Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sariawan ada banyak faktor yang membuat mulut kita terasa tidak nyaman. Luka kecil yang menyakitkan ini dapat muncul di berbagai bagian dalam mulut, seperti lidah, pipi bagian dalam, gusi, atau dasar mulut.
Kekurangan nutrisi dapat membuat jaringan mulut menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan peradangan yang memicu munculnya sariawan.
Gejala Sariawan
Gejala sariawan dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi biasanya mencakup:
- Rasa Sakit: Sariawan biasanya terasa sangat nyeri dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan saat makan atau minum.
- Luka Kecil: Sariawan biasanya muncul sebagai luka kecil atau lepuh yang berwarna putih atau kekuningan dengan tepi merah di dalam mulut.
- Pembengkakan: Area sekitar sariawan dapat menjadi sedikit membengkak atau merah.
- Kesulitan Makan: Sariawan dapat membuat sulit untuk makan makanan tertentu, terutama yang pedas, asam, atau keras.
- Sensasi Terbakar atau Gatal: Beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau gatal sebelum sariawan muncul.
- Kesulitan Berbicara: Terutama jika sariawan berlokasi di lidah atau area yang sering bergerak saat berbicara, ini dapat menyebabkan kesulitan berbicara dengan nyaman.
- Durasi: Biasanya, sariawan sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu tanpa perawatan medis. Namun, beberapa kasus yang lebih serius atau berulang mungkin memerlukan perhatian medis.
Baca Juga: 6 Cara Mengobati Sariawan di Lidah yang Efektif Bantu Penyembuhan
Penyebab Sariawan
Penyebab utama sariawan adalah pertumbuhan tidak terkendali dari jamur Candida albicans yang biasanya ada dalam mulut dan jumlahnya kecil. Selain itu, sariawan juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya:
1. Luka
Sariawan dapat disebabkan oleh luka atau trauma fisik di dalam mulut. Misalnya, ketika Anda tanpa sengaja menggigit lidah atau pipi, itu dapat menyebabkan luka kecil pada jaringan mulut. Luka semacam ini menjadi pintu masuk potensial bagi bakteri atau virus, seperti herpes simpleks (HSV) untuk menginfeksi area tersebut. Infeksi tersebut kemudian mengakibatkan peradangan dan pembentukan sariawan.
2. Infeksi
Infeksi virus, terutama virus herpes simpleks (HSV) adalah penyebab umum sariawan. HSV-1 adalah tipe virus yang paling sering terkait dengan sariawan. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet di dalam mulut dan menyebabkan luka yang menyakitkan. Infeksi virus menyebabkan sel-sel di area tersebut meradang dan membentuk sariawan.
3. Iritasi
Sariawan dapat muncul sebagai akibat dari iritasi berulang pada jaringan mulut. Ini sering terjadi ketika seseorang menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate atau mengonsumsi makanan maupun minuman yang pedas, asam, atau mengandung bahan kimia tertentu yang dapat merusak lapisan pelindung dalam mulut.
Misalnya, makanan pedas dapat mengiritasi jaringan mulut dan menyebabkan sariawan pada beberapa individu yang lebih sensitif. Paparan berulang terhadap iritasi semacam ini dapat memicu munculnya sariawan pada beberapa orang, terutama jika makanan atau minuman tersebut dikonsumsi secara teratur.
4. Kekurangan Vitamin
Kesehatan jaringan mulut sangat bergantung pada asupan nutrisi yang memadai. Kekurangan vitamin, seperti vitamin B12, zat besi, folat, atau seng, dapat menjadi penyebab sariawan. Nutrisi-nutrisi ini penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel dalam mulut. Jika tubuh kekurangan nutrisi ini, jaringan mulut menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan peradangan, yang dapat memicu munculnya sariawan.
Oleh karena itu, menjaga pola makan yang seimbang dan memastikan asupan nutrisi yang cukup adalah langkah penting untuk mencegah sariawan yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi.
5. Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Beberapa dari penyakit-penyakit ini, seperti lupus, dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk jaringan mulut. Penyakit autoimun lainnya seperti Behçet Disease dapat menyebabkan sariawan berulang pada mulut dan genitalia.
Dalam kasus ini, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang lapisan dalam mulut, menyebabkan peradangan dan sariawan. Pasien dengan penyakit autoimun seringkali lebih rentan terhadap sariawan yang berulang.
Baca Juga: Langit-Langit Mulut Bengkak, Ini 8 Penyebabnya dan Mengatasinya
Konsumsi ibuprofen dapat mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit karena sariawan.
6. Efek Samping Obat
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan iritasi pada mulut, yang pada gilirannya bisa menjadi penyebab sariawan. Contohnya, penggunaan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat-obatan tertentu dapat merusak lapisan pelindung dalam mulut atau mengganggu keseimbangan kimia dalam saliva.
Sebagai respons terhadap iritasi ini, sariawan bisa muncul sebagai efek samping dari penggunaan obat tersebut. Jika Anda merasa bahwa obat yang Anda konsumsi dapat menjadi penyebab sariawan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengevaluasi opsi pengobatan alternatif atau penyesuaian dosis yang mungkin diperlukan.
7. Kanker Mulut
Meskipun jarang terjadi, sariawan juga dapat menjadi tanda atau gejala awal dari kondisi yang lebih serius, seperti kanker mulut. Kanker mulut adalah pertumbuhan sel-sel ganas di area mulut atau tenggorokan. Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu yang wajar atau semakin parah, terutama jika terdapat faktor risiko seperti riwayat merokok atau konsumsi alkohol yang berlebihan, harus selalu dinilai oleh profesional medis.
Ini penting karena deteksi dini kanker mulut dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan hasil perawatan yang lebih baik. Dalam hal ini, konsultasi segera dengan dokter adalah langkah yang bijak.
8. Perubahan Hormon
Perubahan hormon pada wanita selama menstruasi, kehamilan, dan menopause juga dapat meningkatkan risiko sariawan pada gusi, seperti gusi bengkak, berdarah, dan masalah mulut lainnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron selama periode-periode ini yang dapat memengaruhi aliran darah ke gusi. Sebagai akibatnya, gusi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap luka.
9. Penggunaan Kawat Gigi
Kawat gigi dapat menyebabkan sariawan karena gesekan antara kawat dan bagian dalam mulut yang lembut, seperti pipi dan lidah, dapat mengiritasi jaringan tersebut. Gesekan berulang ini dapat menyebabkan luka kecil atau sariawan pada area tersebut.
Berapa Lama Sariawan Sembuh?
Luka sariawan biasanya berkembang dari titik yang sakit menjadi luka dalam 1-3 hari. Luka tersebut kemudian berwarna merah dan membesar menjadi ukuran akhirnya selama 3-4 hari berikutnya dan stabil sebelum mulai sembuh. Pada kebanyakan orang, luka sariawan akan sembuh dalam waktu 7-14 hari.
Durasi penyembuhan luka sariawan bergantung pada jenisnya. Ada tiga jenis luka sariawan:
- Luka sariawan minor: Ini adalah jenis luka sariawan yang paling umum. Ukurannya biasanya kurang dari 5 milimeter (mm) dan dapat bertahan selama 7-14 hari.
- Luka sariawan major: Luka sariawan ini lebih besar dari 10 mm, bahkan bisa mencapai 3 sentimeter. Luka sariawan major biasanya bertahan selama beberapa minggu.
- Luka sariawan herpetiform: Jenis luka sariawan ini jauh lebih jarang terjadi. Ukurannya sekecil titik dan seringkali berkembang dalam kelompok, yang dapat bergabung menjadi satu luka besar. Luka sariawan herpetiform dapat bertahan selama 1-2 minggu.
Baca Juga: Gejala Kanker Mulut
Bagaimana Cara agar Sariawan Cepat Sembuh?
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sariawan, seperti:
- Berkumur dengan larutan kumur buatan sendiri yang terdiri dari 1 sendok teh garam atau soda kue dalam 1 cangkir air hangat.
- Menggunakan kapas untuk mengoleskan sedikit minyak wijen ke luka empat kali sehari selama 5 hari.
- Mengonsumsi ibuprofen untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit.
- Hindari makanan yang umumnya dapat mengiritasi sariawan, seperti makanan keras, pedas, atau berlemak yang dapat memperparah luka.
- Minum cairan dingin dengan sedotan, makan es krim, atau mengoleskan potongan es ke luka untuk sementara waktu guna meredakan rasa sakit.
- Hindari mengunyah permen karet.
- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan sikat gigi yang lembut.
- Memperbaiki defisiensi vitamin, seperti asam folat dan vitamin B-12.
Demikian informasi mengenai penyebab sariawan. Bila Anda mengalami sariawan dan tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Telah direview oleh dr Lia Tanoto
Source: