Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab keputihan bisa berasal dari perubahan hormon, infeksi jamur, bakteri, hingga kebersihan area kewanitaan yang kurang terjaga. Cara mengatasi keputihan Anda bisa menjaga kebersihan organ intim, baking soda, hingga menggunakan campuran yogurt dan madu.

Keputihan sebenarnya merupakan kondisi normal yang membantu membersihkan dan melindungi area kewanitaan. Namun, jika keputihan berbahaya seperti berubah warna, berbau tidak sedap, atau disertai rasa gatal dan nyeri, bisa jadi ini tanda adanya infeksi yang perlu ditangani.
Cara mencegah keputihan yang tidak normal bisa mulai dari menjaga kebersihan organ intim dan memilih celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat. Selain itu, hindari penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung parfum dan segera periksakan diri jika muncul keluhan berulang.
Apa Itu Keputihan?
Keputihan pada wanita adalah kondisi keluarnya lendir atau cairan dari vagina. Semua wanita pasti pernah mengalami kondisi ini.
Keputihan adalah kondisi yang tidak berbahaya. Sebab, keputihan merupakan respons alami tubuh dalam menjaga kelembapan dan kebersihan organ reproduksi wanita.
Saat wanita mengalami keputihan, lendir atau cairan yang keluar akan membawa sel mati dan bakteri. Akibatnya, vagina akan terlindung dari berbagai penyakit dan infeksi.
Pada kondisi normal, lendir atau cairan yang keluar memiliki karakteristik tertentu. Misalnya, berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan teksturnya bisa berubah tergantung dari siklus menstruasi.
Sebaliknya, saat lendir atau cairan yang keluar mengalami perubahan warna, bau, dan tekstur, kondisi tersebut menjadi tanda bahwa keputihan tidak normal. Keputihan yang tidak normal bisa menjadi tanda adanya infeksi penyakit seksual menular.
Jika tidak segera terobati, infeksi bisa menyebar ke organ lain seperti rahim, ovarium, dan saluran tuba. Bahkan, kondisi ini juga bisa menular ke pasangan seksual.
Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil dan Menjelang Haid, Apa Bedanya?
Cara Mengatasi Keputihan Secara Alami
Keputihan bisa karena banyak hal, termasuk infeksi jamur, iritasi, atau perubahan hormonal. Beberapa cara alami berikut ini dapat membantu meredakan keputihan dan gejala seperti gatal atau rasa tidak nyaman, namun tetap penting untuk berkonsultasi ke dokter bila keluhan tidak kunjung membaik.
1. Gunakan Bath Oil yang Lembut
Kulit kering bisa membuat area kewanitaan terasa gatal dan memicu keputihan tidak normal. Menambahkan minyak mandi yang lembut ke dalam air mandi dapat membantu melembapkan kulit dan meredakan iritasi.
Namun, hindari bath oil yang mengandung pewangi karena dapat memperparah iritasi. Pilihlah produk yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan bebas dari bahan kimia keras.
2. Gunakan Baking Soda
Baking soda bisa membantu meredakan gatal pada area kewanitaan akibat kulit kering atau iritasi ringan. Anda bisa menambahkan ¼ cangkir baking soda ke dalam air mandi atau membuat pasta baking soda untuk dioleskan secara lembut.
Beberapa ahli juga menyarankan mencuci vulva dengan larutan baking soda yang diencerkan, misalnya ½ sendok teh baking soda dalam 1 liter air. Selain meredakan gatal, baking soda juga bisa membantu keluhan akibat luka herpes genital ringan, meski tetap perlu obat dari dokter.
3. Tambahkan Oatmeal ke dalam Air Mandi
Oatmeal mampu meredakan gatal pada kulit, termasuk area kewanitaan. Menambahkan oatmeal koloid ke air mandi bisa membantu meredakan iritasi karena eksim atau kulit kering.
Penelitian menunjukkan bahwa oatmeal efektif mengurangi rasa gatal dan cocok untuk kulit sensitif. Pilih oatmeal khusus untuk penggunaan kulit agar lebih aman.
4. Oleskan Vitamin E
Oleskan vitamin E untuk membantu mengurangi rasa gatal dan kekeringan pada area kewanitaan, terutama akibat menopause atau kondisi kulit seperti dermatitis atopik. Kandungan vitamin ini juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan serta elastisitas jaringan kulit di sekitar vagina.
Vitamin E tersedia dalam bentuk supositoria, krim, maupun kapsul oral. Meski bermanfaat, sebaiknya konsultasikan dulu dosis dan cara pakainya dengan dokter.
5. Gunakan Campuran Yogurt dan Madu
Yogurt mengandung bakteri baik Lactobacillus yang juga hidup di area kewanitaan dan membantu menjaga keseimbangan flora vagina. Mencampurkan yogurt dan madu lalu mengoleskannya secara hati-hati dapat membantu mengatasi infeksi jamur ringan.
Beberapa penelitian menunjukkan kombinasi ini cukup efektif meredakan gejala keputihan seperti gatal dan bau. Meski begitu, metode ini sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis, terutama jika infeksi cukup parah.
6. Tingkatkan Asupan Vitamin C
Tingkatkan asupan vitamin C untuk membantu tubuh melawan infeksi jamur penyebab keputihan. Vitamin ini bekerja dengan memperkuat sistem imun, sehingga tubuh bisa memulihkan keseimbangannya secara alami.
Selain itu, vitamin C juga memiliki sifat antimikroba yang bisa membantu menghambat pertumbuhan jamur Candida. Anda bisa mengonsumsi buah-buahan atau suplemen vitamin C sebagai bagian dari upaya perawatan alami.
Baca Juga: Ini 10 Pilihan Obat Keputihan yang Tersedia di Apotek
7. Konsumsi Suplemen atau Suppositoria Probiotik
Probiotik bisa membantu menyeimbangkan kembali jumlah bakteri dan jamur di tubuh, termasuk di area kewanitaan. Salah satu jenis probiotik yang bermanfaat adalah Lactobacillus acidophilus yang dapat menjaga kesehatan pencernaan dan flora vagina.
Suplemen oral memang membutuhkan waktu beberapa hari hingga minggu untuk memberikan efek maksimal. Maka dari itu, sebagian orang memilih menggunakan probiotik dalam bentuk suppositoria (obat yang dimasukkan ke dalam vagina) agar hasilnya lebih cepat terasa.
8. Oleskan Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa adalah minyak alami yang berasal dari daging buah kelapa dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kandungan antijamurnya yang bisa melawan jamur penyebab infeksi, seperti Candida albicans.
Untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur, pastikan Anda menggunakan minyak kelapa murni dan organik. Cukup oleskan langsung ke area yang terdampak secara tipis dan merata.
9. Coba Minyak Esensial Tea Tree
Minyak tea tree terkenalsebagai minyak esensial yang mampu membunuh jamur, bakteri, dan virus. Kandungan antimikrobanya telah terbukti melalui berbagai penelitian.
Untuk hasil yang aman, gunakan produk suppositoria yang memang dirancang khusus mengandung tea tree oil. Jangan pernah mengoleskan minyak tea tree langsung ke kulit tanpa dicampur minyak pelarut seperti minyak kelapa atau jojoba.
10. Rendam Tubuh dengan Cuka Apel
Mandi air hangat dengan tambahan cuka apel bisa membantu membunuh mikroorganisme berbahaya di area kewanitaan. Cuka apel memiliki sifat asam yang mampu mengurangi jumlah jamur dan bakteri jahat.
Tuangkan setengah cangkir cuka apel ke dalam bak mandi berisi air hangat dan rendam selama 15–20 menit. Hindari menyemprotkan langsung atau melakukan douching, karena hal ini justru bisa mengganggu keseimbangan flora vagina.
Obat Keputihan Wanita
Pengobatan keputihan pada wanita akan berbeda-beda tergantung jenisnya. Untuk keputihan yang tergolong normal, Anda tidak perlu melakukan tindakan medis.
Anda cukup menjaga kebersihan organ kewanitaan secara rutin dan membersihkan lendir atau cairan yang keluar. Sedangkan, untuk keputihan yang tergolong tidak normal perlu dilakukan tindakan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Obat keputihan wanita yang akan diberikan dokter meliputi:
- Obat anti jamur: Diberikan untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur. Obat anti jamur tersedia dalam bentuk krim atau gel. Untuk penggunaannya, Anda cukup mengoleskan obat tersebut ke bagian dalam vagina. Obat anti jamur yang biasa dokter berikan antara lain clotrimazole dan miconazole.
- Obat antibiotik: Obat ini untuk mengatasi keputihan karena bakteri. Obat antibiotik tersedia dalam bentuk pil minum atau krim oles. Obat yang dokter berikan seperti clindamycin.
- Obat metronidazole atau tinidazole: Pemberian obat metronidazole atau tinidazole jika keputihan yang dialami disebabkan oleh trikomoniasis.
- Obat tradisional: Selain dengan obat dokter, pengobatan untuk mengatasi keputihan juga bisa menggunakan obat tradisional.
Cara Mencegah Keputihan
Mencegah keputihan dapat dilakukan wanita agar kondisinya tidak semakin parah. Cara mencegah keputihan yang dapat Anda lakukan di rumah adalah sebagai berikut:
- Selalu menjaga kebersihan vagina, baik setelah berhubungan seksual atau setelah buang air kecil. Hal ini penting untuk mencegah masuknya bakteri ke vagina dan mencegah terjadinya infeksi.
- Gunakan celana dalam dengan bahan katun. Bahan katun membantu untuk menjaga kelembapan vagina. Selain itu, jangan gunakan celana dalam yang ketat.
- Hindari untuk menggunakan produk perawatan atau sabun yang mengandung parfum.
- Rutin mengganti pembalut selama masa menstruasi agar terhindar dari bakteri.
- Hindari berganti- ganti pasangan seksual.
- Gunakan kondom ketika berhubungan seksual agar terhindar dari penyakit seksual menular.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi dengan dokter kandungan.
Baca Juga: Ini Perbedaan Lendir Serviks dan Keputihan, Jangan Tertukar!
Gejala keputihan yang perlu segera periksa ke dokter adalah ketika cairan yang keluar berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, disertai bau tidak sedap. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H.
Source:
- Healthline. 11 Home Remedies for Vaginal Yeast Infections. Juli 2025.
- Medical News Today. 6 Home Remedies for Vaginal and Vulvar Itching. Juli 2025.