Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek begadang bagi jantung dapat memicu tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, detak jantung tidak teratur, hingga gagal jantung. Untuk mengatasinya, cara paling efektif adalah dengan tidak banyak main gadget di malam hari hingga hindari konsumsi kafein sebelum tidur agar tidak begadang.

Setiap orang dewasa dianjurkan untuk tidur antara 7 hingga 9 jam per hari agar tubuh bisa beristirahat optimal. Jika kebutuhan tidur ini tidak terpenuhi, maka efek begadang memiliki risiko penyakit serius seperti obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, hingga stroke bisa meningkat.
Selain tidur yang cukup, menjaga kesehatan jantung juga dapat Anda lakukan dengan olahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta mengelola stres dengan baik. Dengan kombinasi pola hidup sehat ini, daya tahan tubuh tetap terjaga dan risiko gangguan jantung bisa ditekan.
Bagaimana Kurang Tidur Memengaruhi Kesehatan Jantung
Kurang tidur bukan hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan serius pada kesehatan jantung. Dampak kurang tidur dapat mengacaukan keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan.
Akibatnya, seseorang cenderung lebih sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, sehingga risiko obesitas meningkat. Kondisi ini berhubungan langsung dengan kesehatan jantung, karena kelebihan berat badan dapat memicu tekanan darah tinggi serta memperberat kerja jantung dalam jangka panjang.
Selain itu, kurang tidur juga memicu sistem saraf simpatis atau yang terkanl sebagai mekanisme fight or flight bekerja lebih keras. Hal ini menimbulkan tekanan tambahan pada jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Data menunjukkan bahwa orang dengan waktu tidur hanya 5 jam atau kurang per malam berisiko 200% hingga 300% lebih tinggi mengalami penumpukan plak di arteri yang dapat berujung pada penyakit jantung koroner. Bahkan, risiko serangan jantung juga bisa meningkat hingga 24% saat tubuh mengalami kekurangan waktu tidur.
Sebaliknya, tambahan waktu istirahat dapat menurunkan risiko gangguan jantung hingga lebih dari 20%.
Baca Juga: Cara Ampuh agar Tidur Cepat dan Nyenyak
Efek Negatif Begadang pada Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Jika Anda biarkan terus-menerus, efek tidur larut malam bisa memicu gangguan serius, mulai dari tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung yang mengancam nyawa.
Berikut efek negatif begadang bagi jantung yang perlu Anda waspadai:
1. Memicu Tekanan Darah Tinggi
Saat tidur normal, tekanan darah biasanya menurun sekitar 10–20%. Namun, ketika waktu tidur berkurang, penurunan ini tidak terjadi dan membuat tekanan darah tinggi.
Kondisi ini terkenal sebagai non dipping dan bisa meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, hingga stroke. Selain itu, tekanan darah yang terus tinggi di malam hari bisa lebih berbahaya dari pada siang hari karena tubuh kehilangan kesempatan untuk benar-benar beristirahat. Inilah salah satu alasan mengapa efek tidur larut malam dapat memicu kerusakan pada pembuluh darah.
2. Menyebabkan Jantung Koroner
Kurang tidur dapat memicu penumpukan plak pada dinding arteri yang dikenal sebagai aterosklerosis. Akibatnya, aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi terbatas, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Kondisi ini berkembang secara perlahan dan sering tidak Anda sadari hingga muncul gejala serius. Efek ini membuat risiko serangan jantung lebih besar jika pola tidur buruk terus berlangsung dalam jangka panjang.
3. Memicu Gagal Jantung
Gangguan tidur seperti tidur larut malam, sering mengantuk di siang hari, atau mendengkur berlebihan dapat meningkatkan risiko gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara optimal untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Semakin banyak tanda tidur yang tidak sehat, semakin tinggi pula potensi gagal jantung. Efek tidur larut malam yang terus berulang bisa memperberat beban jantung hingga akhirnya menurunkan fungsinya.
4. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Efek kurang tidur untuk jantung bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Orang yang tidur kurang dari enam jam per malam berisiko lebih besar mengalami serangan jantung karena denyut jantung dan tekanan darah dapat melonjak secara tiba-tiba saat tidur terganggu.
Tidur yang tidak nyenyak atau sering terbangun di malam hari dapat menimbulkan stres tambahan pada jantung. Kondisi ini membuat serangan jantung lebih mungkin terjadi, bahkan di usia yang lebih muda.
5. Penyebab Stroke
Tidur yang tidak cukup dapat memicu tekanan darah tinggi dan mempercepat terbentuknya plak di arteri. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan aliran darah ke otak yang berujung pada stroke atau mini-stroke.
Efek tidur larut malam juga memperbesar risiko gangguan aliran darah, sehingga otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Akibatnya, serangan stroke bisa datang tiba-tiba dan berdampak fatal.
Baca juga: Cara Mengatasi Insomnia agar Tidak Begadang
6. Menyebabkan Detak Jantung Tidak Teratur
Saat tidur, seharusnya detak jantung melambat untuk memberi kesempatan jantung beristirahat. Namun, efek tidur larut malam sering menyebabkan detak jantung tidak teratur atau palpitasi, yang bisa menambah beban pada sistem kardiovaskular.
Jika detak jantung sering berdebar atau terasa tidak stabil karena kurang tidur, kondisi ini dapat menjadi tanda awal adanya masalah jantung yang lebih serius.
7. Menimbulkan Nyeri Dada
Tidur yang terganggu dapat menyebabkan lonjakan mendadak pada tekanan darah dan denyut jantung yang memicu nyeri dada atau angina. Kondisi ini bisa semakin parah bila muncul gangguan pencernaan seperti asam lambung yang sering muncul pada orang yang tidurnya tidak teratur.
Efek kurang tidur untuk jantung ini tidak boleh Anda anggap sepele, karena nyeri dada sering menjadi gejala awal dari masalah jantung yang serius.
Baca Juga: Gangguan Tidur: Penyebab, Gejala & Pengobatan
Cara Agar Tidak Begadang
Begadang yang sering Anda lakukan bisa mengganggu kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan risiko masalah pada jantung. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh serta mencegah efek buruk seperti rasa lelah berlebihan, sulit konsentrasi, hingga jantung berdebar.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar bisa tidur lebih cepat dan tidak begadang:
- Tetapkan jadwal tidur yang konsisten. Biasakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari agar tubuh memiliki ritme alami yang stabil.
- Ciptakan suasana kamar yang nyaman. Pastikan ruangan tidur tenang, gelap, dan sejuk supaya tubuh lebih mudah rileks dan cepat terlelap.
- Hindari kafein dan nikotin sebelum tidur. Zat stimulan ini dapat membuat tubuh tetap terjaga lebih lama dan mengganggu kualitas tidur.
- Rutin berolahraga. Aktivitas fisik membantu tubuh lebih bugar di siang hari dan memudahkan tidur di malam hari.
- Kurangi penggunaan gawai sebelum tidur. Cahaya biru dari layar ponsel atau laptop dapat menekan hormon melatonin yang berfungsi mengatur tidur.
- Kelola stres dengan baik. Lakukan kebiasaan menenangkan seperti menulis jurnal, meditasi, atau relaksasi untuk membuat pikiran lebih tenang.
- Batasi tidur siang. Tidur terlalu lama di siang hari bisa membuat tubuh sulit tidur di malam hari dan akhirnya memicu kebiasaan begadang.
Jika Anda atau keluarga Anda mengalami efek samping setelah begadang, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Sleep Foundation. How Sleep Deprivation Affects Your Heart. November 2025.
- Harvard Health Publishing. Too little sleep may be hard on your heart. November 2025.
- Ucgicago Medicine. Sleep Prevention and Heart Disease: Everything You Need to Know. November 2025.




