Ditulis oleh Tim Konten Medis
Operasi bypass jantung adalah tindakan bedah darurat untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah arteri koroner. Dalam prosedur ini, dokter akan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain, lalu menggunakannya untuk membuat jalur baru yang dapat melewati arteri yang rusak atau tersumbat.

Jantung bekerja tanpa henti selama 24 jam sehari untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Untuk menjalankan fungsinya, jantung membutuhkan pasokan darah yang diperoleh melalui jaringan arteri yang mengelilinginya.
Bila jaringan tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, hal ini menyebabkan masalah yang disebut iskemia. Tindakan bedis bernama coronary artery bypass surgery (CABG) mampu mengatasi iskemia dengan memulihkan aliran darah ke bagian otot jantung yang terkena.
Apa Itu Operasi Bypass Jantung (CABG)?
Operasi bypass jantung adalah prosedur besar di mana arteri koroner yang tersumbat dialihkan dengan pembuluh darah dari bagian tubuh lain. Proses ini mengembalikan aliran darah ke otot jantung yang kekurangan oksigen, memperbaiki fungsi jantung, dan mengurangi gejala nyeri dada.
Jenis penyakit ini terjadi karena adanya penyumbatan di arteri koroner akibat penumpukan lemak di dinding pembuluh darah yang membatasi aliran darah kaya oksigen ke otot jantung. Prosedur bypass jantung melibatkan pemotongan bagian arteri koroner yang tersumbat dengan pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain.
Pembuluh darah ini bisa diambil dari pembuluh vena di kaki, arteri di dada atau di pergelangan tangan. Dokter membuat jalur baru agar darah yang membawa oksigen bisa kembali mengalir ke otot jantung saat pembuluh darah utama tersumbat.
Biasanya, untuk melakukan operasi bypass ini, dokter akan membuat sayatan besar di dada dan menghentikan jantung untuk sementara. Kemudian, mereka memotong tulang dada (sternum) menjadi dua dan memasukkan tabung ke dalam jantung setelah terbuka.
Hal ini dapat membuat darah dipompa ke seluruh tubuh oleh mesin bypass jantung-paru saat jantung berhenti berdetak. Selain itu, ada juga teknik lain (prosedur minimal invasif) seperti operasi lubang kunci yang hanya membutuhkan sayatan kecil dan bantuan perangkat mekanis yang bergerak.
Perbedaan operasi jantung bypass dan pasang ring (stent) dapat terlihat dari cara kerjanya. Prosedur pasang ring jantung cenderung lebih minimal invasif daripada bypass jantung.
Baca Juga: Catat, 13 Cara untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat
Tujuan dan Fungsi Bypass Jantung
Bypass jantung bertujuan untuk mengatasi penyumbatan dan memulihkan aliran darah di sekitar arteri jantung. Operasi ini biasanya dilakukan sebagai prosedur darurat untuk serangan jantung apabila penanganan lainnya tidak berhasil.
Ada beberapa kondisi yang memerlukan operasi bypass jantung, antara lain:
- Mengalami penyumbatan pada arteri utama jantung sebelah kiri
- Terjadi penyempitan parah di arteri utama jantung
- Lebih dari satu arteri jantung rusak dan bagian bawah kiri jantung tidak bekerja dengan baik
- Penyumbatan arteri jantung yang tidak bisa diobati dengan angioplasti koroner
- Prosedur angioplasti dengan atau tanpa pemasangan stent tidak berhasil
- Mengidap penyakit diabetes, angina (nyeri dada), dan gagal jantung serius
Tujuan dari operasi bypass jantung adalah untuk memperbaiki aliran darah ke jantung dengan melewati arteri yang tersumbat sehingga mengurangi risiko serangan jantung. Studi menunjukkan prosedur ini aman dan efektif dengan tingkat kelangsungan hidup sekitar 98% setelah 1 tahun dan lebih dari 90% setelah 5 tahun.
Jenis Operasi Bypass Jantung
Sebagian besar operasi bypass jantung menggunakan teknik prosedur yang sama. Namun, beberapa orang dapat menjalani variasi teknik yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini adalah jenis operasi yang perlu Anda ketahui:
1. Off-Pump CABG
Teknik Off-Pump CABG (OFCAB) adalah metode terbaru dalam operasi bypass jantung. Prosedur ini dilakukan saat jantung masih berdetak dan tanpa menggunakan mesin jantung-paru buatan sehingga mengurangi penggunaan selang khusus, sirkulasi buatan, dan manipulasi berlebihan pada aorta.
Meski begitu, teknik ini menimbulkan tantangan baru saat menyambungkan graft ke jantung yang terus bergerak. Teknik OFCAB juga memiliki beberapa kelemahan, salah satunya kekhawatiran kualitas graft kurang optimal karena jantung tetap bergerak selama operasi.
Namun, bagi ahli bedah yang sudah berpengalaman dengan metode ini, hasilnya sangat baik dan risiko kematian atau komplikasi hanya sekitar 1–2% pada pasien berisiko rendah.
2. Minimally Invasive CABG
Prosedur ini tidak melibatkan sayatan besar, pengangkatan tulang dada dan tulang rusuk. Sebaliknya, dokter bedah hanya membuat sayatan kecil dan masuk melalui celah di antara tulang rusuk untuk mencapai jantung.
Prosedur ini juga bila dilakukan tanpa menghentikan detak jantung (off-pump).
3. Robot-Assisted CABG
Operasi ini menggunakan robot bedah atau mesin yang sangat canggih. Dengan bantuan mesin, operasi dapat berlangsung lebih efektif dengan memberikan sayatan lebih kecil tanpa membuka tulang dada pasien.
Dalam prosedur Robot-Assisted CABG, hanya 1,6% pasien yang membutuhkan sayatan dada lebih besar, dan 2,7% mengalami pendarahan yang perlu tindakan ulang. Tingkat komplikasi serius pascaoperasi termasuk kematian 1,0%, stroke 0,5%, dan gagal ginjal 0,8%, angka yang tergolong sangat baik mengingat prosedurnya masih inovatif.
Dokter dapat mengendalikan mesin untuk melakukan operasi CABG. Operasi robotik ini bisa melibatkan bypass jantung-paru atau menggunakan teknik off-pump.
Robot-Assisted CABG terbagi menjadi 2 jenis, di antaranya:
- Robotically Assisted TECAB (Totally Endoscopic Coronary Artery Bypass): Prosedur ini menggunakan robot melalui sayatan kecil di dada dan rata-rata berlangsung 5 jam. Risiko perdarahan 3%, stroke 1%, kematian 1,3%, dengan rawat inap sekitar 5 hari dan kelangsungan hidup 3 tahun 95–96%.
- Robotically Assisted MIDCAB (Minimally Invasive Direct Coronary Artery Bypass): Prosedur minimal invasif ini menggunakan robot melalui sayatan kecil dan biasanya berlangsung 4 jam. Risiko perdarahan, stroke, dan kematian 0,4% masing-masing, dengan rawat inap sekitar 5–6 hari dan kelangsungan hidup 5 tahun 94%.
Baca Juga: Tanda Sakit Jantung yang Penting Diwaspadai
4. Hybrid Procedure
Ini merupakan kombinasi antara operasi bypass jantung dan teknik lainnya. Sebagai contoh, dokter dapat menangani masalah pembuluh darah dengan operasi robotik sedangkan pembuluh darah lain dengan pemasangan alat stent.
Pada stent, alat ini berbentuk seperti kerangka yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk membantunya tetap terbuka. Prosedur hybrid menunjukkan hasil yang aman dengan risiko kematian sangat rendah 0,6%, tanpa kasus stroke dan pasien biasanya hanya perlu dirawat di rumah sakit selama 4,4 hari.
Setelah 5 tahun, sekitar 95% pasien masih bertahan hidup.
Prosedur Bypass Jantung
Sebelum melakukan prosedur bypass jantung, pasien akan menjalani pemeriksaan jantung dan darah selama beberapa hari dan jam. Tim medis akan memasang infus di lengan bawah atau tangan untuk memberi obat penenang
Ketika berada di ruang operasi, pasien dapat menjalani beberapa rangkaian perawatan, sebagai berikut:
- Obat-obatan: Dokter dapat memberikan kombinasi obat-obatan melalui infus agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit. Ini disebut anestesi umum.
- Mesin bantu pernapasan: Tim medis akan memasukkan selang pernapasan ke dalam mulut. Selang ini terhubung ke mesin pernapasan yang memiliki sebutan ventilator selama dan setelah operasi.
- Mesin jantung-paru: Selama operasi, mesin ini dapat mengambil alih fungsi jantung dan paru-paru sementara untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Operasi bypass jantung biasanya berlangsung sekitar 3-6 jam, tergantung seberapa banyak arteri yang tersumbat. Setelah operasi selesai, tim medis dapat memulihkan detak jantung dan menghentikan mesin jantung-paru.
Setiap layanan kesehatan memiliki biaya operasi bypass jantung yang berbeda-beda. Secara umum, prosedur ini memiliki kisaran mulai dari 150 juta rupiah di rumah sakit swasta di Indonesia.
Berapa Lama Waktu Pemulihan?
Pasien dapat menjalani rawat inap sekitat 7 hari setelah operasi bypass jantung. Selama masa ini, kondisi ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan pusing sehingga dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit.
Lama waktu pemulihan operasi bypass jantung cenderung bervariasi, tergantung pada kondisi kesehatan setiap orang. Umumnya, pasien sudah bisa duduk di kursi setelah 1 hari, berjalan setelah 3 hari, dan naik turun tangga setelah 5-6 hari.
Sebagian besar pasien dapat pulih sepenuhnya dalam waktu 12 minggu pascaoperasi. Namun, bila mengalami komplikasi selama atau setelah operasi, waktu pemulihan bisa berlangsung lebih lama.
Ketika sudah diperbolehkan pulang, pasien tetap harus membuat janji temu dengan dokter sekitar 6-8 minggu setelah operasi. Hal ini bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan pasien secara optimal.
Selama di rumah, pastikan untuk minum obat sesuai anjuran dokter. Kenakan pakaian longgar dan nyaman agar tidak menggesek luka bekas operasi bypass jantung
Efek Samping dan Risiko Komplikasi
Sama seperti operasi lainnya, prosedur ini memiliki beberapa risiko dan komplikasi yang dapat terjadi. Adapun beberapa risiko operasi bypass jantung meliputi:
- Infeksi
- Kegagalan cangkok (graft failure)
- Fibrilasi atrium
- Stroke
- Tamponade jantung
- Gagal napas (respiratory failure)
- Disfungsi ventrikel
- Emboli paru
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Cedera ginjal akut (Acute Kidney Injury / AKI)
Baca Juga: Jenis Penyakit Jantung dan Pengaruhnya pada Tubuh
Jika mengalami kondisi medis tertentu dan ingin melakukan operasi bypass jantung, sebaiknya periksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr. Mellybeth Indriani Louis
Source:
- Cleveland Clinic. Coronary Artery Bypass Surgery. September 2025.
- Johns Hopkins Medicine. Coronary Artery Bypass Graft Surgery. September 2025.
- Mayo Clinic. Coronary Artery Bypass Surgery. September 2025.