Ditulis oleh Tim Konten Medis
Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh tikus antara lain Hantavirus Pulmonary Syndrome, Leptospirosis, Lymphocytic Choriomeningitis, Wabah Penyakit Tikus, Tifus, Rat Bite Fever, hingga Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Penyebarannya bisa melalui urine, kotoran, gigitan tikus, hingga makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Tikus bukan hanya menjadi hama di rumah atau tempat kerja, tetapi juga membawa ancaman serius bagi kesehatan. Hewan ini dapat menjadi perantara berbagai virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit menular, baik melalui air kencingnya, cakaran, maupun gigitan.
Beberapa penyakit bahkan dapat menyebar tanpa kontak langsung, cukup dari paparan debu atau makanan yang telah terkontaminasi oleh tikus. Sebagai bentuk kewaspadaan, penting bagi Anda untuk mengenali jenis penyakit yang disebabkan oleh tikus, baik yang ditularkan lewat kencing tikus, cakaran, hingga perantara udara.
Jenis penyakit yang Disebabkan oleh Tikus
Berikut adalah beberapa penyakit berbahaya yang berkaitan langsung dengan tikus:
1. Hantavirus Pulmonary Syndrome
Hantavirus adalah virus langka namun mematikan yang tertular melalui tikus. Penularannya dapat terjadi saat seseorang menghirup virus, tergigit atau cakar, mengonsumsi makanan, atau menyentuh sesuatu yang terkontaminasi oleh tikus.
Salah satu ciri-ciri terkena virus tikus jenis ini adalah demam, nyeri otot, dan gangguan pernapasan parah yang bisa berujung pada disfungsi paru-paru dan jantung. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi jika tidak tertangani segera.
Baca Juga: 8 Cara Pencegahan Cacar Monyet yang Tepat agar Tidak Tertular
2. Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang dapat menular melalui kontak dengan kencing tikus, terutama saat urin tersebut mencemari air atau tanah. Manusia bisa terinfeksi saat kulit yang terluka atau membran mukosa (seperti mata dan mulut) terkena air yang sudah tercemar.
Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan mata merah. Jika tidak segera terobati, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, hingga gagal hati.
3. Lymphocytic Choriomeningitis
Lymphocytic Choriomeningitis (LCM) adalah infeksi virus yang tertularkan oleh tikus rumah biasa, terutama melalui kontak dengan urin, kotoran, atau air liur. Penularan juga bisa terjadi jika seseorang menghirup partikel yang tercemar.
Gejala awal menyerupai flu, namun dapat berkembang menjadi meningitis atau ensefalitis. Penyakit ini sangat berisiko jika menyerang orang dengan daya tahan tubuh lemah atau ibu hamil, karena bisa menyebabkan komplikasi serius.
4. Wabah Penyakit Tikus
Wabah yang terkenal sebagai plague ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang dibawa oleh kutu pada tubuh tikus. Penyakit ini bisa menjadi sangat mematikan jika menyebar ke paru-paru (pneumonic plague).
Gejala awal termasuk demam tinggi, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kesulitan bernapas. Meskipun penyakit ini jarang terjadi saat ini, keberadaannya tetap menjadi ancaman di beberapa wilayah yang memiliki populasi tikus liar tinggi.
Baca Juga: Kenali 3 Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
5. Tifus
Tifus adalah penyakit karena tikus yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia, dan ditularkan melalui kutu atau tungau yang hidup di tubuh tikus. Penyakit ini biasanya menyebar di lingkungan yang kotor dan padat penduduk.
Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, ruam, dan nyeri otot. Tanpa pengobatan yang tepat, tifus bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak dan orang tua.
6. Rat Bite Fever
Gigitan tikus atau cakaran tikus yang terinfeksi bakteri Streptobacillus moniliformis dapat menyebabkan Rat Bite Fever. Selain melalui kontak langsung, penyakit ini juga bisa menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Tanda-tanda infeksi meliputi demam, ruam, nyeri sendi, dan luka di lokasi gigitan. Jika tidak diobati, komplikasi serius seperti infeksi organ dapat terjadi.
7. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)
HFRS adalah kelompok penyakit yang juga disebabkan oleh hantavirus, namun dengan gejala yang lebih berfokus pada ginjal. Penyakit ini banyak ditemukan di Asia dan Eropa, dan ditularkan melalui kontak dengan tikus yang terinfeksi.
Gejalanya mencakup demam tinggi, nyeri punggung, gangguan pencernaan, dan dalam kasus parah dapat terjadi gagal ginjal. Ciri-ciri terkena virus tikus jenis ini biasanya terlihat dari kombinasi gangguan pencernaan dan urinasi yang tidak normal.
Baca Juga: Rabies pada Manusia
Jika Anda mengalami gejala penyakit tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Yuk kunjungi Ciputra Hospital.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Telah direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Mayo Clinic. Hantavirus pulmonary syndrome. September 2025.
- Cleveland Clinic. Plague. September 2025.
- WebMD. What Is Lymphotic Choriomeningitis. September 2025.