Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ciri-ciri pria mandul biasanya mengalami disfungsi seksual, masalah ejakulasi, tidak mampu mempertahankan ereksi, dan terdapat benjolan di testis. Sebagian besar pria yang mengalami kondisi ini dapat memicu perasaan stres dan frustasi akibat ketidakmampuan untuk memiliki anak.

Kemandulan pada pria menjadi masalah kesehatan yang umum. Kondisi ini dapat mengganggu sistem reproduksi dan menurunkan peluang untuk hamil.
Sebagai seorang pria, Anda bisa mengenali tanda infertilitas (kemandulan) apabila telah melakukan hubungan seksual berulang kali tanpa pengaman selama lebih dari satu tahun. Penyebabnya bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti masalah sperma, kelainan genetik, bengkak pembuluh darah di testis, dan mengidap kondisi medis tertentu.
Ciri-Ciri Kemandulan pada Pria
Sama halnya seperti wanita, gejala utama infertilitas pria yaitu ketidakmampuan untuk membuat hamil. Namun, sering kali kondisi ini tidak menimbulkan gejala sama sekali sehingga banyak pria yang tidak menyadarinya.
Beberapa orang dapat mengalami masalah infertilitas dengan ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Disfungsi Seksual
Ini termasuk ciri-ciri pria mandul yang paling umum. Disfungsi seksual dapat menyerang semua kalangan usia tetapi sering terjadi pada usia di atas 40 tahun.
Hal ini juga memicu penurunan libido atau gairah seksual sehingga memengaruhi kesejahteraan seseorang secara menyeluruh. Dampak disfungsi seksual juga menurunkan rasa percaya diri dan ketidakpuasan dalam hubungan.
Baca Juga: Mengenal Peran Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi
2. Testis Berbentuk Kecil dan Keras
Ciri fisik pria mandul ditandai dengan testis berbentuk kecil dan keras. Hal ini bisa menurunkan produksi hormon testosteron sehingga kesuburan pria dapat terganggu.
Ukuran testis yang kecil biasanya terjadi pada pria yang mengidap sindrom Klinefelter. Ini merupakan kelainan genetik di mana pria lahir dengan satu atau lebih kromosom X tambahan.
Gejala sindrom Klinefelter lainnya dapat berupa tubuh kurus, lemak berlebih di sekitar dada, dan sedikitnya rambut di wajah.
3. Nyeri atau Bengkak pada Testis
Nyeri pada testis bisa berlangsung sementara atau secara terus-menerus. Kondisi ini terkadang terjadi bersamaan dengan bengkak dan memar yang mengindikasikan infertilitas pria.
Penyebab nyeri testis dapat karena trauma fisik. Misalnya, ada kerusakan jaringan testis yang membuat darah bocor ke dalam skrotum.
Tidak hanya itu, torsio testis (testis yang terpuntir di dalam skrotum) bisa menghambat aliran darah sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Bila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin, kondisi ini bisa menimbulkan jaringan parut yang terbentuk di sekitar testis dan mencegah pelepasan sperma sehat.
4. Masalah Ejakulasi
Ciri-ciri pria tidak subur biasanya memiliki masalah ejakulasi. Jenis masalah ini terdiri dari 3 jenis utama yaitu ejakulasi dini, tertunda, dan retrograde.
Ejakulasi dini terjadi ketika pria terlalu cepat mengeluarkan sperma saat terangsang secara seksual. Sementara ejakulasi tertunda menyebabkan pria membutuhkan waktu yang lama untuk klimaks atau bahkan tidak dapat ejakulasi sama sekali.
Ini berbeda dengan ejakulasi retrograde yang jarang terjadi. Penyebabnya terjadi ketika air mani masuk ke dalam kandung kemih, bukan melalui uretra.
5. Tidak Mampu Mempertahankan Ereksi
Kemampuan pria untuk mempertahankan ereksi berkaitan dengan kadar hormonnya. Bila hormon pria berkurang, hal ini berpotensi menyebabkan kesulitan hamil.
Tidak mampu mempertahankan ereksi berisiko tinggi pada orang yang mengidap masalah kesehatan tertentu, sering merokok, dan kelebihan berat badan. Cara mencegah kondisi ini bisa dengan menjalani pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengelola stres, dan dan lakukan pemeriksaan medis secara rutin.
6. Berkurangnya Rambut di Tubuh
Tumbuhnya rambut pada tubuh pria merupakan kondisi yang normal. Hal ini biasanya muncul di wajah, tubuh, dan bagian kemaluan.
Namun, pria yang mengalami kelainan genetik sindrom Klinefelter dapat mengalami penurunan tubuhnya rambut di tubuh. Kondisi ini juga mencegah produksi sperma sehingga menyebabkan kemandulan.
7. Benjolan di Area Testis
Beberapa kondisi benjolan pada testis dapat memengaruhi kesuburan. Kondisi ini bisa menjadi tanda kondisi medis serius, seperti kanker testis apabila disertai dengan gejala lainnya.
Benjolan pada testis memiliki sebutan lainnya yaitu massa skrotum. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila benjolan mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak kunjung sembuh dalam waktu lama.
Baca Juga: Varikokel Adalah Testis Berat Sebelah, Kenali Penyebabnya!
8. Kehilangan Indra Penciuman (Anosmia)
Anosmia adalah hilangnya sebagian atau seluruh kemampuan mencium. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen.
Gejala anosmia sering kali terjadi pada penderita sindrom Kallman. Jenis sindrom ini ditandai dengan keterlambatan atau tidak mengalami pubertas.
9. Pertumbuhan Payudara Abnormal (Ginekomastia)
Ginekomastia adalah kondisi di mana jaringan kelenjar payudara pria tumbuh. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman secara fisik maupun emosional.
Dokter dapat menangani pertumbuhan payudara abnormal pria dengan berbagai perawatan medis. Perawatan sebaiknya dilakukan sejak awal dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Cara Mengetahui Tingkat Kesuburan Pria
Cara mengetahui apakah kita mandul atau tidak bisa dengan tes analisis air mani. Pemeriksaan ini melibatkan sampel sperma untuk mengetahui jumlah, ukuran, bentuk, dan gerakannya melalui mikroskop.
Pengambilan sampel sperma bisa dilakukan di laboratorium secara langsung. Tim medis juga menyediakan ruang pribadi yang bisa dikunci untuk membantu mengeluarkan sperma.
Terkadang, Anda bisa mengambil sperma di rumah dan membawanya ke laboratorium dengan menggunakan wadah khusus. Tes analisis air mani sering kali membuat pria merasa stres, gugup, atau canggung.
Ini termasuk hal yang wajar dan tidak perlu Anda khawatirkan. Selain itu, pemeriksaan kesuburan pria juga melibatkan tes fisik dan riwayat kesehatan pasien.
Pada beberapa kasus, Anda dapat menjalani tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan senyawa lainnya atau bahkan menjalani pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi testis.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter apabila Anda belum bisa menghasilkan keturunan setelah satu tahun berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi, serta mengalami gejala, sebagai berikut:
- Gangguan ereksi atau ejakulasi
- Gairah seksual menurun
- Nyeri, rasa tidak nyaman, muncul benjolan, atau bengkak di area testis
- Memiliki riwayat masalah testis, prostat, atau disfungsi seksual
- Pernah menjalani operasi selangkangan, testis, penis, atau skrotum
- Berusia di atas 35 tahun
Baca Juga: Apa Itu Teratozoospermia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Family Physician. Gynecomastia. Juli 2025.
- Cleveland Clinic. Lump on Testicle (Scrotal Masses). Juli 2025.
- Fertifa. What are The Signs and Causes Male Infertility?. Juli 2025.