Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab pembuluh darah pecah bisa disebabkan karena berbagai faktor yang berbeda pada setiap lokasinya. Pecahnya pembuluh darah di otak bisa terjadi karena tekanan darah tinggi hingga cedera, sedangkan pada jantung bisa terjadi karena serangan jantung yang parah.

Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi di berbagai bagian tubuh dan kerap kali menimbulkan kekhawatiran. Kondisi ini bisa tampak ringan seperti memar di kulit atau mata merah, tetapi juga bisa menjadi pertanda bahaya serius seperti stroke atau gagal jantung.
Faktor penyebabnya beragam, mulai dari tekanan darah tinggi, cedera, hingga penyakit kronis tertentu. Dengan mengenali gejala dan penyebab sejak dini, Anda dapat segera mencari penanganan medis yang tepat.
Penyebab Pembuluh Darah Pecah Berdasarkan Lokasinya
Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, dan penyebabnya pun berbeda-beda tergantung dari lokasi yang terdampak. Hal ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, cedera, penyakit tertentu, atau gangguan pada dinding pembuluh darah.
Berikut penyebab pembuluh darah pecah berdasarkan lokasi yang perlu Anda ketahui:
1. Pembuluh Darah Pecah di Otak (Hemorrhagic Stroke)
Salah satu penyebab pembuluh darah di otak pecah adalah karena tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, penggunaan obat pengencer darah berlebihan, aneurisma atau cedera kepala yang serius. Dalam beberapa kasus, kondisi seperti amyloid angiopathy atau kelainan pembuluh darah seperti AVM (arteriovenous malformation) juga bisa menjadi pemicunya.
Bila terjadi, akibat pembuluh darah pecah di otak sangat fatal, seperti kelumpuhan, kehilangan fungsi bicara, hingga kematian. Gejala penyumbatan pembuluh darah otak pun bisa berupa sakit kepala hebat mendadak, kesulitan berbicara, atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh.
Baca Juga: Penyebab Pendarahan Otak dan Tanda-Tandanya
2. Pembuluh Darah Pecah di Kulit
Ciri-ciri pembuluh darah pecah dibawah kulit adalah munculnya memar atau bintik merah keunguan atau hematoma, yang menyebabkan darah merembes dan terakumulasi di bawah lapisan kulit. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari cedera ringan, infeksi, alergi, hingga efek samping obat atau proses penuaan.
Beberapa penyakit seperti meningitis, leukemia, atau sepsis juga bisa menimbulkan perdarahan di kulit. Pada beberapa kasus, penyebab pembuluh darah pecah di usia muda di kulit bisa berkaitan dengan gangguan imun atau reaksi terhadap obat.
Umumnya memar pada kulit akan menghilang dalam 2 minggu. Jika memar tidak hilang setelah lebih dari 2 minggu atau sering terjadi tanpa sebab yang jelas, sebaiknya periksakan ke dokter untuk dipastikan penyebabnya.
3. Pembuluh Darah Pecah di Mata (Subkonjungtiva)
Pecahnya pembuluh darah di bagian putih mata atau subkonjungtiva umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Penyebab umumnya adalah batuk keras, bersin kuat, mengejan, atau muntah.
Meskipun tampak menakutkan, kondisi ini biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Namun, efek pembuluh darah pecah di mata tetap harus diwaspadai jika disertai gangguan pengelihatan, baik itu berupa buram, seperti melihat tirai hitam, maupun buta mendadak.
Baca juga: Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak
4. Pembuluh Darah Pecah di Jantung
Penyebab pembuluh darah pecah di jantung umumnya terjadi setelah serangan jantung yang parah. Ketika otot jantung melemah akibat serangan tersebut, bagian tertentu dari jantung bisa robek akibat tekanan dari dalam.
Meskipun jarang, kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan tindakan medis darurat. Gejala penyumbatan pembuluh darah jantung sebelumnya bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dada seperti tertimpa beban berat, dan berdebar. Bila tidak segera ditangani, efek pembuluh darah pecah di jantung bisa berujung pada gagal jantung bahkan kematian.
5. Pembuluh Darah Pecah di Kaki
Penyebab pembuluh darah pecah di kaki seringkali berhubungan dengan faktor keturunan, usia lanjut, dan gaya hidup tidak sehat. Pembuluh darah yang rapuh atau melemah karena fungsi katup vena yang menurun bisa menyebabkan darah menumpuk dan menekan dinding pembuluh hingga pecah.
Kondisi ini sering terjadi pada penderita varises. Faktor risiko lain meliputi kelebihan berat badan, kurang gerak, serta terlalu banyak terpapar sinar UV. Beberapa makanan yang menyebabkan pembuluh darah pecah, seperti makanan tinggi garam dan lemak jenuh, juga bisa memperburuk kondisi pembuluh darah.
Baca Juga: Gejala Akibat Peredaran Darah Tidak Lancar pada Tubuh
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda sering mengalami pendarahan di area mata seperti subkonjungtiva atau mengalami perdarahan di bagian tubuh lainnya tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pembuluh darah atau kelainan sistem pembekuan darah yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Untuk pemeriksaan menyeluruh dan penanganan yang tepat, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis di Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Sebrina Andri
Source:
- healthline. Bleeding Into the Skin. Oktober 2025.
- Mayo Clinic. Stroke. Oktober 2025.
- Cleveland Clinic. Myocardial Rupture. Oktober 2025.





