Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab penyakit jantung koroner berkaitan erat dengan penumpukan plak di pembuluh darah akibat gaya hidup dan kondisi medis tertentu. Dengan mengenali faktor risiko dan gejalanya sejak awal, kita dapat mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung.

Jantung koroner adalah salah satu penyebab utama kematian dan sering kali berkembang secara perlahan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung tersumbat oleh plak yang terbentuk dari lemak dan kolesterol.
Memahami penyebab dan faktor risiko penyakit jantung koroner sangat penting agar kita bisa mengambil langkah pencegahan sedini mungkin. Gaya hidup sehat dan deteksi dini bisa menjadi kunci untuk menurunkan risiko komplikasi serius.
Penyebab Jantung Koroner
Penyakit jantung disebabkan oleh pembuluh darah di jantung yang mengalami penyempitan akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lainnya di dinding arteri. Kondisi ini bernama aterosklerosis dan menjadi penyebab utama terhambatnya aliran darah ke otot jantung.
Memahami berbagai penyebab jantung koroner penting agar Anda bisa mengambil langkah pencegahan sejak dini. Selain itu, mengetahui faktor yang menurunkan risiko jantung koroner seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan berhenti merokok juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung.
Beberapa penyebab utama penyakit jantung koroner antara lain:
- Penumpukan plak di dinding arteri
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Resistensi insulin
- Kurang aktivitas fisik
- Merokok atau penggunaan tembakau
Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Jantung dan Pengaruhnya pada Tubuh
Faktor Risiko Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu kondisi medis yang paling umum terjadi dan sering kali berkembang secara perlahan. Meski ada berbagai faktor yang dapat memicu penyakit ini, penting untuk memahami bahwa beberapa di antaranya tidak bisa terkendali, sementara sisanya berkaitan erat dengan gaya hidup sehari-hari.
Mengenali dan mengelola faktor risiko sedini mungkin adalah langkah penting dalam mencegah serta menemukan faktor yang menurunkan risiko jantung koroner secara efektif.
1. Faktor Risiko yang Tidak Bisa Dikontrol
Beberapa faktor risiko jantung koroner tidak dapat Anda ubah karena berkaitan dengan kondisi bawaan atau alami. Misalnya, usia adalah salah satu pemicu utama semakin tua seseorang, semakin besar risiko pembuluh darah mengalami kerusakan dan penyempitan.
Jenis kelamin juga turut memengaruhi pria umumnya memiliki risiko lebih tinggi dari pada wanita, meskipun risiko wanita akan meningkat setelah menopause. Selain itu, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, terutama jika terjadi pada usia muda, juga meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi yang sama di kemudian hari.
Baca Juga: Apa Penyebab Gagal Jantung? Waspadai 14 Faktornya Ini
2. Rokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar terhadap penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam asap rokok memberi tekanan tambahan pada jantung dengan mempercepat detak jantung serta meningkatkan risiko pembekuan darah.
Zat kimia lain dalam rokok dapat merusak dinding arteri koroner, mempercepat pembentukan plak, dan memperparah penyempitan pembuluh darah.
3. Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memberi beban ekstra pada kerja jantung. Kondisi ini menyebabkan dinding arteri menjadi lebih tebal dan kaku, yang pada akhirnya mempersempit aliran darah ke jantung.
Jika tidak Anda kendalikan, tekanan darah tinggi dapat secara langsung memicu timbulnya penyakit jantung koroner.
4. Kolesterol Tinggi
Tingginya kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol jahat (LDL), berkontribusi pada pembentukan plak di arteri. Kolesterol ini yang menghasilkannya yaitu hati dari lemak jenuh yang mengkonsumsinya dalam makanan. Plak yang menumpuk dalam jangka panjang bisa menyumbat aliran darah dan menyebabkan serangan jantung.
5. Kadar Lipoprotein (a) Tinggi
Lipoprotein (a), atau LP(a), merupakan kombinasi lemak dan protein yang hati produksikan. Meskipun memeriksanya tidak secara rutin, kadar LP(a) yang tinggi, yang menurunkan secara genetik, telah menjadi faktor risiko tambahan bagi penyakit jantung koroner dan aterosklerosis.
6. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak turut mempercepat penumpukan lemak dalam pembuluh darah. Kurangnya olahraga mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan kadar lemak dalam darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan arteri jantung maupun otak.
7. Diabetes
Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit ini, dan kondisi ini bisa lebih dari dua kali lipat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit ini dapat mengganggu fungsi dinding pembuluh darah, menyebabkannya menebal dan mempersempit jalur aliran darah.
Baca Juga: 9 Penyebab Jantung Berdebar, Bisa Tanda Penyakit!
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Penyakit jantung koroner berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan tanda yang jelas pada tahap awal. Mengenali ciri-ciri jantung koroner sangat penting agar Anda dapat segera mendapatkan penanganan sebelum terjadi komplikasi serius seperti serangan jantung.
Berikut gejala penyakit jantung yang perlu Anda waspadai:
- Nyeri dada (angina)
- Nyeri menjalar ke bagian tubuh lain
- Sesak napas.
- Rasa lemas atau pusing
- Mual atau merasa tidak enak badan
Baca Juga: 14 Makanan dan Minuman Sehat untuk Jantung, Apa Saja?
Jika Anda atau orang terdekat mulai menunjukkan gejala penyakit jantung koroner, segera kunjungi Ciputra Hospital untuk pencegahan jantung koroner, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Stella Kartolo
Source:
- NHS. Coronary Heart disease. Oktober 2025.
- Mayo Clinic. Coronary Artery disease. Oktober 2025.
- Cleveland Clinic. Coronary Artery Disease. Oktober 2025.