Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pemberian madu untuk bayi tidak disarankan karena bisa menyebabkan botulisme, sejenis keracunan makanan. Hal ini dapat terjadi karena sistem pencernaan bayi belum berkembang sepenuhnya.

Manfaat madu bisa meredakan batuk.
Madu cukup populer sebagai bahan alami yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Madu sering dijadikan sebagai pemanis alami sekaligus pengobatan alternatif untuk berbagai macam penyakit.
Namun, pemberian madu untuk bayi menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran dari para orang tua. Sebab, bayi tidak boleh makan sembarangan karena bisa mengancam kesehatannya, terutama saat usianya di bawah 1 tahun.
Bahaya Madu untuk Bayi Baru Lahir
Madu dikenal sebagai bahan alami yang kaya manfaat, mulai dari meredakan batuk hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, meskipun sehat bagi anak-anak dan orang dewasa, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 1 tahun.
Larangan ini bukan tanpa alasan medis. Madu dapat mengandung spora bakteri Clostridium botulinum, yang berpotensi menyebabkan botulisme infantil, yaitu jenis keracunan makanan yang serius dan berpotensi fatal pada bayi.
Para ahli juga mengingatkan bahwa bayi usia di bawah 1 tahun belum memiliki saluran pencernaan yang matang sehingga sulit memproses madu yang masuk ke dalam tubuh. Botulisme cenderung jarang terjadi tetapi bisa mengancam jiwa.
Baca Juga: 11 Manfaat Madu untuk Ibu Hamil dan Cara Mengonsumsinya
Kapan Bayi Boleh Konsumsi Madu?
Bayi boleh minum madu saat usianya 1 tahun. Meskipun diperbolehkan, bayi sebenarnya tidak membutuhkan madu terlalu sering.
Sebab, madu yang terjual di supermarket terdekat sering kali mengandung gula dan pemanis tambahan sehingga menimbulkan masalah kesehatan tertentu. Misalnya, berat badan bertambah berlebihan dan kerusakan gigi.
Dokter menyarankan untuk tidak memberikan makanan dengan tambahan gula kepada anak yang berusia di bawah 2 tahun. Daripada madu, Anda dapat memperkenalkan makanan manis pada anak dengan memberikannya buah-buahan.
Cobalah untuk memotong kecil-kecil buah stroberi atau anggur sebagai camilan sehat sehari-hari. Jika tetap ingin memperkenalkan madu pada anak, sebaiknya pilih madu tanpa gula tambahan.
Manfaat Madu untuk Anak
Madu mengandung berbagai nutrisi penting berupa vitamin dan mineral, elektrolit, enzim, asam amino, serta flavonoid. Berkat kandungannya, manfaat madu untuk anak usia di atas 1 tahun, antara lain:
1. Meredakan Batuk
Salah satu khasiat madu untuk anak yaitu bisa meredakan batuk. Dalam sebuah penelitian, bahan alami ini dapat mengatasi batuk di malam hari secara optimal daripada obat batuk yang terjual di apotek.
Pada usia anak di atas 2 tahun, Anda boleh memberikan madu tidak lebih dari 6 sendok teh per hari. Sementara usia 1-2 tahun dapat berikan madu sedikit atau tidak sama sekali.
2. Membantu Penyembuhan Luka
Selain meredakan batuk, manfaat madu untuk anak usia 1 tahun dapat menyembuhkan luka secara efektif. Manfaat ini bisa diperoleh berkat sifat antioksidan, antibakteri, dan antiradang di dalamnya.
Berbagai riset membuktikan bahwa madu sama efektifnya dengan pengobatan konvensional untuk mengatasi luka akut dan luka bakar parsial superfisial. Namun, penelitian ini masih memerlukan analisis lebih lanjut sebagai penggunaan medis.
Bila luka tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
3. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Kandungan antioksidan seperti flavonoid dan fenolik dalam madu dapat membantu menangkal radikal bebas dan mendukung sistem imun anak. Berkat kandungannya, bahan alami ini dapat melindungi tubuh dari penyakit, seperti flu, demam, dan diare.
Bahkan, madu bisa mencegah infeksi penyakit pada anak di kemudian hari. Cobalah untuk mengenalkan madu pada anak secara bertahap.
Ini berarti Anda bisa mengoleskan madu sedikit demi sedikit ke roti panggang, yoghurt, atau berbagai hidangan sehari-hari. Madu bisa Anda jadikan sebagai pemanis alami untuk berbagai makanan. Pastikan untuk memberikan madu pada bayi sampai usia yang tepat.
Baca Juga: Mengenal 8 Manfaat Madu untuk Kulit Wajah
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Terlanjur Konsumsi Madu?
Jika bayi di bawah usia 1 tahun tidak sengaja mengonsumsi madu, jangan panik, tetapi lakukan observasi ketat terhadap kondisi anak. Anda bisa memperhatikan gejala-gejala yang muncul setelah bayi menelan madu.
Biasanya, gejala dapat muncul dalam waktu 3-30 hari dengan keluhan ringan hingga berat.
- Botulisme memang jarang terjadi, tetapi Anda harus waspada terhadap gejala seperti:
- Konstipasi
- Nafsu makan menurun
- Lemah otot (tidak bisa mengangkat kepala)
- Kesulitan bernapas atau menangis lemah
Jika gejala muncul, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan secepat mungkin. Sementara itu, madu bisa menyebabkan reaksi alergi dan efek samping pada anak.
Jika mengalami keluhan akibat konsumsi madu, seperti diare, sembelit, mual, dan muntah yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganna yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly
Source:
- Cleveland Clinic. When Your Baby Can Have Honey. Juni 2025.
- NHS. Foods to Avoid Giving Babies and Young Children. Juni 2025.
- Solid Starts. Honey. Juni 2025.
- WebMD. When Can a Baby Have Honey?. Juni 2025.