Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab air ketuban keruh bisa dikaitkan dengan infeksi bakteri. Perubahan warna ketuban, terutama yang kehijauan atau kekuningan yang juga menimbulkan gejala lain seperti demam, detak jantung lebih cepat, hingga keputihan tidak normal bisa menjadi gejala karioamnionitis.

Air ketuban memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung, menjaga suhu tubuh janin, dan memungkinkan pergerakan bebas di dalam rahim.
Warna air ketuban normal umumnya bening atau sedikit kekuningan. Namun, banyak ibu hamil merasa khawatir jika mendapati air ketubannya berubah warna, seperti kehijauan atau kekuningan bisa menandakan adanya infeksi atau kondisi tertentu, seperti korioamnionitis.
Seperti Apa Air Ketuban yang Normal?
Selama masa kehamilan, salah satu hal penting yang perlu ibu hamil perhatikan adalah kondisi air ketuban. Mengenali ciri-ciri air ketuban yang sehat sejak dini dapat membantu mendeteksi gangguan kehamilan serta mencegah komplikasi yang tidak Anda inginkan.
Berikut beberapa ciri air ketuban pada ibu hamil yang sehat dan normal:
- Warna jernih atau sedikit kekuningan. Air ketuban yang normal memiliki sedikit rona kuning pucat, menyerupai air putih yang agak kekuningan.
- Tidak mengalami perubahan warna mencolok. Air ketuban tidak berubah menjadi warna kehijauan, kecoklatan, atau tampak keruh pekat.
- Tidak berbau menyengat. Air ketuban yang sehat memiliki aroma yang sangat ringan atau bahkan tidak tercium bau sama sekali.
Menjaga kualitas air ketuban adalah bagian penting dalam merawat kehamilan secara keseluruhan. Selain jangan mengkonsumsi makanan yang menyebabkan air ketuban keruh, ibu hamil juga disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kandungan guna memantau kondisi janin dan air ketuban.
Dengan perawatan yang tepat, air ketuban bisa tetap jernih dan optimal dalam menjalankan fungsinya hingga waktu persalinan tiba sehingga kehamilan pun dapat berlangsung dengan lebih aman dan nyaman.
Baca Juga: Waspadai 8 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang Normal
Penyebab Air Ketuban Keruh
Istilah air ketuban keruh sebenarnya tidak dikenal secara medis. Umumnya, air ketuban memang berwarna kekuningan dan tidak selalu bening. Yang membuat air ketuban keruh bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri atau karioamnionitis.
Penyebab korioamnionitis pada kehamilan adalah karena adanya infeksi bakteri yang berasal dari vagina, anus, hingga rektum yang menyebar ke rahim. Bakteri penyebab korioamnionitis adalah E.coli dan streptokokus grup B.
Gejalanya bisa bervariasi, termasuk:
- Demam
- Anda tau janin mengalami detak jantung lebih cepat
- Rahim terasa nyeri atau lunak
- Keputihan tidak normal yang berbau tidak sedap atau berwarna tidak biasa
- Berkeringat
Faktor lain yang dapat memicu perubahan warna air ketuban di antaranya juga bisa karena kotoran janin hingga gangguan pada plasenta.
Baca Juga: Kenali 8 Tanda Kehamilan Sehat dan Janin Berkembang Baik
Cara Mengatasi Infeksi Air Ketuban
Ketika infeksi seperti korioamnionitis terjadi, penanganan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi serius, baik bagi ibu maupun janin. Berikut ini adalah cara agar air ketuban jernih yang umum untuk mengatasi infeksi air ketuban:
1. Konsumsi Antibiotik
Pemberian antibiotik menjadi langkah utama dalam menangani korioamnionitis. Antibiotik diberikan secara intravena (melalui infus) untuk menghambat perkembangan bakteri dan mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi serius seperti sepsis pada ibu atau infeksi pada bayi yang baru lahir. Dokter biasanya akan memilih jenis antibiotik berdasarkan kondisi kehamilan dan respons tubuh ibu terhadap pengobatan.
2. Persalinan Lebih Awal (Prematur)
Dalam beberapa kasus, terutama bila infeksi sudah cukup parah atau kondisi janin mulai terganggu, dokter mungkin akan menyarankan persalinan lebih awal. Langkah ini untuk menghindari komplikasi berat seperti infeksi sistemik pada ibu atau gangguan pernapasan pada bayi.
Bila korioamnionitis terjadi secara serius dan tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa memicu komplikasi seperti:
- Infeksi di daerah panggul dan perut
- Endometritis
- Gumpalan darah di panggul atau paru
- Sepsis
Bayi baru lahir Anda juga dapat mengalami komplikasi akibat infeksi bakteri, termasuk sepsis, meningitis, hingga pneumonia.
Baca Juga: Penyebab Ketuban Pecah Dini pada Ibu Hamil dan Pengobatan
Yuk, periksa kehamilan dan percayakan proses persalinan di Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Steffe Lie
Source:
- Standford Medicine Children’s Health. Chorioamnionitis. September 2025
- Cleveland Clinic. Chorioamnionitis. September 2025
- WebMD. What Is Chorioamnionitis?. September 2025