Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apa itu golden age? Golden age anak adalah istilah yang mengacu pada masa pertumbuhan dan perkembangan paling penting. Pada masa ini, anak dapat mengalami perkembangan otak, bahasa, dan komunikasi dengan cepat.

Usia emas anak (golden age) menurut para ahli termasuk tiga tahun pertama kehidupan anak yang paling krusial. Hal ini karena otak anak bisa membentuk sekitar 1 juta koneksi saraf setiap detiknya.
Hasilnya, anak mudah menyerap informasi dan membangun dasar yang kuat untuk proses belajar ke depannya. Perkembangan usia anak didukung oleh berbagai kegiatan, seperti melatih otak kanan, bermain kartu bergambar, aktivitas sensorik, serta latihan membaca dan menulis.
Kegiatan-kegiatan ini membantu anak mengembangkan daya ingat, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah dengan lebih cepat.
Apa yang Terjadi Saat Anak Memasuki Usia Golden Age?
Periode emas atau golden age merupakan tahap awal kehidupan seorang anak. Masa ini biasanya berlangsung sejak lahir hingga usia 3 tahun.
Usia golden age anak sangat penting karena otak berkembang dengan cepat dan membentuk kemampuan kognitif, emosional, sosial, serta fisik. Ada beberapa aspek utama dalam tahapan ini, di antaranya:
- Pertumbuhan otak yang cepat: Saat berusia 3 tahun, pertumbuhan otak setelah golden age bisa mencapai 80 hingga 90 persen dari ukuran otak orang dewasa. Pertumbuhan ini dapat membantu pembentukan koneksi saraf yang lebih cepat yang dipengaruhi oleh pengalaman dan interaksi di lingkungan sekitar.
- Perkembangan bahasa dan komunikasi: Ini merupakan tahapan golden age anak yang paling sensitif. Sebagai orang tua, Anda bisa memaparkan banyak kosakata, berbagai bahasa, dan mengajak anak untuk aktif berbicara untuk mendukung keterampilan verbalnya di kemudian hari.
- Keterampilan kognitif dan berpikir kritis: Pada periode emas seorang anak, mereka dapat mengalami peningkatkan keterampilan kognitif dan mampu berpikir krisis. Tahapan ini terdiri dari pemecahan masalah, memori, dan keterampilan berhitung untuk mendukung hasil belajar yang lebih baik.
- Perkembangan otak kanan: Bagian otak ini biasanya cenderung untuk berpikir secara kreatif dan imajinasi. Anda dapat meningkatkan perkembangan otak kanan anak dengan mengajak mereka bermain puzzle atau melukis.
- Keterampilan sensorik dan motorik: Keterampilan dapat mendorong rasa ingin tahun, kemampuan pemecahan masalah, dan menumbuhkan rasa pencapaian pada anak. Cara mengoptimalkannya bisa melalui aktivitas fisik, bermain, atau belajar secara langsung.
- Meningkatnya kondisi emosional dan sosial: Periode emas seorang anak perlu belajar mengenai empati, cara mengatur diri, dan bersosialisasi. Pembelajaran ini dapat melalui bimbingan orang tua, bermain, atau interaksi dengan teman sebanyanya.
Baca Juga: Cara Melatih Anak Berjalanan yang Efektif dan Cepat
Ciri-Ciri Golden Age pada Anak
Setiap anak memiliki karakter dan kepribadian yang unik. Penting untuk mengenali ciri-ciri masa golden age anak pada usia dini agar mendukung proses belajar yang efektif. Ciri-cirinya meliputi:
- Mulai peka terhadap lingkungan di sekitarnya, seperti rasa ingin tahu yang tinggi, mendengar, merasa, atau melihat objek-objek tertentu
- Bersikap egosentris, artinya belum bisa memahami perasaan orang lain dan hanya fokus pada diri mereka sendiri
- Cenderung membangkang sehingga orang tua perlu memberikan perhatian ekstra dan belajar memahami anak
- Mulai terbiasa meniru apa yang dilihatnya
- Menyukai bermain secara kelompok dengan teman-teman sebayanya
- Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mampu menjelajahi lingkungan sekitarnya
Hal yang Orangtua Perlu Lakukan di Masa Golden Age Anak
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu orang tua lakukan saat masa golden age anak:
1. Mendukung Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik berarti kemampuan anak untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Motorik anak terbagi atas dua jenis, motorik kasar dan halus.
Motorik kasar melibatkan perkembangan otot-otot yang memungkinkan anak untuk mengangkat kepala, duduk, merangkak, berjalan, berlari, dan melompat. Sementara motorik halus mengacu pada gerakan kecil, seperti menggambar dan menyusun balok.
Orang tua dapat mengembangkan motirik anak dengan melatihnya tengkurap selama beberapa menit. Selain itu, letakkan mainan di dekatnya agar anak dapat bergerak dan meraihnya.
2. Memperhatikan Perkembangan Kognitif
Sebagai orang tua, penting untuk mendorong perkembangan kognitif anak. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa interaksi, sebagai berikut:
- Berbicara dan menyebutkan nama-nama benda dengan jelas
- Membiarkan anak untuk meraih mainannya dan bergerak
- Menyanyikan lagu kepada anak dan membacakannya buku
- Mengenalkan buku dan permainan teka-teki pada anak
Baca Juga: Mengenal 12 Karakter Anak Usia Dini, Orangtua Wajib Tahu!
3. Mengenali Gangguan Perkembangan Anak
Orang tua perlu mengenali gangguan perkembangan anak. Gangguan ini dapat berupa masalah pada interaksi sosial, bicara, motorik halus, dan motorik kasar.
Bila gangguan perkembangan tidak terdeteksi sejak ini, anak akan sulit untuk belajar dan memperburuk gejala yang muncul. Semakin cepat mendapatkan perawatan, ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya saat dewasa nanti.
4. Mengenali dan Mendukung Potensi Anak
Orang tua harus mengenali dan mendukung potensi anak. Sebagai contoh, anak terlihat memiliki minat pada suatu kegiatan, seperti menulis, menggambar, atau bermain musik.
Anda bisa memberikan fasilitas apabila anak menunjukkan minatnya pada suatu hal. Hal ini diharapkan agar memunculkan bakat-bakat yang tersimpan di dalam diri anak.
5. Menunjukkan Rasa Kasih Sayang
Ini menjadi aspek penting bagi perkembangan mental dan emosional anak yang sehat. Menunjukkan rasa kasih sayang dapat Anda lakukan dalam berbagai cara, seperti:
- Berpelukan, memegang tangan atau menepuk punggungnya dengan lembut
- Membacakan buku untuk anak sejak bayi
- Berikan aturan yang jelas dan konsisten agar mudah dipahami oleh anak
- Tidak memberikan hukuman fisik dan verbal yang keras
- Luangkan waktu bersama keluarga
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter
- Gunakan kata-kata positif dan penyemangat saat berbicara dengan anak
6. Pola Asuh yang Tepat
Pola asuh yang baik dapat membantu menumbuhkan rasa empati, rasa ingin tahu, dan motivasi pada anak. Hal ini juga melindungi mereka dari gangguan makan dan kesehatan mental.
Oleh sebab itu, penting untuk menemukan pola asuh yang tepat agar anak mampu berkembang dengan baik. Cobalah untuk menyesuaikan pola asuh dengan kelebihan, kelemahan, dan kepribadian anak. Sebagai orang tua, Anda perlu bersikap bijaksana dalam mengasuh anak.
Baca Juga: Alergi pada Anak: Kenali Ciri-Ciri hingga Cara Mengatasinya
Itulah pembahasan mengenai masa golden age pada anak. Selama tahapan ini, Anda bisa membawa anak ke layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan rutin dan mengetahui tahapan perkembangannya. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Robi Sutanto
Source:
- Cherish Academy. What Is Child Education at the Golden Age. Juni 2025.
- Healthy Children. 14 Ways to Show Your Child Love: Valentine’s Day & Every Day. Juni 2025.
- Help Me Grow. Ways to Encourage Motor or Physical Development. Juni 2025.