Ditulis oleh Tim Konten Medis
Rotavirus adalah jenis virus yang sangat menular dan menyebabkan diare pada anak-anak. Gejalanya meliputi nyeri perut, demam, muntah, dan diare encer selama 3-7 hari.

Rotavirus adalah penyebab umum gastroenteritis.
Infeksi rotavirus bisa berbahaya karena menyebabkan peradangan pada dinding lambung dan usus (gastroenteritis) yang parah. Kondisi ini dapat menular melalui kontak langsung dengan feses anak yang terinfeksi.
Misalnya, saat Anda mengganti popok bayi yang terkena rotavirus. Jika tidak mencuci tangan, partikel virus bisa masuk ke dalam mulut dan menimbulkan gejala infeksi. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak-anak yang berada di tempat penitipan anak.
Apa Itu Rotavirus?
Rotavirus adalah infeksi virus yang menyerang saluran pencernaan manusia, khususnya usus halus. Virus ini menjadi penyebab umum gastroenteritis atau diare akut, terutama pada anak-anak.
Rotavirus dapat menyebabkan gejala, seperti muntah, diare berat, demam, dan dehidrasi. Infeksi virus biasanya menyebar melalui kontak dengan feses orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan permukaan terkontaminasi virus.
Virus ini sangat menular dan mudah menyebar di lingkungan padat penduduk, seperti sekolah dan tempat penitipan anak. Meski gejalanya sering kali ringan dan bisa sembuh dengan sendiri, Anda tetap perlu mewaspadai anak yang mengalami rotavirus.
Proses Penyebaran Infeksi Rotavirus
Berikut ini adalah penyebaran rotavirus melalui beberapa cara:
1. Kontak Langsung
Salah satu cara penyebaran rotavirus yaitu melalui kontak langsung antara individu terinfeksi dan individu sehat. Ini dapat terjadi melalui kontak fisik, seperti menyentuh tangan yang terkontaminasi, bersalaman, atau berpelukan dengan orang yang terinfeksi.
Oleh sebab itu, penting untuk rajin mencuci tangan dan jaga jarak dengan orang yang sedang sakit. Hal ini dapat membantu mencegah penyakit menular.
Baca Juga: Gejala Virus HMPV yang Harus Diwaspadai dan Pencegahan
2. Kontaminasi Feses
Anda bisa tertular rotavirus apabila tidak sengaja menyentuh feses orang yang terinfeksi. Penyebaran ini bisa terjadi setelah menggunakan toilet umum atau mengganti popok pada bayi terinfeksi.
Setelah ke toilet, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Selain itu, hindari menyentuh wajah sebelum cuci tangan.
3. Kontaminasi Lingkungan
Partikel virus dapat menempel pada permukaan benda atau lingkungan di sekitar orang yang terinfeksi. Jika menyentuh benda yang terkontaminasi, Anda berisiko tinggi untuk tertular virus.
Cobalah untuk membersihkan permukaan benda, seperti gagang pintu, meja, dan ponsel yang bisa menjadi sarang virus. Anda bisa menggunakan disinfektan yang efektif membunuh kuman.
4. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Ini bisa terjadi apabila ada makanan atau minuman yang disajikan oleh orang yang terinfeksi dan tidak mencuci tangan dengan baik.
Jika muncul gejala rotavirus, seperti diare, Anda bisa mengunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Perlu diingat bahwa kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja.
5. Tinja dalam Air
Infeksi rotavirus juga dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi oleh partikel virus dari feses orang terinfeksi. Ini dapat terjadi di lingkungan dengan sanitasi buruk.
Jika terinfeksi virus, Anda bisa minum lebih banyak cairan dan konsumsi makanan gizi seimbang. Hal ini dapat mengurangi risiko gejala semakin parah.
Baca Juga: Cara Mengatasi Virus HMPV dan Waspadai Penyebabnya
Gejala Rotavirus
Gejala rotavirus yang paling umum meliputi:
- Diare parah dan berair
- Demam
- Nafsu makan menurun
- Muntah
Pada anak-anak, gejala infeksi virus dapat muncul dalam waktu 2 hari. Setiap anak memiliki gejala yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat.
Bahkan, diare akibat infeksi virus dapat menyebabkan tubuh dehidrasi dengan cepat, terutama pada bayi. Gejala dehidrasi dapat berupa:
- Mudah mengantuk dan marah
- Badan lesu
- Mulut kering dan haus
- Warna kulit pucat atau muncul bercak-bercak
- Mata terlihat cekung
- Bagian fontanel bayi terasa cekung
- Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
- Urine sedikit
Diagnosis Infeksi Rotavirus
Dokter dapat mendiagnosis infeksi virus dengan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang. Pemeriksaan ini meliputi:
1. Tes Darah
Meskipun jarang digunakan, tes darah dapat mengukur kadar elektrolit dan cairan tubuh. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi yang serius akibat diare dan muntah yang berkepanjangan.
Tes darah juga mendeteksi fungsi darah yang bekerja sebagaimana mestinya. Misalnya, sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
2. Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan feses adalah metode utama untuk mendiagnosis penyakit ini. Dokter akan mengambil sampel feses pasien dan menguji apakah virus ini ada dalam sampel tersebut.
Tes ini biasanya sangat akurat dalam mengidentifikasi infeksi rotavirus. Jika terinfeksi, Anda bisa melakukan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis.
Cara Mengobati Infeksi Rotavirus
Umumnya, rotavirus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga 1 minggu tanpa pengobatan khusus. Namun, kondisi ini bisa meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tindakan medis sangat diperlukan.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan infeksi virus:
1. Rehidrasi
Anda bisa minum lebih banyak cairan untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah. Cobalah untuk minum cairan elektrolit (oral rehydration solution atau ORS) pada anak atau orang dewasa yang terinfeksi.
ORS mengandung garam dan gula yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Ini juga membantu mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Baca Juga: Apa Itu Virus Nipah? Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya
2. Perawatan Rumah
Saat terinfeksi virus, perawatan mandiri di rumah sangat penting untuk mengelola gejala yang terjadi. Pastikan untuk istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan ringan dan mudah dicerna, seperti sup ayam atau biskuit gandum.
Pada anak-anak, pastikan untuk memberikan makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Jika gejala tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
3. Hindari Obat Anti Diare
Hindari memberikan obat anti diare tanpa resep kepada anak atau individu yang terinfeksi, kecuali atas rekomendasi dari dokter. Beberapa obat anti diare dapat memperburuk infeksi ini.
Selain itu, virus menyebabkan rotavirus, bukan bakteri. Jadi, antibiotik tidak diperlukan untuk mengatasi infeksi virus.
4. Vaksinasi
Vaksin rotavirus telah tersedia untuk mencegah infeksi pada anak-anak. Vaksinasi ini direkomendasikan oleh banyak otoritas kesehatan sebagai cara efektif untuk melindungi anak-anak dari infeksi rotavirus.
Jika gejala infeksi rotavirus memburuk atau bila ada tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata cekung, penurunan produksi urine, serta lemah yang berlebihan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan perawatan medis yang sesuai, termasuk pemberian cairan intravena jika diperlukan.
Komplikasi Infeksi Rotavirus
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa:
- Dehidrasi: Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan, terutama pada bayi dan anak-anak, yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
- Peningkatan Risiko Infeksi Tambahan: Penyakit ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko penyakit lainnya.
- Gagal Tumbuh: Pada kasus berat, penyakit ini dapat menyebabkan gagal tumbuh atau penurunan berat badan yang signifikan pada anak-anak.
- Gangguan Elektrolit: Kehilangan elektrolit selama infeksi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang dapat memengaruhi fungsi jantung dan saraf.
- Perawatan Rumah Sakit: Dalam kasus yang sangat parah, perawatan rumah sakit dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mengatasi dehidrasi yang serius.
Baca Juga: 13 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus dan Pencegahannya
Cara Mencegah Infeksi Rotavirus
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah infeksi virus:
- Menjalani vaksinasi
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Hindari kontak langsung dengan penderita
- Tidak menggunakan barang pribadi bersama, seperti handuk dan peralatan makan
- Menjaga kebersihan lingkungan
Itulah pembahasan mengenai infeksi rotavirus. Jika mengalami tanda-tanda infeksi virus, seperti diare, muntah, dan demam yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Zakiyah Safitri
Source:
- Cleveland Clinic. Rotavirus. Februari 2025.
- Healthline. What Is Rotavirus?. Februari 2025.
- Mayo Clinic. Rotavirus. Februari 2025.
- MSD Manual. Rotavirus Infection. Februari 2025.