Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Fungsi Antihistamin, Jenis, Dosis, dan Efek Samping
Riva
Sabtu, 12 April 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Fungsi Antihistamin, Jenis, Dosis, dan Efek Samping

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Antihistamin adalah obat untuk mengatasi atau mencegah reaksi alergi. Meskipun bisa dibeli secara bebas, beberapa jenis obat antihistamin lainnya memerlukan resep dokter.

antihistamin adalah

Antihistamin mengatasi reaksi alergi.

Sistem imun berperan penting untuk melindungi bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Pada beberapa kasus, sistem imun dapat melawan zat-zat yang seharusnya tidak membahayakan bagi tubuh.

Beberapa zat ini dikenal sebagai alergen sehingga menyebabkan reaksi alergi. Anda bisa mengalami reaksi alergi setelah menghirup, mengonsumsi, atau menyentuh pemicu alergi tertentu. Cara mengatasinya bisa dengan pemberian obat-obatan berupa antihistamin untuk meredakan gejala yang terjadi.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Antihistamin?
  • Fungsi Obat Antihistamin
  • Jenis Obat Antihistamin
    • 1. Antihistamin Reseptor H1
    • 2. Antihistamin Reseptor H2
  • Cara Konsumsi Antihistamin
  • Risiko Efek Samping Antihistamin

Apa Itu Antihistamin?

Antihistamin adalah golongan obat untuk mengatasi gejala reaksi alergi, seperti bersin, mata gatal, dan hidung tersumbat. Jenis obat ini biasanya terjual bebas di apotek, tetapi juga ada dalam bentuk resep dokter.

Selain mengatasi reaksi alergi, obat antihistamin juga berperan penting untuk meredakan masalah pencernaan tertentu. Secara umum, obat ini beredar dalam produk flu atau pilek, dekongestan, obat pereda batuk, dan obat pereda nyeri.

Di dalam tubuh, antihistamin bekerja dengan cara menghambat reseptor zat kimia histamin yang memicu reaksi alergi. Reaksi ini bisa terjadi karena beberapa zat atau alergen yang masuk ke dalam tubuh, seperti serbuk sari, debu, bulu hewan, kandungan obat-obatan, dan konsumsi makanan tertentu.

Baca juga: Cara Mengatasi Alergi Obat dengan Cepat dan Tepat

Fungsi Obat Antihistamin

Antihistamin berfungsi untuk mencegah atau meredakan kondisi medis, sebagai berikut:

  • Rinitis alergi: Kondisi ini meliputi alergi musiman dan tahunan. Alergi musiman (demam serbuk sari) menyebabkan gejala yang sama setiap tahun sedangkan alergi tahunan biasanya terjadi akibat paparan tungau, debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan.
  • Konjungtivitis alergi: Gangguan ini ditandai dengan mata merah yang dapat menyerang semua kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Terkadang, konjungtivitis alergi disertai dengan mata terasa gatal, berair, dan tidak nyaman.
  • Gatal-gatal: Kondisi ini cukup mengganggu dan sering kali ingin menggaruknya. Gatal pada kulit juga bisa terjadi akibat kulit kering seiring bertambahnya usia.
  • Reaksi alergi akibat gigitan serangga: Sengatan serangga dari lebah, tawon, dan semut bisa menjadi penyebab umum reaksi alergi parah (anafilaksis).
  • Reaksi alergi akibat makanan tertentu: Mengutip dari Mayo Clinic, kondisi ini lebih umum terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Meskipun tidak ada obatnya, beberapa anak dapat mengatasi alergi seiring bertambahnya usia.

Jenis Obat Antihistamin

Obat antihistamin terbagi menjadi dua jenis, yaitu antihistamin reseptor H1 dan reseptor H2. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Antihistamin Reseptor H1

Mengutip dari Cleveland Clinic, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui penggunaan obat ini untuk mengatasi rinitis alergi, infeksi sinus, angioedema, dan bronkitis.

Antihistamin H1 terbagi menjadi antihistamin generasi pertama dan antihistamin generasi kedua. Pada generasi pertama, obat ini umumnya banyak memiliki efek samping karena efek kerjanya.

Salah satu efek samping yang diberikan dapat menimbulkan rasa mengantuk. Sementara generasi kedua cenderung lebih aman karena memiliki interaksi obat yang sedikit dan tidak memicu kantuk.

Beberapa contoh obat generasi pertama meliputi tablet kunyah brompheniramine, cairan oral cyproheptadine, dan kapsul hydroxyzine. Selain itu, penderita alergi juga bisa minum obat yang tidak menimbulkan kantuk, seperti tablet cetirizine, dan fexofenadine.

2. Antihistamin Reseptor H2

Golongan obat antihistamin ini dapat mengatasi masalah pencernaan, termasuk tukak lambung, GERD atau asam lambung, gastritis, dan sindrom Zollinger-Ellison. Jika mengalami sakit perut, Anda memerlukan obat antihistamin H2 dengan jenis Cimetidine, Famotidine, dan Nizatidine.

Harga antihistamin cenderung bervariasi, tergantung jenis obatnya. Secara umum, obat ini memiliki kisaran harga mulai dari 10 ribu hingga 113 ribu rupiah.

Selain boleh digunakan oleh orang dewasa, antihistamin untuk anak juga aman dalam mengatasi reaksi alergi. Namun, obat ini tidak boleh diberikan oleh anak usia di bawah 2 tahun karena bisa menimbulkan efek samping yang dapat mengancam nyawa.

Cara Konsumsi Antihistamin

Pastikan untuk minum obat sesuai anjuran dokter atau petunjuk kemasan. Sebelum mengonsumsinya, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

  • Konsumsi antihistamin oral bersama dengan air atau makanan
  • Setiap orang memiliki dosis obat yang bervariasi, tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan gejalanya
  • Ketahui berapa kali sehari Anda dapat mengonsumsinya, kebanyakan jenis obat antihistamin dikonsumsi sebelum tidur
  • Hindari mengonsumsi terlalu banyak atau melewatkan satu dosis

Waktu yang tepat untuk konsumsi obat ini, tergantung pada jenis alergi dan seberapa parah gejalanya. Anda bisa minum antihistamin untuk gatal agar membantu meredakan reaksi alergi atau mencegah gejala kambuh di kemudian hari.

Selain itu, obat dapat dikonsumsi jika tidak sengaja terpapar pemicu alergi. Contohnya mengunjungi rumah teman yang memelihara kucing.

Obat antihistamin juga tersedia dalam bentuk tetes mata, krim, atau semprotan hidung. Anda bisa menggunakan sesuai dengan prosedur yang tertera pada kemasan atau saran dokter.

Baca Juga: Fungsi Cetirizine, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping

Risiko Efek Samping Antihistamin

Pada dasarnya, antihistamin aman dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak usia di atas 2 tahun. Jika sedang menyusui atau hamil, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Meskipun aman, obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa:

  • Pandangan kabur
  • Gangguan sembelit
  • Kepala pusing
  • Mudah mengantuk
  • Mulut kering
  • Merasa gugup, tersinggung, atau bersemangat
  • Sulit buang air kecil

Jika mengalami iritasi hidung, mimisan, dan gejala alergi yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Sherly Susilo

Source:

  • Cleveland Clinic. Antihistamines. April 2025.
  • Healthdirect. Antihistamines. April 2025.
  • MedlinePlus. Antihistamines for Allergies. April 2025.
  • NHS. Overview: Antibiotics. April 2025

Artikel Terkait

  • Apa itu Kemoterapi Kanker? Kenali Jenis dan Efek Sampingnya!
    Kemoterapi Kanker: Jenis, Prosedur, dan Efek Samping
  • Efek Samping Antihistamin
    Efek Samping Antihistamin
  • Obat Gabapentin
    Fungsi Gabapentin, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
  • obat cetirizine
    Fungsi Cetirizine, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
  • jeruk sumber asam folat vitamin B9
    Apa Itu Asam Folat? Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
  • Efek Samping Vaksin Covid-19
    Efek Samping Vaksin Covid-19
  • Cara minum obat cacing
    Cara Minum Obat Cacing, Efek Samping, dan Pantangannya
Tagged under: Rekomendasi Obat

Artikel Terkait

  • Apa itu Kemoterapi Kanker? Kenali Jenis dan Efek Sampingnya!
    Kemoterapi Kanker: Jenis, Prosedur, dan Efek Samping
  • Efek Samping Antihistamin
    Efek Samping Antihistamin
  • Obat Gabapentin
    Fungsi Gabapentin, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
  • obat cetirizine
    Fungsi Cetirizine, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
  • jeruk sumber asam folat vitamin B9
    Apa Itu Asam Folat? Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
  • Efek Samping Vaksin Covid-19
    Efek Samping Vaksin Covid-19
  • Cara minum obat cacing
    Cara Minum Obat Cacing, Efek Samping, dan Pantangannya

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP