Source:

  • NHS. Myasthenia Gravis. November 2025.
  • Cleveland Clinic. Myasthenia Gravis. November 2025.
  • Mayo Clinic. Myasthenia gravis. November 2025.

Diperbarui pada 18 November 2025

Artikel Terkait

  • balanoposthitis
    Apa Itu Balanoposthitis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • cara menghilangkan mata panda
    13 Cara Menghilangkan Mata Panda yang Aman dan Efektif
  • macam-macam penyakit mata
    18 Macam-Macam Penyakit Mata dan Pengobatan yang Tepat
  • Kanker Mata: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
    Kanker Mata: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Tagged under: Kesehatan Saraf

Artikel Terkait

  • balanoposthitis
    Apa Itu Balanoposthitis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • cara menghilangkan mata panda
    13 Cara Menghilangkan Mata Panda yang Aman dan Efektif
  • macam-macam penyakit mata
    18 Macam-Macam Penyakit Mata dan Pengobatan yang Tepat
  • Kanker Mata: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
    Kanker Mata: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP