Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab rambut botak di usia muda bisa dipengaruhi berbagai faktor, termasuk stres, genetik, perubahan hormon, kekurangan nutrisi, hingga efek samping obat. Cara mengatasinya bisa disesuaikan dengan penyebabnya, dimulai dari mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari stres berlebih, hingga menggunakan produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit.

Kebotakan di usia muda membuat orang yang mengalami merasa tidak nyaman.
Kebotakan adalah kondisi ketika rambut rontok berlebihan hingga membuat kulit kepala tampak kosong. Secara medis disebut alopesia dan dapat terjadi pada siapa saja, meskipun pria lebih berisiko mengalaminya.
Setiap orang umumnya kehilangan sekitar 100 helai rambut per hari, tetapi bila jumlahnya melebihi batas normal, kemungkinan besar seseorang mengalami alopesia. Kebotakan menjadi 3 jenis meliputi alopecia areata, alopecia totalis, dan alopecia universalis.
Alopecia areata terjadi saat rambut rontok pada titik tertentu, alopecia totalis menyebabkan seluruh rambut di kulit kepala hilang, dan alopecia universalis membuat rambut di seluruh tubuh rontok secara menyeluruh.
Penyebab Rambut Botak di Usia Muda
Botak di usia muda sering terjadi karena faktor genetik dan lebih banyak dialami laki-laki daripada perempuan. Kondisi ini membuat penderitanya tidak nyaman sehingga penting memahami penyebabnya.
Ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu kebotakan dini. Setiap faktor memiliki cara kerja berbeda sehingga efeknya pun tidak selalu sama.
1. Hormon
Perubahan hormonal dapat memicu rambut rontok dan jika berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan kebotakan. Kondisi ini dapat terpengaruhi karena kehamilan, persalinan, menopause, masalah tiroid, atau gangguan hormon lain.
Pada remaja perempuan, perubahan hormon sering terjadi akibat sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan menstruasi tidak teratur dan rambut rontok. Pada remaja laki-laki, hormon dihydrotestosterone dapat mengikat testosteron di folikel rambut hingga memicu kebotakan.
Baca Juga: Rambut Rontok Saat Menyusui? Penyebab & Cara Mengatasi
2. Obat
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan rambut rontok sebagai efek samping. Kondisi ini sering Anda temukan pada obat kanker, arthritis, depresi, jantung, tekanan darah tinggi, dan asam urat.
3. Terapi Radiasi atau Kemoterapi
Terapi radiasi di area kepala dapat merusak folikel rambut dan memicu kerontokan. Hal ini umum terjadi pada pasien kanker otak atau terapi radiasi lain yang dilakukan di kepala.
4. Kekurangan Nutrisi
Asupan nutrisi yang tidak terpenuhi dapat membuat rambut lemah dan mudah rontok. Rambut membutuhkan zat besi, protein, dan vitamin D agar tetap kuat dan sehat.
Sebaliknya, tubuh yang kekurangan nutrisi akan kesulitan menutrisi rambut. Kondisi ini membuat rambut lebih rapuh dan rentan mengalami kebotakan.
5. Gangguan Psikologis
Stres dan depresi dapat mengganggu keseimbangan hormon sehingga rambut mudah rontok. Jika kondisi psikologis membaik, kerontokan biasanya akan berkurang.
Kebotakan akibat stres bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan folikel rambut permanen. Namun, stres berkepanjangan tetap perlu Anda tangani agar tidak memicu kerontokan berat.
6. Genetik atau Riwayat Kesehatan Keluarga
Faktor genetik menjadi penyebab kebotakan yang paling umum dan dapat terjadi sejak usia remaja. Jika ada anggota keluarga mengalami kebotakan, risiko pada anggota lain akan meningkat.
Kebotakan genetik biasanya muncul dengan penipisan rambut di area dahi dan semakin bertambah seiring usia. Kondisi ini bukan penyakit, tetapi karakteristik alami yang terpengaruhi kromosom.
Cara Mengatasi Kebotakan di Usia Muda
Mencegah kebotakan perlu Anda lakukan sejak dini agar rambut tetap kuat dan sehat. Setiap langkah perawatan harus sesuai dengan kondisi rambut dan penyebab kerontokan yang Anda alami.
1. Transplantasi Rambut
Transplantasi rambut dengan memindahkan rambut dari area kepala yang masih tebal ke area yang mulai botak. Cara ini hanya bisa Anda lakukan jika masih ada rambut yang cukup untuk dipindahkan.
Metode ini tidak efektif untuk kebotakan total karena tidak ada rambut yang bisa dijadikan donor. Transplantasi memang memberi hasil yang baik, tetapi biayanya besar dan dapat menimbulkan rasa nyeri setelah tindakan.
2. Platelet-Rich Plasma (PRP)
Perawatan PRP dengan mengambil darah, memisahkan plasmanya, lalu menyuntikkannya kembali ke kulit kepala. Plasma kaya trombosit ini membantu memperlambat kerontokan dan merangsang pertumbuhan rambut baru.
PRP biasanya dokter lakukan dalam beberapa sesi untuk mendapatkan hasil terbaik. Metode ini tidak menyebabkan kerusakan rambut karena menggunakan darah dari tubuh sendiri.
3. Konsumsi Suplemen
Beberapa vitamin dan mineral penting dapat membantu menjaga rambut tetap kuat. Kekurangan nutrisi tertentu bisa meningkatkan risiko kerontokan.
Nutrisi yang berperan untuk kesehatan rambut meliputi:
- selenium
- vitamin B
- zinc
- vitamin D
- iron
- vitamin A
- vitamin C
- vitamin E
Sebelum mengonsumsi suplemen, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memilih produk yang sesuai. Pilih suplemen yang sudah diuji pihak ketiga agar kualitasnya lebih terjamin.
Baca Juga: Waspadai 7 Ciri-Ciri Rambut Rontok Akibat Penyakit
4. Konsumsi Obat
Ada beberapa obat yang dapat membantu mencegah kebotakan, salah satunya minoxidil. Obat ini tersedia dalam bentuk oles maupun oral dan sering direkomendasikan untuk kebotakan pola pada pria dan wanita.
Selain itu, finasteride juga sering digunakan untuk mengatasi rambut rontok pada area kulit kepala. Obat ini dapat membantu menambah jumlah rambut, tetapi penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.
5. Tambah Asupan Protein
Protein sangat penting untuk kesehatan rambut karena batang rambut sebagian besar terdiri dari keratin. Kekurangan protein dapat membuat rambut mudah rontok dan tampak lebih tipis.
Menambah asupan protein harian dapat membantu mendukung pertumbuhan rambut baru. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara asupan protein rendah dan kerontokan, meski masih perlu penelitian lanjutan.
6. Terapi Laser (LLLT)
Terapi laser tingkat rendah atau LLLT menggunakan cahaya merah untuk merangsang pertumbuhan sel rambut. Perawatan ini telah menunjukkan peningkatan ketebalan dan jumlah rambut pada beberapa penelitian.
LLLT biasanya dilakukan secara rutin selama beberapa minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal. Meskipun menjanjikan, metode ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai durasi dan panjang gelombang terbaik.
7. Pakai Essential Oils
Beberapa jenis essential oil dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut. Penggunaan minyak ini biasanya dilakukan langsung pada kulit kepala agar penyerapannya lebih optimal.
Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa minyak biji labu dapat meningkatkan pertumbuhan rambut setelah digunakan selama tiga bulan. Rosemary oil juga dinilai mampu membantu kebotakan dengan cara meningkatkan aliran darah di kulit kepala, mirip seperti kerja minoxidil.
Beberapa essential oil lain yang berpotensi membantu pertumbuhan rambut meliputi:
- jojoba oil
- lavender oil
- peppermint oil
- tea tree oil
Walaupun hasil penelitian awal cukup menjanjikan, studi yang lebih besar masih dibutuhkan untuk memastikan efektivitas essential oil pada berbagai jenis kebotakan. Karena itu, penggunaan minyak ini sebaiknya tetap Anda sesuaikan dengan kondisi kulit kepala.
Cara Merawat Rambut Agar Tidak Rontok
Merawat rambut rontok perlu dilakukan dengan cara yang lembut agar rambut tidak makin lemah. Langkah yang tepat akan membantu menjaga kekuatan rambut dan mencegah kerusakan.
1. Keramas dengan Lembut
Rambut yang menipis lebih mudah rusak sehingga perlu diberi sampo yang lembut agar kelembapannya tetap terjaga. Conditioner setelah keramas membantu melapisi rambut dan mengurangi patah serta ujung bercabang.
Gunakan juga leave-in conditioner atau detangler setelah rambut dicuci. Produk ini menjaga rambut tetap lembut, mengurangi kusut, dan mencegah patah saat disisir.
Baca Juga: Kapan Rambut Bayi Mulai Tumbuh Sejak Dalam Kandungan?
2. Hindari Proses Kimia di Rumah
Pewarnaan, pelurusan, atau pengeritingan rambut di rumah dapat merusak rambut dan membuatnya semakin rapuh. Jika ingin melakukannya, lebih aman pergi ke salon yang memang ahli di bidang tersebut.
Tenaga profesional dapat memeriksa kondisi rambut sebelum menentukan produk yang tepat. Pastikan juga mereka menggunakan conditioner yang melembapkan setelah proses kimia selesai.
3. Batasi Alat Styling Panas
Penggunaan alat panas seperti catokan atau curling iron dapat membuat rambut cepat lemah dan mudah patah. Lebih baik gunakan alat ini hanya untuk acara tertentu seperti pernikahan atau wawancara kerja.
Hindari gaya rambut yang terlalu ketat karena tarikan terus-menerus dapat menyebabkan traction alopecia. Kondisi ini membuat rambut rontok akibat tekanan berulang dan bisa menjadi permanen jika tidak dihindari.
Jika Anda atau keluarga Anda mengalami kebotakan yang tidak normal, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Febriani K . H
Source:
- American Academy of Dermatology. Hair Loss: Tips for Managing. Desember 2025.
- Cleveland Clinic. Hair Loss. Desember 2025.
- Medical News Today. How to Stop Hair Loss. Desember 2025.




