Senin, 08 Desember 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Bahaya Minyak Jelantah yang Tidak Bagus untuk Kesehatan

Bahaya minyak jelantah bisa mengganggu kesehatan sistem saraf, memicu kanker, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dan berkurangnya kandungan nutrisi di dalamnya. Jenis minyak ini memiliki kadar asam lemak trans yang cukup tinggi.

Minyak goreng jelantah adalah minyak goreng bekas atau yang sudah digunakan beberapa kali. Jenis minyak ini bisa berasal dari minyak sayur, jagung, samin, dan sebagainya telah dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.

Umumnya, penggunaan minyak goreng untuk memasak hanya boleh sebanyak 3 kali. Hindari menggunakannya berulang kali, terutama minyak yang sudah terlihat keruh atau berbusa.

Daftar Isi

Bahaya Minyak Goreng Bekas (Jelantah) untuk Kesehatan

Berikut ini adalah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan tubuh:

1. Mengganggu Kesehatan Sistem Saraf

Dampak dari minyak goreng bekas bisa meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif dan kondisi kronis lainnya. Penelitian membuktikan bahwa ada hubungan antara penggunaan minyak goreng bekas yang digunakan berulang kali dalam jangka panjang dengan kerusakan sistem saraf.

Memanaskan minyak pada suhu tinggi bisa mengubah kandungan nutrisi di dalamnya. Ini juga membentuk senyawa berbahaya, seperti lemak trans dan mengurangi kadar antioksidan.

Bahkan, penggunaan bekas minyak goreng menghasilkan lebih banyak racun ketika Anda menggunakannya kembali. Mengutip dari Medical News Today, para ahli menjelaskan bahwa memanaskan minyak goreng berulang kali menyebabkan minyak rusak dan perubahan komposisi pada asam lemak serta kadar produk oksidasi lipid.

Perubahan komposisi ini dapat memicu stres oksidatif di otak dan berpotensi merusak sel-sel saraf, serta meningkatkan kadar kolesterol dan peradangan. Tidak hanya sel-sel saraf, organ hati sangat rentan terhadap kerusakan akibat mengonsumsi minyak jelantah.

Kondisi ini dapat memicu gangguan fungsi hati dan penyakit hati berlemak non alkohol. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi antioksidan dan asam lemak omega-3, serta batasi asupan makanan yang digoreng agar terhindar dari penyakit tersebut.

2. Memicu Kanker

Banyak orang menggunakan minyak sayur berulang kali (minyak jelantah) untuk menggoreng berbagai makanan. Proses ini tidak baik untuk kesehatan karena menghasilkan berbagai macam senyawa, seperti hidrokarbon aromatic polisiklik (PAH) yang bersifat karsinogenik.

Terdapat studi yang melaporkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah berkaitan dengan risiko penyakit kanker. Ini termasuk kanker paru-paru, kanker kolorektal, kanker prostat, dan kanker payudara.

Saat menggoreng makanan, minyak jelantah akan terserap ke dalam makanan tersebut. Ketika mengonsumsinya, senyawa seperti radikal bebas bisa mengoksidasi sel-sel tubuh perlahan-lahan.

Selain kanker, konsumsi minyak jelantah berlebihan memicu penumpukan lemak pada pembuluh darah. Bahkan, jenis minyak ini juga menjadi tempat perkembangbiakan bakteri yang menyebabkan sumber penyakit akibat infeksi.

Meskipun minyak jelantah berbahaya bagi kesehatan, jenis minyak ini dapat menjadi produk daur ulang yang bermanfaat untuk kebutuhan rumah tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak membuang minyak jelantah begitu saja.

Jenis minyak ini bisa Anda olah menjadi sabun padat organik. Dalam sebuah penelitian, cara mengolah jelantah menjadi sabun dapat dengan penambahan serbuk kopi.

Pertama-tama, para ahli menyiapkan alat dan bahan, lalu melakukan analisis uji pH terlebih dahulu. Kemudian, terdapat proses pencetakan dan analisis uji organoleptik agar sabun berbentuk padat.

3. Masalah Kardiovaskular

Penggunaan minyak goreng bekas sering dilakukan untuk menghemat biaya memasak. Kebiasaan ini tidak hanya terjadi di rumah tetangga tetapi juga oleh pedagang makanan.

Minyak jelantah menghasilkan zat-zat berbahaya akibat oksidasi lemak. Hal ini bisa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung.

Bahaya minyak goreng bekas untuk kesehatan juga memengaruhi kadar lemak dalam darah, tekanan darah, dan mempercepat proses pembentukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Bahkan, jenis minyak ini memicu tekanan darah tinggi, pengeroposan tulang atau osteoporosis, serta mengganggu fungsi hati dan ginjal.

Perlu diketahui bahwa minyak kelapa sawit dan minyak kedelai yang belum dipanaskan berulang kali tidak memberikan efek buruk bagi kesehatan jantung, tulang, ginjal, maupun hati. Justru, minyak ini dapat membantu melindungi pembuluh darah dan tulang, terutama pada orang yang kekurangan hormon estrogen.

Manfaat ini bisa hilang apabila memanaskan minyak dalam suhu tinggi berulang kali. Minyak yang dipanaskan terus-menerus meningkatkan kadar kolesterol total dan jahat, serta peradangan pada pembuluh darah, hati, dan ginjal. Ini juga dapat mengubah struktur pembuluh darah dan tulang yang memicu penyakit jantung.

4. Kandungan Nutrisi Antioksidan Berkurang

Minyak goreng bekas yang sudah dipanaskan berulang kali bahkan hingga berbusa dan berwarna hitam tidak memiliki kandungan nutrisi. Pada dasarnya, minyak sayur seperti minyak zaitun, biji bunga matahari, dan jagung segar (belum dipanasskan) mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan.

Penelitian membuktikan bahwa minyak goreng yang dipanaskan berulang kali mengalami penurunan senyawa antioksidan dan perubahan sifat kimia. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan minyak tersebut agar mencegah masalah kesehatan di kemudian hari.

Bila ingin membuang minyak goreng bekas, pastikan untuk melakukannya dengan cara mengolah minyak jelantah yang tepat. Ini penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan dampak negatif lainnya.

Anda bisa membuangnya dengan menggunakan wadah khusus dan hindari membuangnya langsung ke saluran air. Itulah pembahasan mengenai bahaya minyak jelantah untuk kesehatan.

Jika memiliki masalah kesehatan akibat sering mengonsumsi makanan yang digoreng berulang kali, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. Trisna Amerdista

Source: