Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cek kadar asam urat normal bisa melalui tes darah atau tes urine di laboratorium. Anda juga bisa menggunakan alat tes mandiri di rumah dengan mengambil sampel darah pada jari tangan. Kadar asam urat normal umumnya berada dalam kisaran 1,4 hingga 6,0 mg/dL.

Cek asam urat sebagai petunjuk tentang pola makan.
Asam urat adalah zat sisa hasil pemecahan purin yang biasanya terbuang melalui urine. Jika kadarnya terlalu tinggi, asam urat dapat menumpuk dan menimbulkan nyeri sendi atau pembengkakan.
Pemeriksaan asam urat bertujuan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah dan mencegah komplikasi seperti gout. Tes ini sebaiknya dilakukan bila Anda sering nyeri sendi, memiliki riwayat keluarga gout, atau rutin mengonsumsi makanan tinggi purin.
Apa Itu Cek Asam Urat?
Cek asam urat adalah prosedur medis untuk mengukur kadar asam urat dalam darah seseorang. Asam urat sendiri adalah senyawa merupakan produk akhir metabolisme purin dalam tubuh.
Biasanya, asam urat akan larut dalam darah dan terbuang lewat ginjal. Namun, tubuh membuat terlalu banyak asam urat, atau ginjal tidak bisa mengeluarkannya dengan baik, kadar asam urat dalam darah bisa naik dan menimbulkan masalah seperti asam urat atau batu ginjal.
Hasil cek asam urat dapat terpengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola makan, obat-obatan yang Anda konsumsi, dan kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya hasil tes dibaca dan dijelaskan oleh dokter agar sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Tes asam urat sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama jika Anda memiliki risiko tinggi atau gejala nyeri sendi. Dengan mengetahui kadar asam urat, Anda bisa mencegah masalah pada sendi dan mendapatkan perawatan yang tepat sejak awal.
Baca Juga: Waspadai 8 Gejala Asam Urat di Kaki dan Cara Meredakannya
Mengapa Cek Asam Urat Penting?
Asam urat adalah zat sisa yang terbentuk saat tubuh memecah makanan tinggi purin, seperti daging merah atau jeroan. Jika kadarnya terlalu tinggi, bisa menumpuk di sendi dan menyebabkan nyeri, bengkak, atau penyakit asam urat.
Melalui tes asam urat, Anda bisa mengetahui apakah kadar asam urat dalam tubuh masih normal atau sudah berlebih. Tes ini juga membantu dokter memberi saran pola makan dan gaya hidup yang tepat agar kadar asam urat tetap terkontrol.
Kapan Sebaiknya Cek Asam Urat?
Pada dasarnya, Anda bisa melakukan pemeriksaan kadar asam urat kapan saja sebagai bagian dari rutinitas pemeriksaan kesehatan. Namun, pemeriksaan ini sangat penting jika seseorang mengalami sejumlah ciri-ciri asam urat berikut:
- Mengalami kekakuan dan rasa nyeri yang berlangsung lama pada sendi.
- Pembengkakan dan peradangan pada sendi tertentu.
- Kesulitan bergerak atau berjalan dengan nyaman.
- Mengalami sensasi terbakar pada sendi yang bermasalah.
Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan kadar asam urat jika seseorang mengalami gejala yang dapat mengindikasikan masalah dengan ginjal, seperti:
- Nyeri tajam di daerah perut, pinggang, atau pangkal paha.
- Mual dan muntah.
- Adanya darah dalam urin.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
- Urine berwarna keruh dan berbau tidak sedap.
Prosedur Cek Asam Urat
Berdasarkan sampelnya, prosedur cek asam urat bisa terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Menggunakan Sampel Urine
Tes asam urat lewat urine untuk memeriksa kesehatan ginjal dan melihat apakah kadar asam urat di tubuh terlalu tinggi. Langkah pertama, yaitu mengumpulkan urine dalam wadah yang petugas medis sediakan.
Biasanya urine diambil pada pagi hari karena kadar asam urat cenderung lebih tinggi setelah bangun tidur. Petugas akan memberi arahan agar pasien menjaga kebersihan saat mengambil sampel supaya hasil tidak terkontaminasi.
Setelah itu, sampel urine dikirim ke laboratorium untuk dianalisis kadar asam uratnya. Hasil tes akan menunjukkan seberapa banyak asam urat yang keluar lewat urine.
Meskipun tidak seakurat tes darah, pemeriksaan ini tetap membantu dokter memahami kondisi kadar asam urat dalam tubuh.
2. Menggunakan Sampel Darah
Cara cek asam urat bisa dilakukan dengan tes darah. Prosesnya dengan mengambil sedikit darah dari lengan, lalu sampel tersebut diperiksa di laboratorium.
Petugas medis akan menggunakan jarum suntik untuk mengambil darah dari pembuluh vena di lengan Anda. Setelah itu, darah akan dikirim ke laboratorium untuk diukur kadar asam uratnya, biasanya dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).
Alat cek asam urat ini juga sering dokter gunakan untuk mendiagnosis atau memantau penyakit asam urat dan kondisi terkait lainnya.
Baca Juga: Adakah Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi?
Cara Membaca Hasil Tes Asam Urat
Setelah tes selesai, Anda akan menerima hasilnya dalam bentuk angka yang mengukur kadar asam urat dalam miligram per desiliter (mg/dL) darah. Biasanya, kadar cek asam urat normal berada dalam kisaran 1,4 hingga 6,0 mg/dL.
Asam urat pada wanita 6.0 mg/dl, pada pria 7.0 mg/dl. Namun, nilai ini dapat bervariasi berdasarkan laboratorium yang melakukan pengujian.
Berikut adalah hasil cek asam urat yang perlu Anda perhatikan:
1. Kadar Asam Urat Tinggi pada Tes Darah
Jika hasil tes Anda di atas kisaran normal, bisa menjadi tanda Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit asam urat atau kondisi terkait lainnya. Dokter akan membantu Anda memahami hasil ini dan menentukan tindakan selanjutnya.
Kadar asam urat tinggi dalam pemeriksaan darah bisa terjadi jika:
- Tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat.
- Ginjal tidak mampu membuang asam urat dari darah dengan baik.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti:
- Daging merah dan jeroan (hati, ginjal).
- Jenis makanan laut tertentu seperti kerang, ikan teri, sarden, trout, dan tuna.
- Alkohol (semua jenis).
- Makanan atau minuman manis yang mengandung high fructose corn syrup seperti soda dan permen.
Dokter mungkin akan meminta pemeriksaan tambahan untuk mengetahui penyebab pastinya. Kadar asam urat yang tinggi bisa berkaitan dengan beberapa kondisi, seperti:
- Asam urat (gout).
- Penyakit ginjal.
- Leukemia, multiple myeloma, atau kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain (kanker metastasis).
- Efek samping dari pengobatan kanker tertentu.
- Gangguan penggunaan alkohol (alcohol use disorder).
- Preeklampsia, yaitu kondisi tekanan darah sangat tinggi pada ibu hamil.
Kadar Asam Urat Tinggi pada Tes Urine
Bila kadar asam urat tinggi dalam urin bisa berkaitan dengan:
- Asam urat (gout)
- Batu ginjal atau risiko tinggi terbentuknya batu ginjal
- Leukemia, multiple myeloma, atau kanker yang sudah menyebar
- Obesitas
- Kondisi genetik bawaan seperti Lesch-Nyhan syndrome
Kadar Asam Urat Rendah
Kadar rendah jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka di bawah 2 mg/dL, meski batas normal asam urat bisa sedikit berbeda di setiap laboratorium. Kondisi ini jarang terjadi, hanya dialami oleh sekitar 0,5% orang, dan jauh lebih sedikit dibandingkan kasus kadar asam urat tinggi.
Kadar asam urat rendah bisa karena beberapa faktor, di antaranya:
- Gangguan genetik langka yang diturunkan.
- Sindrom Fanconi, yaitu kondisi ketika ginjal membuang terlalu banyak asam urat melalui urin.
- Diabetes.
- Obat anti-asam urat (misalnya obat untuk mengobati gout).
- Kehamilan.
- Kekurangan gizi atau malnutrisi.
Baca Juga: 6 Obat Asam Urat di Apotek Paling Ampuh Redakan Nyeri
Gejala asam urat yang perlu diperiksa adalah nyeri sendi mendadak disertai bengkak dan kemerahan, terutama di jempol kaki. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Lia T, MSc
Source:
- Medical News Today. What to Know About Uric Acid Tests. Oktober 2025.
- Healthline. Uric Acid Test (Blood Analysis). Oktober 2025.
- WebMD. What Is a Uric Acid Blood Test?. Oktober 2025.





