Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tips perawatan setelah melahirkan antara lain cukup istirahat, menjaga pola makan sehat, merawat luka persalinan, serta tetap aktif bergerak secara ringan. Namun, ibu juga perlu waspada terhadap komplikasi pasca melahirkan seperti perdarahan berlebih, infeksi, depresi postpartum, atau tekanan darah tinggi.

Perasaan kewalahan, lelah, atau menangis selama beberapa hari disebut dengan “baby blues”.
Setelah hamil biasanya kita lebih fokus pada persiapan sebelum melahirkan saja terutama di trimester ketiga atau tiga bulan terakhir masa kehamilan. Padahal setelah melahirkan seorang ibu juga membutuhkan persiapan yang matang.
Masa-masa panjang pasca melahirkan ini harus didukung dengan kondisi fisik dan mental yang prima. Yuk, cari tahu apa saja perawatan yang perlu ibu lakukan setelah melahirkan!
Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan
Perubahan tubuh setelah melahirkan berbeda pada setiap ibu, karena setiap proses pemulihan itu unik. Meski begitu, ada gambaran umum perubahan yang biasanya ibu alami di hari-hari awal pasca persalinan.
Berikut beberapa efek setelah melahirkan normal maupun caesar yang umum terjadi:
- Rahim mengecil kembali: Setelah melahirkan, rahim akan berangsur kembali ke ukuran normalnya. Proses ini biasanya menimbulkan kram dan perdarahan, bahkan dokter bisa membantu dengan pijatan di perut untuk mempercepat penyusutan.
- Perubahan hormon: Perubahan hormon bisa menyebabkan gejala seperti rasa panas (hot flashes), sakit kepala, hingga perubahan suasana hati. Kondisi ini wajar karena tubuh sedang menyesuaikan diri setelah kehamilan.
- Payudara membengkak: Produksi ASI membuat payudara terasa penuh, bengkak, dan kadang nyeri. Hal ini bisa terjadi meskipun ibu memilih untuk tidak menyusui.
- Nyeri perineum atau area bekas operasi: Ibu yang melahirkan normal biasanya merasakan nyeri di perineum (area antara vagina dan anus) akibat robekan. Sementara itu, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar akan merasa nyeri di area sayatan selama beberapa hari.
- Pembengkakan akibat cairan berlebih: Selama kehamilan, tubuh menahan banyak cairan dan pasca melahirkan tubuh akan melepaskannya. Pembengkakan ini biasanya berkurang dalam waktu seminggu, tapi jika disertai nyeri dada atau sulit bernapas, perlu segera diperiksa dokter.
- Kelelahan: Persalinan dan merawat bayi baru lahir sering membuat ibu sangat lelah. Istirahat yang cukup, meskipun sebentar-sebentar, sangat membantu pemulihan energi.
Baca Juga: Ketahui Manfaat Water Birth dan Risikonya
Perawatan Ibu Pascamelahirkan
Melahirkan menjadi momen yang menegangkan sekaligus membahagiakan untuk kita semua. Setelah melahirkan tubuh ibu akan mengalami berbagai perubahan.
Terutama pada organ-organ tubuh yang berperan pada masa kehamilan dan melahirkan. Oleh karena itu, ibu membutuhkan perawatan yang mendukung agar pulih dengan baik secara fisik dan mental.
Berikut beberapa cara merawat diri setelah melahirkan yang bisa Anda coba:
1. Perawatan Nyeri Vagina
Perawatan pertama yang dibutuhkan ibu pascamelahirkan ialah perawatan nyeri vagina. Ketika melahirkan normal ibu mengalami perubahan pada vagina.
Selama persalinan dokter dapat memotong untuk memungkinkan bayi keluar disebut episiotomi. Anda mungkin mengalami sedikit nyeri selama beberapa minggu sampai vagina benar-benar pulih.
Namun jangan khawatir, Anda dapat meredakan nyeri pasca persalinan dengan beberapa cara berikut:
- Dinginkan bagian tersebut dengan kompres dingin
- Hindari duduk di kursi yang keras, sebaiknya alasi tempat duduk dengan bantal
- Bersihkan bagian vagina dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil dan buang air besar
- Minum obat pereda nyeri atas saran dokter
Miss V dapat kembali normal setelah melahirkan dalam beberapa minggu hingga bulan, tergantung proses persalinan dan perawatan pasca melahirkan.
2. Perawatan Daerah Intim Wanita
Pendarahan terjadi selama beberapa minggu setelah melahirkan. Kondisi ini normal dan kita biasa mengenalnya dengan masa nifas.
Beberapa hari pertama setelah persalinan volume darah yang keluar biasanya lebih pekat dan banyak. Kemudian, berangsur sedikit hingga terakhir sampai benar-benar berhenti.
Ibu hanya perlu rutin mengganti pembalut dan menjaga kebersihan area intim. Namun, bila pendarahan vagina terus terjadi dan memenuhi pembalut dalam kurun waktu kurang dari 1 jam.
Segera kunjungi petugas medis untuk penanganan lebih lanjut. Apalagi disertai dengan gejala lain, seperti demam, nyeri panggul, dan rahim.
3. Perawatan untuk Kontraksi
Kontraksi pasca melahirkan merupakan hal yang alami terjadi. Tujuannya untuk mengembalikan kondisi atau ukuran rahim ke ukuran normal.
Saat menyusui (karena adanya pelepasan hormon oksitoksin) juga dapat membantu ukuran rahim menjadi kembali seperti semula. Jika kontraksi dirasa terlalu sakit, sebaiknya kontrol ke dokter karena umumnya akan dokter berikan obat pereda nyeri.
4. Perawatan untuk Wasir Pasca Persalinan
Beberapa cara mengatasi wasir pasca melahirkan:
- Oleskan krim khusus wasir yang direkomendasikan dokter.
- Rendam area anus dalam air hangat biasa selama 10 hingga 15 menit dua hingga tiga kali sehari.
Jika takut BAB keras karena khawatir melukai perineum atau wasir sebaiknya makanlah makanan berserat tinggi, seperti sayur, biji-bijian, buah-buahan serta minum banyak air untuk memperlancar pencernaan dan BAB tidak keras.
Baca Juga: Cara Ketahui Kapan Masa Subur Wanita Setelah Melahirkan
5. Perawatan Payudara
Setelah melahirkan, proses menyusui menjadi momen yang tidak terlewatkan. Beberapa hari setelah kelahiran, Anda mengalami payudara yang kencang dan penuh.
Pembengkakan pada payudara membuat ibu merasa tidak nyaman. Ibu dapat meredakan ketidaknyamanan dengan mengompres payudara menggunakan air hangat dan melakukan pijat payudara.
Bila sudah relaks, segera susui bayi Anda sesering atau sesuai permintaan bayi. Menyusui atau memompa ASI menjadi jalan keluar yang tepat untuk mengurangi pembengkakan.
6. Luangkan Waktu untuk Istirahat
Ada hal yang harus dilakukan setelah melahirkan normal maupun caesar adalah istirahat yang cukup. Ketika bayi lahir dan Anda mulai merawatnya kadang terasa melelahkan bukan?
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola tidur bayi sehingga ibu juga dapat beristirahat. Cobalah untuk beristirahat saat bayi Anda tidur.
Meskipun Anda akan tergoda untuk mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, tetapi istirahat jauh lebih penting. Pastikan memasang alaram bila Anda khawatir tidur terlalu lama.
Jika tidak bisa, Anda perlu menemukan cara lain untuk mendapatkan tidur atau setidaknya lebih banyak waktu beristirahat. Selain itu, cukupi juga kebutuhan gizi bagi ibu dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Zat gizi dari berbagai makanan ini sangat Anda butuhkan untuk fase menysusi. Anda juga bisa konsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk mengetahui asupan mana yang baik bagi ibu dan bayi.
7. Perawatan untuk Kesehatan Mental Ibu
Perasaan kewalahan, lelah, atau menangis selama beberapa hari atau biasa disebut dengan “baby blues”. Kondisi ini dapat terjadi karena banyak faktor.
Mulai dari kecemasan saat merawat bayi, kurang tidur, hormon yang berubah dan semua itu memengaruhi emosi Anda. Kondisi ini wajar dialami dan biasanya akan hilang dengan cepat.
Namun, bila kesedihan berlangsung berlarut-larut atau lebih dari 2 minggu. Konsultasikan dengan ahlinya, cari perawatan dan jangan menunggu hingga kondisinya serius.
Hindari menyimpan perasaan sendiri sebaiknya ceritakan pada orang terdekat bila Anda merasa sendiri. Beberapa orang tidak menceritakan gejala mereka karena merasa malu atau bersalah memiliki perasaan tersebut.
Tanda-tanda depresi pasca persalinan meliputi:
- Sedih
- Tertekan
- Gelisah
- Kelelahan atau tidak memiliki energi
- Gelisah
- Mudah tersinggung
- Merasa tidak berharga
- Sulit fokus, tidak bisa tidur
- Terlalu khawatir dengan bayinya
- Pikiran untuk menyakiti bayi atau diri sendiri
Depresi pasca persalinan yang membawa dampak negatif bagi ibu dan bayi. Bayi dengan ibu yang mememiliki masalah depresi pasca persalinan dapat mengalami keterlambatan dalam belajar cara berbicara.
Kondisi ini dapat terobati dengan obat-obatan dan terapi atau konseling pada ahlinya. Dokter akan membantu Anda merasa lebih baik dam kembali bersemangat merawat bayi Anda.
Baca Juga: Teknik Kelahiran Bayi Sungsang dan Potensi Efek Samping
Ibu setelah melahirkan sebaiknya segera ke dokter jika mengalami perdarahan berlebih, nyeri hebat, demam, atau bengkak disertai sesak napas. Gejala tersebut bisa menjadi tanda komplikasi serius yang perlu penanganan medis segera.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS
Source:
- Mayo Clinic. Postpartum Care. September 2025.
- Healthline. Recovery and Care After Delivery. September 2025.