Ditulis oleh Tim Konten Medis
Plasma konvalesen adalah bagian dari darah yang diambil dari seseorang yang sudah pulih dari penyakit infeksi karena di dalamnya terdapat antibodi untuk melawan kuman penyebab penyakit. Donor plasma ini harus memenuhi syarat tertentu, seperti sudah benar-benar sembuh, berusia 18–60 tahun, memiliki kondisi kesehatan baik, serta lolos pemeriksaan medis dan laboratorium.

Plasma darah didapat dari penyitas COVID-19 yang telah sembuh.
Di awal pandemi COVID-19, sebelum ada vaksin, obat antivirus, dan antibodi monoklonal, para dokter menggunakan cara lama yaitu plasma darah dari orang yang sudah sembuh untuk membantu pasien yang baru terinfeksi. Upaya penelitian ini akhirnya membuat FDA menyetujui penggunaan plasma konvalesen pertama dalam sejarah untuk pengobatan penyakit menular.
Plasma konvalesen adalah bagian cair dari darah orang yang sudah pulih dari infeksi, yang mengandung antibodi untuk melawan penyakit. Pada kasus COVID-19, antibodi dari penyintas digunakan sebagai bentuk imunisasi pasif sehingga penerima tidak perlu membentuk antibodi sendiri.
Apa Itu Plasma Konvalesen?
Plasma konvalesen adalah terapi dengan cara memberikan plasma darah dari orang yang sudah sembuh dari suatu penyakit menular kepada pasien yang masih sakit. Plasma ini mengandung antibodi yang sudah terbentuk saat tubuh si penyintas melawan penyakit, sehingga dapat membantu sistem imun penerima mengenali dan melawan infeksi lebih cepat.
Terapi ini biasanya dokter pakai saat ada wabah penyakit baru yang berisiko parah dan obat atau vaksin belum tersedia. Dengan plasma konvalesen, risiko sakit berat bisa teratasi dan membantu pasien pulih lebih baik.
Plasma konvalesen untuk mengatasi:
- COVID-19
- Demam berdarah virus seperti Ebola
- SARS (severe acute respiratory syndrome)
- Flu burung (avian influenza)
- H1N1 (flu babi)
Baca Juga: Pneumonia Covid-19
Syarat Donor Plasma Konvalese
Tidak semua orang yang pernah sembuh dari Covid-19 bisa langsung menjadi pendonor plasma konvalesen. Ada beberapa syarat tertentu yang harus terpenuhi agar plasma yang dokter berikan aman dan bermanfaat bagi penerimanya.
Berikut syarat donor plasma konvalesen:
- Pernah positif Covid-19 dalam 6 bulan terakhir
- Kondisi tubuh sehat, tidak memiliki penyakit menular lewat darah (misalnya hepatitis, HIV)
- Sudah ternyatakan negatif Covid-19 atau dinyatakan sembuh minimal 14 hari hingga 6 bulan
- Usia antara 18–60 tahun
- Lebih diutamakan laki-laki
- Jika perempuan, belum pernah hamil
- Berat badan minimal 45 kg
- Bersedia menandatangani surat persetujuan (informed consent)
Proses dan Cara Kerja Plasma Konvalesen
Terapi plasma konvalesen biasanya dokter pertimbangkan hanya dalam kondisi tertentu. Terutama untuk pasien COVID-19 dengan daya tahan tubuh lemah akibat penyakit atau pengobatan.
Jika pasien cocok, dokter akan memesan plasma konvalesen yang sesuai dengan golongan darah pasien dari penyedia darah di rumah sakit. Untuk informasi lebih detail, pasien bisa langsung menanyakan ke dokter.
1. Sebelum Prosedur
Sebelum transfusi, tim medis akan menyiapkan dengan menusukkan jarum steril sekali pakai ke pembuluh darah di lengan. Jarum ini terhubung ke port untuk memasukkan cairan atau obat tambahan.
Selanjutnya, port tersebut terhubung dengan selang khusus bernama infus (IV line). Selang infus ini biasanya tersambung ke kantong cairan yang tergantung di dekat pasien.
2. Saat Prosedur
Begitu plasma konvalesen tiba, kantong plasma steril akan dipasang ke selang infus. Pada 15 menit pertama, kondisi pasien akan dipantau dengan ketat karena reaksi transfusi paling sering muncul di awal.
Proses transfusi dengan cara plasma menetes melalui selang ke dalam tubuh pasien. Biasanya, seluruh proses ini membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 jam hingga selesai.
3. Setelah Prosedur
Jika pasien bukan sedang rawat inap, maka setelah transfusi selesai bisa langsung pulang ke rumah. Tim medis akan memantau kondisi pasien dan menilai respon tubuh terhadap terapi ini.
Terkadang pasien mungkin membutuhkan kantong plasma tambahan sesuai kebutuhan. Selain itu, terapi ini biasanya juga dokter kombinasikan dengan obat antivirus agar hasilnya lebih optimal.
Baca Juga: Serologi Covid-19 Kapan Dilakukan?
Seberapa Efektif Donor Plasma Konvalesen
Donor plasma konvalesen bisa bekerja efektif, tapi hasilnya bergantung pada kondisi pasien dan waktu pemberian terapi. Penelitian menunjukkan, jika diberikan pada hari-hari awal gejala COVID-19, peluang pasien untuk dirawat di rumah sakit akibat gejala berat bisa berkurang hingga 30%–50%.
Namun, beberapa penelitian lain menemukan tidak ada perbedaan besar pada angka kematian antara pasien yang mendapat plasma konvalesen dan yang tidak. Hal ini kemungkinan karena sebagian besar penelitian dilakukan pada pasien yang sudah parah, sehingga manfaat terapi ini menjadi sangat terbatas.
Pada kasus wabah Ebola, hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada peningkatan signifikan pada angka kesembuhan pasien yang menerima donor plasma. Jadi, efektivitas terapi ini masih bervariasi tergantung jenis penyakit dan kondisi pasien.
Secara umum, transfusi darah maupun plasma tergolong aman karena melalui proses pemeriksaan ketat. Meski begitu, risiko yang bisa terjadi dari terapi plasma konvalesen antara lain:
- Demam
- Reaksi alergi
- Infeksi pada area jarum infus
- Infeksi kronis seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C (sangat jarang)
Baca Juga: Tenggorokan Gatal Covid-19 dan Cara Penanganannya
Itulah pembahasan mengenai apa itu plasma konvalesen. Konsultasikan ke dokter apabila ingin mengetahui lebih lanjut.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim, M.K.K.
Source:
- Cleveland Clinic. Convalescent Plasma. September 2025.
- Mayo Clinic. Convalescent Plasma Therapy. September 2025.